JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat masih sepi meski bulan Ramadhan tahun ini tinggal menghitung hari. Hal itu dirasakan oleh sejumlah pedagang di Blok B Pasar Tanah Abang.
Seorang pedagang Blok B Pasar Tanah Abang, Ismed mengaku, biasanya lokasi tempatnya berjualan sudah ramai dikunjungi calon pembeli jelang bulan Ramadhan.
Namun, kondisi Blok B Pasar Tanah Abang 1,5 bulan jelang bulan Ramadhan tahun ini yang diperkirakan dimulai pada 1 Maret, masih dirasakan Ismed sepi.
"Sudah mau puasa padahal seharusnya sudah ramai. Jadi biasanya tiga bulan sebelum puasa sudah ramai di Blok B Pasar Tanah Abang," kata Ismed saat ditemui Kompas.com di tokonya, Rabu (15/1/2025).
Ismed menyebutkan, para pedagang biasanya meraup omzet tiga bulan sebelum bulan puasa. Namun, kondisi tersebut belum terjadi jelang bulan Ramadhan tahun ini.
"Misalnya tahun ini, bulan Januari sudah ramai seharusnya. Ini belum ada pergerakan sama sekali. Jadi pedagang itu menunggu harapan-harapan aja, menghayal. Pedagang kayanya menghayal saja kapan pasar mau ramai," tambah Ismed.
Baca juga: Pedagang Keluhkan Blok B Pasar Tanah Abang seperti Mati Suri, Omzet Terjun Bebas
Ia mengingat, Blok B Pasar Tanah Abang biasa penuh sesak jelang bulan Ramadhan. Dari lantai dasar hingga lantai 5 di Blok B Pasar Tanah Abang kini justru sepi baik dari sisi pengunjung maupun yang berdagang.
"Susah untuk jalani usaha sekarang. Jujur saja dari pagi sampai siang hari ini, saya cuma laku dua potong laku. Bisa 2-3 kali dalam seminggu, enggak laku. Umumnya di toko-toko lainnya, sama seperti saya," kata Ismed.
Ia berharap Kementerian UMKM bisa memberikan solusi Pasar Tanah Abang yang mati suri. Menurut Ismed, menjual barang-barang kini sulitnya setengah mati lantaran sepinya yang datang ke Blok B Pasar Tanah Abang.
"Jadi semoga Kementerian UMKM bisa menghidupkan Pasar Tanah Abang yang mati suri. banyak pedagang di sini termasuk saya, kalau mau belanja barang jualan sekarang harus cash, sedangkan pembeli enggak ada. Sekarang pedagang maju mundur kena," tambah Ismed.
Pantauan Kompas.com, lorong-lorong di Blok B Pasar Tanah Abang lantai dasar memang tak padat. Hanya sejumlah pengunjung yang datang untuk melihat-lihat barang.
Di bagian lantai atas juga tak terlihat kepadatan pengunjung seperti yang diceritakan oleh Ismed.
Para pedagang juga terlihat banyak yang hanya duduk sembari menunggu calon pembeli. Beberapa lainnya mencoba menyapa dan menawarkan barang-barang dagangannya kepada pengunjung.
Sementara itu, pedagang fesyen lainnya, Ghea mengeluhkan sepinya Blok B Pasar Tanah Abang jelang bulan Ramadhan tahun ini. Ia berharap para pejabat Kementerian UMKM di bawah kepemimpinan Maman Abdurahman bisa membuat omzet penjualan pedagang Pasar Tanah Abang khususnya di Blok B bisa meningkat.
"Promosi perlu. Sekarang kan sudah ada media yang bisa menjual segalanya. Mungkin karena sudah banyak media untuk jualan, pasar semakin sepi. Promosi penting untuk diberikan," ujar Ghea kepada Kompas.com.
Ghea menyebut, omzet penjualan pedagang di Blok B Pasar Tanah Abang menurun. Menurut Ghea, penurunan omzet penjualan semakin menurun pada tahun 2024 meskipun pandemi Covid-19 sudah dinyatakan berakhir.
"Di tahun 2024, itu sudah semakin menurun omzet. Di toko saya lumayan parah sih. Ya bisa sampai 80 persen," kata Ghea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.