Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sri Ratnasari, Resign dari Customer Service, Kini Usaha Balance Bike

Kompas.com - 05/12/2023, 15:00 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com Balance bike atau yang biasa disebut strider merupakan sepeda keseimbangan yang dirancang secara khusus untuk Anak di Bawah Lima Tahun (Balita). Balance bike berbeda dengan sepeda biasa, sepeda ini memiliki roda dua dan tanpa menggunakan pedal.

Seperti salah satu pengrajin balance bike dari Yogyakarta, Sri Ratnasari. Ia merupakan founder dari Pancal Bike yang dirintis sejak tahun 2020.

“Kami merintis usaha ini saat tengah-tengah pandemi karena perekonomian sedang jatuh,” kata Sri saat diwawancarai melalui videocall pada Kamis (30/11/2023).

Baca juga: 4 Strategi Membangun Bisnis Startup Pertanian

Resign dari Customer Service

Sebelum memulai usaha pancal bike, Sri merupakan seorang pekerja di studio foto sebagai customer service.

“Saya putuskan keluar kerja karena ingin menjaga anak-anak saya dan suami saya yang ketika itu terkena pengurangan jam kerja,” ungkap Sri.

Baca juga: BWI: Wakaf Mulai Banyak Dimanfaatkan untuk Pemberdayaan Ekonomi

Lebih lanjut Sri menuturkan, setelah dirinya dan suami di rumahkan, mereka memiliki banyak waktu luang sehingga kurangnya pemasukan. Untuk itu, Sri mencari usaha yang minim kompetitor dan minim resiko, tercetuslah usaha balance bike.

Kegiatan Produksi Pancal BikeNur Wahyu Pratama Kegiatan Produksi Pancal Bike

Awalnya untuk Anak Sendiri

Jenis kayu yang digunakan oleh Sri dan suami dalam membuat balance bike yaitu kayu recycle atau kayu peti kemas.

“Pancal itu dari bahasa Jawa, artinya mendorong dengan kaki, sedangkan bike artinya sepeda. Jadi, Pancal Bike artinya sepeda yang didorong menggunakan kaki. Kami ingin mengangkat etnik Yogyakarta dengan menggunakan bahasa lokal,” tutur Sri.

Sri dan suami yang seorang pengrajin di toko perak, tak memiliki basic skill sebagai perajin kayu, semua itu mereka pelajari secara otodidak dari Youtube.

Baca juga: Ahmad Alfatih Sukses Berbisnis Bumbu Masakan Timur Tengah, Simak Tipsnya

“Awalnya kita bikin menggunakan kayu bekas seadanya untuk anak sendiri tidak untuk diperjualbelikan, tapi saat kita posting di media sosial, Instagram dan Facebook ternyata responnya positif. Akhirnya kita buat yang lebih bagus menggunakan kayu jati belanda,” ujar Sri.

Produk Pancal BikeNur Wahyu Pratama Produk Pancal Bike

Kurangnya SDM di Bidang Marketing

Wanita berusia 31 tahun tersebut mengaku, dirinya masih belum memiliki tim marketing untuk mengurus dan memasarkan produknya secara khusus.

“Kesulitan saya yaitu kurangnya sumber daya manusia (SDM) di bidang marketing sehingga kurang luas pemasarannya,” jelas Sri.

Baca juga: Cerita Ahmad Fatih Mendirikan Cairo Food, Bisnis Bumbu Masakan Khas Berbagai Negara

Meskipun demikian, Sri tetap rajin mengikuti pameran yang ada, seperti INACRAFT sehingga membuka peluang untuk mendapatkan buyer luar negeri.

“Ada beberapa buyer luar negeri saat pameran tersebut, seperti Denmark dan UK yang tertarik kerja sama tapi masih dalam proses negosiasi belum deal, bahkan ada yang ingin membuka usaha khusus Pancal Bike di luar negeri, tapi mereka tidak mau menggunakan brand Pancal Bike (white label), sayanya tidak mau,” ucap Sri.

Kerjasama dengan Bali Kids Development Center

Dalam sebulan, Sri mampu memproduksi 60 unit sepeda. Ia masih fokus untuk menjual produknya di pasar lokal. Hal ini dibuktikan Sri dengan produknya yang sudah sampai di Aceh, Bali, Sulawesi Selatan, dan Manado.

Baca juga: Kisah Rian, Disabilitas Tuli yang Merintis Bisnis Kue dan Catering Bersama Istrinya

“Lebih banyak ke Bali karena di sana kita kerja sama dengan playground khusus anak-anak, Bali Kids Development Center. Dalam setahun mereka biasanya membeli beberapa lusin,” terang Sri.

Pelopor Sepeda Kayu SNI

Sri mengatakan, produk dari pancal bikenya sudah lolos Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu, produknya juga menjadi produk sepeda kayu pertama yang sudah berstandar SNI di Indonesia.

Karenanya, Sri berharap produknya mampu menembus pasar global sesuai dengan visi yang telah dibuat oleh dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau