Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenun Kamohu, Kain Tradisi Buton Tengah yang Menjadi Warisan Leluhur

Kompas.com - 20/09/2022, 15:11 WIB
Gabriela Angelica,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamohu, kain tenun khas Buton, Sulawesi Tenggara ternyata memiliki kisah menarik di balik pembuatannya.

Kain ini berasal dari Desa Gumananon, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah, dan menjadi sebuah warisan turun-temurun bagi masyarakat setempat.

Di daerah itu, hampir di setiap kolong rumah panggung ditemukan perempuan yang sedang menenun kain. Dan, kain itulah yang disebut tenun Kamohu.

Baca juga: Cerita di Balik Kain Tenun Kamohu, Dibuat Perempuan di Bawah Rumah Panggung

Dilansir dari rilisan resmi Kemenkop UKM (2022), tradisi menenun ini dikisahkan berawal dari sebuah nilai yang dipegang masyarakat, bahwa seorang anak gadis tidak boleh turun tanah atau keluar rumah (dalam artian menikah) apabila tidak pandai menenun.

Erly, salah seorang perempuan asli daerah tersebut menjelaskan kepandaian para perempuan untuk menenun dipercaya akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga mereka nantinya.

"Karena dengan menenun, mereka dapat merajut kehidupannya. Sejarahnya seperti itu. Maka ini dilakukan di bawah rumah," ucap Erly saat ditemui di Desa Gumanano.

Kamohu biasanya dijadikan sarung oleh masyarakat sekitar. Namun, anak-anak muda kemudian menyulap kamohu menjadi produk lain, seperti tas selempang, syal, dan lainnya.

Erly menjelaskan, di tengah digitalisasi saat ini, ia tidak merasa takut akan punahnya tradisi tenun di daerahnya itu. Ia percaya, Kamohu dan tradisi tenun di desanya akan tetap lestari pada setiap generasi baru yang lahir.

Baca juga: 5 Hal Penting yang Perlu Diingat Saat Memiliki Partner Bisnis

"Tradisi ini akan selalu ada karena ibu di tiap keluarga akan selalu menurunkan ini ke anak cucu mereka. Semua pasti bisa. Di saat mereka remaja, mereka harus diajarkan ini. Makanya ini menjadi keharusan di desa Kami. Walaupun para perempuan ini punya pendidikan yang tinggi, mereka akan tetap melestarikan tradisi ini," kata Erly.

Rata-rata, harga kain dipatok di kisaran Rp 200.000 sampai dengan Rp 300.000 per lembarnya. Proses tenun kamohu ini diungkap Erly layaknya melukis di atas kain. Artinya, saat para penenun ini membuat kain yang dipesan oleh konsumen, pola kain akan tergambar di pikiran para penenun sesuai permintaan dan langsung mereka tuangkan pada tenunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Keuntungan Merekrut Pekerja Mahasiswa untuk Bisnis Anda

3 Keuntungan Merekrut Pekerja Mahasiswa untuk Bisnis Anda

Training
Ini Dua UMKM yang Paling Laris di Acara 'Daihatsu Kumpul Sahabat' di Bekasi

Ini Dua UMKM yang Paling Laris di Acara "Daihatsu Kumpul Sahabat" di Bekasi

Jagoan Lokal
Layang-layang, Permainan Tradisional yang Tetap Memiliki Nilai Ekonomi

Layang-layang, Permainan Tradisional yang Tetap Memiliki Nilai Ekonomi

Jagoan Lokal
Cerita Liana Jadi Reseller Dimsum Teh Irma, Kini Sudah Punya Dua Cabang

Cerita Liana Jadi Reseller Dimsum Teh Irma, Kini Sudah Punya Dua Cabang

Training
Pandemi yang Mengubah Jalan Hidup Perajin Loyang di Citeureup

Pandemi yang Mengubah Jalan Hidup Perajin Loyang di Citeureup

Program
3 Model Pendekatan Emosional dengan Konsumen yang Bisa Kamu Coba

3 Model Pendekatan Emosional dengan Konsumen yang Bisa Kamu Coba

Training
Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Training
Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Training
5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

Training
Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Training
6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

Training
Astra Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat SATU Indonesia Awards 2024

Astra Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat SATU Indonesia Awards 2024

Program
4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

Training
Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Jagoan Lokal
5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com