JAKARTA, KOMPAS.com – Desa Wisata Kubu Gadang, yang berada di Padang Panjang, Sumatera Barat, berhasil meraih penghargaan Juara 1 IMA UMKM Award 2024 untuk kategori wisata.
Penghargaan ini diberikan atas dedikasi dan inovasi Desa Wisata Kubu Gadang dalam mengembangkan pariwisata yang dipelopori oleh Yuliza Zen, pionir dan perintis desa wisata tersebut.
Baca juga: UMKM Kategori Wisata dan Umum Raih Penghargaan IMA UMKM Award 2024
Desa Wisata Kubu Gadang merupakan sebuah desa wisata yang terkenal dengan konsep ekowisata, memadukan keindahan alam, kearifan lokal, serta budaya Minangkabau.
Hal ini membuka peluang untuk petani dan masyarakat desa untuk meningkatkan taraf perekonomian melalui penyediaan kegiatan kunjungan wisata.
Dalam wawancara bersama Kompas.com usai menerima penghargaan, Yuliza Zen mengungkapkan bahwa kemenangan tersebut tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
“Saya enggak optimis juara satu, karena secara bisnis misalnya dibandingkan peserta lain perputaran bisnisnya mencapai miliaran per tahun, kalau kami cuma berputar ratusan juta satu tahun. Tapi mungkin penilaian juri itu ada sisi-sisi lainnya, IMA sendiri kan menilai Sustainable Development Goals-nya juga. Jadi ini eggak hanya tentang uang, tapi juga seberapa besar yang terdampak,” kata Yuliza saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, (06/12/2024).
Baca juga: 2 UMKM Terpilih sebagai Pemenang IMA Award 2023
Dalam menjalankan bisnis di desa wisata tersebut, sebelumnya Yuliza lebih banyak fokus pada pemberdayaan. Selain itu, dia juga menjalankan strategi bisnis untuk semakin memajukan Desa Wisata Kubu Gadang.
“Setelah pelatihan, saya jadi lebih memahami pentingnya mindset profit dan perluasan pasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Yuliza.
Baca juga: Perkuat Ekosistem Pemasaran, IMA Gelar UMKM Awards
Untuk itu, saat ini Yuliza tengah mempersiapkan diri untuk mengupayakan berbagai langkah strategis, termasuk meningkatkan sarana di Desa Wisata Kubu Gadang.
Melalui pelatihan yang juga difasilitasi oleh IMA, Yuliza juga mulai merancang strategi pemasaran yang lebih modern, termasuk penggunaan media sosial dan peningkatan standar pelayanan di desa tersebut.
“Sekarang kami sudah mulai mengelola data pengunjung dengan lebih baik, mengembangkan konten kreatif di media sosial, dan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Bahkan, meski belum bisa menggandeng influencer besar, kami sudah mendatangkan putri-putri daerah,” tambahnya.
Baca juga: Kisah Transformasi Pertanian Kopi di Desa Cikoneng
Sebagai juara pertama IMA UMKM Award 2024 kategori wisata, Desa Wisata Kubu Gadang mendapatkan hadiah berupa uang sejumlah Rp 30 juta. Menurut Yuliza, selain hadiah uang tersebut ia juga mendapatkan 'hadiah' networking yang justru menjadi kesempatan emas di mata Yuliza.
“Mudah-mudahan dengan ini banyak relasi yang didapatkan dari program IMA. Networking sih yang paling penting. Mungkin hadiahnya Rp 30 juta, tapi networking-nya saya rasa nilainya berkali lipat. Karena dengan ini kita ketemu banyak pihak, siapa tahu ada peluang-peluang baru, peluang investor mungkin,” pungkasnya.
Baca juga: Melalui Desa Devisa, Produk Tenun, Sagu, dan Kopi Gayo Jadi Penggerak Ekspor
Yuliza juga berharap penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut mengembangkan potensi daerah.
“Desa wisata adalah rumah pemasaran bagi UMKM yang ada di daerah. Saya ingin lebih banyak anak muda yang sadar akan potensi ini, sehingga kita bisa bersama-sama membangun Indonesia,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya