JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku UMKM nasional yang masuk dalam rantai pasok industri baru 18 persen dari keseluruhan pelau usaha. Hal ini memunculkan anggapan bahwa UMKM merupakan sektor yang terpisah dari ekosistem industri.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi Eko Sastra menyebut, jika UMKM bisa masuk ke dalam rantai pasok industri, hal tersebut bisa membuat pelaku usaha tersebut naik kelas.
"Artinya kita bisa menaikkan kelas mereka sehingga bisa berkompetisi dengan yang lain,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: 3 Cara Konsisten Berbisnis untuk Pengusaha Pemula
Ada 18 persen yang sudah masuk dalam supply chain. ," katanya di sela-sela Simposium dan Lokakarya Nasional Nusantaranomics di Jakarta, Senin.
Eka menuturkan, jika UMKM tersebut masuk ke dalam rantai pasok industri, hal itu memungkinkan mereka bertransformasi dari menjadi pengusaha, usaha mikro menjadi kecil, usaha kecil menjadi menengah, dan pelaku usaha menengah menjadi pengusaha besar.
Untuk itu, dia berharap pelaku industri turut mendukung UMKM dengan pembinaan. Pengalaman beberapa negara seperti Korea atau Jepang, mobil mereka seperti Toyota melibatkan ratusan lebih UMKM di negara tersebut.
"Ada yang menghasilkan ban, tempat duduk, sehingga UMKM ini terlibat dalam bisnis besar untuk menghasilkan mobil. Jadi ketika mobil terjual, otomatis UMKM mendapatkan keuntungan,” katanya.
Eka menyebut model kolaborasi serta dukungan dan pembinaan perusahaan besar terhadap UMKM kini mulai diterapkan di Indonesia.
Harapannya, integrasi pengusaha besar dengan UMKM akan membuat bisa tumbuh berkembang sehingga terbangun struktur ekonomi yang solid.
Dia menyatakan model kerja sama ini sedang coba digerakkan oleh pemerintah, seperti di Kementerian Investasi/BKPM, kami mewajibkan setiap perusahaan besar yang investasi untuk melibatkan UMKM yang ada di daerah tersebut.
"Ini bagian dari upaya kita agar UMKM ini bisa terlibat dalam supply chain,” kata Staf Khusus Bidang Makro Kementerian Investasi/BKPM itu.
Baca juga: 5 Ketakutan Membangun Bisnis yang Sering Jadi Penghalang
Lebih lanjut, Eka menuturkan pihaknya juga terus mendorong pengusaha untuk bisa selalu melibatkan UMKM dalam proses bisnis.
Ia menyebut umumnya pengusaha ingin mengerjakan seluruh proyek dari hulu ke hilir mulai dari inti bisnis hingga hal-hal remeh seperti katering dan binatu.
Hal itu pun terjadi tidak hanya di BUMN tetapi juga di industri swasta.
“Masyarakat jangan hanya menjadi penonton. Kita dorong terus anggota kami baik BUMN maupun pengusaha besar sedapat mungkin melibatkan UMKM dan terutama UMKM yang ada di lokasi tersebut sehingga pertumbuhan yang ada bisa dinikmati semuanya,” imbuh Eka Sastra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.