Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah Memulai Usaha Bibit Tanaman Buah, Cocok Untuk Pemula

Kompas.com - 17/12/2023, 11:13 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Semenjak pandemi Covid-19, semakin banyak orang senang berkebun, termasuk menanam buah dan sayuran.

Salah satu alasannya, karena meningkatnya kesadaran pentingnya mengonsumsi makanan sehat yang tumbuh secara organik.

Usaha bibit tanaman buah bisa menjadi salah satu usaha yang memiliki prospek cerah. Pasalnya, dengan pertumbuhan minat masyarakat terhadap pertanian urbani dan kesehatan, permintaan bibit tanaman buah yang berkualitas semakin meningkat.

Baca juga: Bangun Usaha Jasa Perawatan Tanaman, Ini 8 Jenis Layanan yang Bisa Ditawarkan

Selain meningkatnya permintaan bibit tanaman pada musim tanam, usaha ini juga tidak membutuhkan modal yang besar dan dapat dilakukan di lahan yang terbatas.

Dalam menjalankan usaha bibit tanaman buah, kamu harus memperhatikan berbagai hal, terutama jenis bibit. Bagi kamu yang tertarik menjalankan usaha bibit tanaman buah, perhatikan hal berikut ini.

1. Identifikasikan Minat Pasar

Ketahui lebih dulu peluang di pasaran bibit tanaman buah, jenis tanaman buah apa yang banyak menjadi incaran masyarakat.

Jenis buah yang diminati masyarakat bisa berubah kapan saja, menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing individu. Ini juga menyesuaikan dengan lahan yang mereka miliki.

Jika calon konsumenmu hanya memiliki sepetak tanah untuk ditanami, maka kamu bisa menyarankan jenis pohon yang dapat bertumbuh besar dan lebat.

Namun, bila dia hanya memiliki media tanam yang sempit, kamu harus menyarankan tanaman buah yang tidak berdaun lebat.

Penting bagi pelaku usaha untuk memerhatikan kebutuhan tanaman buah di pasaran, agar kamu dapat mengetahui pengelolaan stok dan strategi pemasaran yang efektif.

Baca juga: Kisah Sukses Zailani dan Bukit Asam Budidaya Tanaman Berbasis Otomasi yang Ramah Lingkungan

2. Pilihan Jenis Bibit

Tentukan jenis tanaman buah yang akan kamu perjualbelikan. Pilih tanaman yang sesuai dengan iklim dan kebutuhan masyarakat di sekitarmu.

Jenis bibit tanaman yang akan kamu jual juga harus diklasifikasikan berdasarkan media tanamnya. Apakah kamu akan menjual bibit tanaman buah yang ditanam dalam pot, di tanah, ataupun akar telanjang.

Setelah mengetahui jenis bibit tanaman buah yang akan kamu jual, pastikan kamu telah merencakan pengelolaan stok bibit agar ketika menjalankan usaha, kamu tidak terkendala permodalan.

Baca juga: Jaga Produktivitas Tanaman, Ini Cara Pemupukan yang Benar

3. Lakukan Riset Pemasok

Agar bisnismu berjalan dengan sukses, kamu harus mendapatkan benih berkualitas tinggi dari sumber yang terpercaya.

Lakukan survei terhadap beberapa agen, maupun pusat penyedia bibit tanaman buah yang terpercaya. Kamu bisa menemukannya dari internet ataupun dari kerabat yang memiliki bisnis serupa.

Setelah melakukan survei, jalin kemitraan dengan toko-toko pertanian, pusat kebun, atau bahkan toko online itu. Melalui jalinan kemitraan, kamu berpeluang direkomendasikan oleh distributor.

4. Siapkan Strategi Promosi

Jaman sekarang, untuk memasarkan dan mempromosikan produk yang kita jual dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa mengeluarkan biaya tambahan yang besar.

Paling mudah, lakukan promosi secara lokal. Gunakan media sosial, papan iklan, atau bangun kerjasama dengan komunitas pertanian lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang usaha penjualan bibit tanaman buah yang kamu jalani.

Baca juga: Peduli Lingkungan, Hartati Merintis Bisnis Sedotan dari Tanaman Purun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com