KOMPAS.com – Perkembangan teknologi saat ini teah mengubah kehidupan sosial masyarakat, termasuk kehidupan anak-anak yang tidak bisa lepas dari gadget.
Hal ini yang menjadi salah satu alasan Cefi Heriansyah memulai usah mainan edukasi sejak tahun 2020.
“Saya sudah riset membuat produk sejak tahun 2019. Namun, baru mulai jalankan usaha pada tahun 2020 dengan tujuan untuk mengedukasi anak-anak,” kata Cefi (30) beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cerita Noki Prasixner Merintis Al Quran Leather, Bermula dari Keluhan Konsumen
Celukba merupakan brand yang dirintis oleh Cefi, yang memiliki arti Celengan Lukis Kreasi Anak Bangsa.
Ia mengungkap, ada tiga alasan yang membuatnya membangun bisnis mainan anak Celukba.
“Pertama, saya resah dengan kegiatan anak-anak yang selalu bermain gawai meskipun adaptasi teknologi harus. Kedua, saya juga hobi seni lukis dari kecil. Ketiga, saya juga menjadi pengajar dan senang dengan dunia pendidikan anak-anak. Inilah yang menjadi cikal bakal Celukba by Saung's Art Gallery,” ungkap Cefi.
Lebih lanjut ia menceritakan, dirinya dulunya pernah mengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu selama tiga tahun dan pernah menjadi pengajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-Kanak).
“Mainan celengan lukis banyak sekali keunggulannya dan manfaatnya bagi anak, seperti melatih saraf motorik anak, meningkatkan rasa percaya diri anak, sarana rileksasi anak, dan media bonding antara anak dan orangtua di tengah kesibukan pekerjaan orangtua,” tuturnya.
Baca juga: 4 Tips Mudah Memulai Usaha Mainan Anak
Pada tahun 2020, Cefi mulai membangun Celukba dengan modal sebesar Rp 600 ribu untuk keperluan membuat molding.
“Saya kira dengan modal berapa pun tidak menjadi penghalang bagi kami untuk memulai usaha, terlebih lagi saya menyukai bisnis. Saya hanya modal sedikit ditambah dengan kreativitas saja,” ucap Cefi.
Selain itu, Cefi juga membuka Workshop yang berlokasi di Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan.
“Hanya saja workshop kita di tempat yang tidak luas, jadi saya lebih sering jemput bola ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi anak-anak, sehingga mereka bisa interaksi dan field trip ini tidak berbayar,” ujar Cefi.
Baca juga: Contoh Usaha Mainan Anak-anak dengan Modal Di Bawah Rp 10 Juta
Dalam membuat produk usahanya, Cefi dibantu lima orang anak muda di daerahnya. Dalam sebulan, ia mampu memproduksi sebanyak 1.000 pcs.
Meskipun demikian, ada yang membuatnya khawatir, yakni saat musim hujan tiba, karena pengeringan produknya masih menggunakan sinar matahari.
Cefi mengungkapkan, dirinya pernah merugi jutaan rupiah karena kenakalan ekspedisi ketika mengirim barang ke Bandung.
Baca juga: Perjalanan Eko Suryono Merintis Bisnis Dompet Kulit, Menembus Pasar Internasional dengan Modal Kecil
“Kami pernah kirim barang ke Bandung, namun ketika sampai di sana, barang kami sebagian hancur dan saat ditelusuri ternyata ekspedisi tersebut nakal. Barang yang sudah kami packing rapi, ketika barang sampai ke konsumen berbeda kardus packing-nya,” tutur Cefi.
Sementara untuk pendapatan, Cefi mengaku dalam sebulan mendapatkan omzet Rp 15 hingga 30 juta.
Ke depannya, Cefi berencana membuat produk bertema khas daerah tertentu. Misalnya, karakter ondel-ondel dari Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.