KOMPAS.com – Bisnis di bidang pertanian merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Ini karena, produk hasil pertanian selalu dibutuhkan orang.
Salah satu produk hasil pertanian yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, yaitu jamur.
Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis jamur yang bisa untuk dikonsumsi, antara lain jamur tiram, jamur kancing, jamur kuping, dan yang lainnya.
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dibutuhkan untuk diolah menjadi beragam produk makanan atau camilan, seperti keripik jamur atau jamur krispi.
Baca juga: Pertagas Ajak Kelompok Petani di Medan Budidayakan Jamur Tiram
Menariknya, modal usaha untuk budi daya jamur tiram ini juga terjangkau, kamu hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 3 juta untuk membeli bahan baku dan ruangan untuk memulai bisnis ini.
Berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk budi daya jamur tiram, seperti dirangkum dari beberapa sumber.
Rak jamur tiram atau kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Kumbung nantinya akan diisi dengan baglog-baglog berisi bibit jamur.
Ukuran kumbung sangat bervariasi. Idealnya, kumbung berukuran 7 m x 5 m. Sesuaikan saja dengan modal dan luas ruangan yang dimiliki.
Baca juga: 5 Cara Membuat Bisnis Perhiasan Cepat Dikenal
Baglog sebagai media tanam dari jamur tiram, biasanya berbentuk silinder, dibungkus dengan plastik dan dilubangi untuk jamur tiram tumbuh.
Baglog sangat menentukan pertumbuhan jamur tiram. Untuk itu, perhatikan kadar ampas tebu, serbuk gergaji, tepung jagung, dedak halus, dan kapur yang digunakan.
Baca juga: Kisah Gaby, Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Coffee Shop
Ada dua cara untuk mendapatkan bibit yang berkualitas, yaitu membibitkan sendiri bibit murni atau membeli bibit yang sudah ada di pasaran dengan harga Rp 4 ribu hingga Rp 30.000.
Namun, bagi kamu yang masih pemula, lebih baik untuk membeli bibit yang sudah jadi.
Pilih bibit jamur dengan BER sekitar 75%, pastikan miselium berwarna putih dan tumbuh merata pada media. Selain itu, kamu juga harus memastikan bibit jamur belum kedaluwarsa.
Kamu dapat menyusun baglog ke dalam rak secara vertikal atau horizontal. Lakukan penyiraman dengan sprayer sebanyak 2-3 kali tergantung suhu dan kelembaban rak jamur tiram. Idealnya, suhu baglog di sekitar 16 – 24 derajat celius.
Baca juga: 5 Izin Usaha Perhiasan Mutiara yang Harus Dimiliki, Pelaku Usaha Wajib Tahu
Jamur tiram dapat dipanen ketika sudah berusia satu bulan setelah penempatan di baglog.
Jika dilakukan perawatan, satu baglog bisa dipanen sebanyak 5-8 kali. Satu baglog dengan berat 1 kg bisa menghasilkan jamur sebanyak 0,7 – 0,8 kg. Tahap panen bisa dilakukan selama 5-7 hari.
Setelah selesai di panen, simpan jamur pada suhu dingin 15-20 derajat celcius. Dengan kondisi seperti itu, jamur hanya bertahan selama tiga hingga empat hari dari pembusukan.
Baca juga: Simak Tips Peluang Dan Perkiraan Biaya Bisnis Helm
Harga jual jamur tiram sekitar Rp 8 ribu – Rp 35 ribu per kg. Jika kamu memiliki 7-8 baglog saja, kamu sudah bisa panen sebanyak 5 kg, bayangkan berapa keuntungan yang kamu dapatkan.
Kamu dapat memanfaatkan relasi kamu untuk mendistribusikan hasil panen jamur tiram ke pasar tradisional, rumah makan, dan bisa juga kamu lakukan diversifikasi menjadi camilan jamur krispi yang tentunya memiliki nilai tambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.