Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Mengapa Desa yang Sepi Cocok untuk Berbisnis

Kompas.com - 07/01/2025, 17:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Memulai bisnis bisa dilakukan dari mana saja dan siapa saja. Soal lokasi, bisnis bisa dijalankan di wilayah perkotaan maupun perdesaan.

Bagi sebagian orang, mengembangkan bisnis di kota punya peluang menjanjikan. Namun, desa juga punya potensi yang menggiurkan untuk berbisnis.

Baca juga: Melalui Desa Devisa, Produk Tenun, Sagu, dan Kopi Gayo Jadi Penggerak Ekspor

Desa yang sepi punya keuntungan yang unik secara lokasi untuk berbisnis. Hal itu tentu tak dapat ditemukan di perkotaan.

Mengapa desa yang sepi menjadi tempat yang ideal untuk berbisnis? Berikut ulasannya seperti dilansir dari Gramedia.com.

1. Biaya Operasional yang Lebih Rendah

Biaya sewa atau pembelian properti di desa umumnya lebih rendah dibandingkan dengan kota besar. Ini bisa mengurangi beban biaya awal dan operasional usaha kamu.

Baca juga: Teten Masduki: UMKM Jadi Kunci Penting Pengembangan Potensi Desa

Selain biaya sewa, biaya utilitas seperti listrik, air, dan internet seringkali lebih murah di desa. Ini membantu menghemat pengeluaran bulanan untuk usaha.

2. Potensi Pasar yang Belum Tergarap

Desa sering kali memiliki kebutuhan dan kekurangan dalam berbagai produk atau layanan yang tidak terpenuhi. Menyediakan produk atau layanan yang dibutuhkan bisa memberikan keuntungan kompetitif.

Baca juga: Cara Desa Wisata Kubu Gadang Kelola Homestay di Tengah Adat Minangkabau

Dengan kurangnya kompetisi dari usaha sejenis, kamu memiliki peluang lebih besar untuk membangun basis pelanggan yang setia dan meraih kesuksesan.

3. Dukungan Komunitas Lokal

Komunitas di desa biasanya lebih erat dan saling mendukung. Kamu bisa memanfaatkan hubungan ini untuk membangun reputasi baik dan mendapatkan dukungan dari warga setempat.

Baca juga: Produk Olahan Pisang Desa Selangkau Diekspor Perdana ke Singapura

Peluang untuk bekerja sama dengan petani lokal, pengrajin, atau usaha kecil lainnya dapat membuka jalan untuk kemitraan yang saling menguntungkan dan memperluas jaringan bisnis.

4. Lingkungan yang Tenang dan Kondusif

Lingkungan yang lebih tenang dan kurang bising dapat menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif dan meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat bermanfaat untuk kreativitas dan efisiensi operasional.

Baca juga: Kisah Transformasi Pertanian Kopi di Desa Cikoneng

Tinggal dan bekerja di desa yang sepi dapat menawarkan kualitas hidup yang lebih baik, seperti udara yang lebih bersih dan akses ke alam, yang juga dapat berkontribusi pada kesejahteraan pribadi dan tim.

5. Dampak Positif Terhadap Pengembangan Desa

Usaha yang berhasil di desa dapat memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Baca juga: 4 Ide Bisnis Rumahan yang Bisa Dicoba di Desa

Dengan memulai usaha, kamu berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat desa dan dapat menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak yang sama.

6. Akses ke Sumber Daya Alam

Desa sering kali memiliki akses ke sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk usaha, seperti produk pertanian, kerajinan tangan, atau bahan mentah lainnya.

Baca juga: Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Ini bisa mengurangi biaya produksi dan memberikan keunikan pada produk yang ditawarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Banyak Pesta Pernikahan dan Sunatan, Emping Melinjo di Lebak Laris Manis

Banyak Pesta Pernikahan dan Sunatan, Emping Melinjo di Lebak Laris Manis

Program
6 Alasan Pelaku Usaha Kuliner Perlu Terapkan Positioning Produk Makanan

6 Alasan Pelaku Usaha Kuliner Perlu Terapkan Positioning Produk Makanan

Training
Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis, Wamenkop: Perlu Diberikan Susu UHT atau Bubuk

Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis, Wamenkop: Perlu Diberikan Susu UHT atau Bubuk

Program
Syarat Mitra Catering Program Makan Bergizi Gratis, APJI: Lolos Seleksi dan Punya Sertifikasi Keamanan Pangan

Syarat Mitra Catering Program Makan Bergizi Gratis, APJI: Lolos Seleksi dan Punya Sertifikasi Keamanan Pangan

Program
Kementerian UMKM Berencana Adopsi Metode Pembinaan UMKM Milik YDBA

Kementerian UMKM Berencana Adopsi Metode Pembinaan UMKM Milik YDBA

Program
6 Alasan Mengapa Desa yang Sepi Cocok untuk Berbisnis

6 Alasan Mengapa Desa yang Sepi Cocok untuk Berbisnis

Training
LPDB KUMKM Dapat Tambahan Dana Rp 10 Triliun, Ini Instruksi Menkop Budi Arie

LPDB KUMKM Dapat Tambahan Dana Rp 10 Triliun, Ini Instruksi Menkop Budi Arie

Program
Pertumbuhan Ekspor UMKM Ditargetkan Tumbuh 21,57 Persen pada Tahun 2029

Pertumbuhan Ekspor UMKM Ditargetkan Tumbuh 21,57 Persen pada Tahun 2029

Program
Kemenkop Siapkan Koperasi untuk Suplai Bahan Baku Makan Bergizi Gratis

Kemenkop Siapkan Koperasi untuk Suplai Bahan Baku Makan Bergizi Gratis

Program
Menkop Budi Arie Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Gunakan Produk Dalam Negeri

Menkop Budi Arie Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Gunakan Produk Dalam Negeri

Program
Perjalanan Bisnis Es Cendol Elizabeth, dari Gerobak sampai Hadir di Mal

Perjalanan Bisnis Es Cendol Elizabeth, dari Gerobak sampai Hadir di Mal

Jagoan Lokal
Menkomdigi: Digital itu Bukan Saing-saingan tapi Berkolaborasi...

Menkomdigi: Digital itu Bukan Saing-saingan tapi Berkolaborasi...

Program
KemenKop Lantik 23 Pimpinan Baru, dari Deputi hingga Staf Ahli

KemenKop Lantik 23 Pimpinan Baru, dari Deputi hingga Staf Ahli

Training
PLN Harap Program Diskon Tambah Daya Bisa Tingkatkan Produktivitas UMKM di Papua

PLN Harap Program Diskon Tambah Daya Bisa Tingkatkan Produktivitas UMKM di Papua

Program
8 Tips Mengembangkan UMKM, Jangan Takut Gagal!

8 Tips Mengembangkan UMKM, Jangan Takut Gagal!

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau