KOMPAS.com - Berbisnis barang preloved alias barang bekas yang masih layak pakai semakin hari nampaknya semakin populer, terutama di era digital seperti sekarang.
Peminat dari barang preloved ini juga terbilang cukup banyak. Mengapa demikian? Karena melalui preloved, beberapa orang dapat menemukan dan membeli barang impian mereka dengan harga lebih terjangkau.
Baca juga: Jangan Keliru, Bisnis Preloved Berbeda dengan Barang Bekas
Sebenarnya tentu akan lebih baik jika bisnis preloved dijalankan dengan serius dan berlanjut dalam jangka panjang. Namun, bisnis preloved ini juga cocok jika ingin kamu jadikan sebagai ide bisnis sampingan.
Bisnis barang preloved juga bisa sesekali kamu jalankan saat sedang ingin mengurangi barang-barang yang tidak lagi terpakai tetapi masih berkualitas.
Kalau kamu tertarik memulai bisnis barang preloved, menggunakan platform media online adalah salah satu strategi yang tepat. Berikut ini tujuh tips yang bisa membantumu sukses berbisnis barang preloved di media online, seperti yang dilansir dari beberapa sumber, termasuk Gramedia.com.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kualitas barang yang akan dijual. Barang preloved memang tergolong bekas, tapi tetap harus dalam kondisi bagus dan layak pakai. Maka dari itu kamu harus memerhatikan kondisi barang-barang yang akan kamu preloved.
Baca juga: Ini Alasan Bisnis Thrifting Shop Punya Peluang yang Besar
Terlebih lagi, beberapa orang memilih beli barang preloved karena sangat menginginkan barang tersebut tetapi dengan harga yang lebih terjangkau. Jadi, usahakan barang yang kamu jual masih layak pakai untuk orang lain.
Jangan lupa pastikan tidak ada cacat besar seperti sobekan, noda, atau kerusakan signifikan. Kalau ada sedikit kekurangan, itu adalah hal yang wajar, tetapi jujurlah kepada pembeli agar mereka tidak merasa tertipu.
Sebelum menentukan harga, kamu perlu luangkan waktu untuk riset. Coba untuk cek harga barang serupa di platform online lain, setelah itu bandingkan dengan harga awal saat kamu baru membelinya, dan pertimbangkan seberapa sering barang tersebut telah digunakan.
Biasanya dalam berbisnis barang preloved, selain dari merek, harga juga ditentukan dari seberapa sering barang tersebut digunakan. Semakin jarang barang itu digunakan, kemungkinan harga jualnya bisa lebih tinggi.
Baca juga: Bisnis Pakaian Thrifting? Ini Tipsnya agar Dapat Produk Berkualitas
Bahkan jika barang tersebut masih baru hingga bersegel, barang itu bisa dijual dengan harga 80-90 persen dari harga beli asli. Meskipun demikian, disebutnya tetap barang preloved.
Perlu diingat, jangan mematok harga terlalu tinggi hingga barang sulit terjual, tapi juga jangan terlalu murah karena bisa merugikanmu. Itulah mengapa perlu disesuaikan antara harga dengan kondisi barang dan mereknya.
Jika kamu sudah mengumpulkan apa saja barang-barang yang akan kamu preloved, kamu bisa mulai dengan mengambil foto barang tersebut untuk diunggh ke media sosial.
Baca juga: Ini Alasan Pebisnis Pemula Harus Memanfaatkan Media Sosial
Foto adalah hal pertama yang menarik perhatian calon pembeli. Jadi pastikan fotomu jelas, terang, dan memperlihatkan detail barang dari berbagai sudut.
Apabila ada kekurangan dari barang, misalnya ada noda yang tak bisa hilang atau sebagainya, kamu juga perlu foto bagian tersebut dan jelaskan kepada calon pembeli. Hal ini bertujuan agar pembeli bisa tahu apa saja kekurangan dari barang tersebut, dan mempertimbangkannya sebelum membeli.