KOMPAS.com – Pelaku UMKM jamur tiram Desa Keban Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan, kembali bangkit setelah sempat terkena dampak COVID-19.
Namun, persoalan tersebut berhasil dilewati setelah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membantu para produsen jamur bangkit dari keterpurukan melalui program Sentra Industri Bukit Asam (SIBA).
Ketua SIBA Jamur, Rahmawati menyatakan ada sejumlah program bantuan yang diberikan PTBA untuk membantu perajin jamur bangkit.
Salah satunya adalah mendorong SIBA Jamur untuk merambah ke produk-produk olahan jamur tiram seperti, stik, keripik, cireng, hingga pangsit jamur. Lainnya adalah PTBA membantu pemasaran produk.
Baca juga: 6 Langkah Meraup Cuan dari Budi Daya Jamur Tiram
"PTBA membantu pemasaran produk kami, misalnya melalui ikut pameran, adanya kunjungan tamu perusahaan, dan lain sebagainya," tutur Rahmawati dalam keterangan resmi PTBA, Senin (25/3/2024).
Tak hanya melalui pemasaran secara langsung, PTBA juga mendukung SIBA Jamur untuk melakukan penjualan secara online untuk memperluas jangkauan pasar.
SIBA Jamur akhirnya juga memanfaatkan media sosial dan aplikasi PaDi UMKM untuk pemasaran secara online.
Bantuan-bantuan dari PTBA selalu membuahkan hasil yang manis. Rahmawati mengaku ia menjadi memiliki banyak koneksi yang luas. Hal itu membuat SIBA Jamur merasakan dampak positifnya yaitu mereka mengalami kenaikan omzet sebesar 30 persen sejak 2020.
Rahmawati juga menambahkan Rumah BUMN Bukit Asam memberikan pelatihan rutin kepada SIBA Jamur, dengan tujuan membuat SIBA Jamur menjadi semakin kompetitif.
Baca juga: 537 UMK Binaan Pertamina Berhasil Naik Kelas
"Pelatihan yang diberikan itu sesuai kebutuhan, misalnya untuk urusan packaging, managerial, dan digital marketing," tambahnya.
Produk yang dihasilkan SIBA Jamur semuanya berupa olahan jamur tiram. Karenanya, para produsen memerlukan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halal.
Untuk keperluan tersebut, PTBA juga turut membantu SIBA Jamur melakukan pengurusan PIRT dan sertifikasi halal-nya.
Saat ini SIBA Jamur telah memberdayakan 15 orang pekerja yang 12 diantaranya merupakan ibu rumah tangga. Padahal awalnya, SIBA Jamur hanya memperkerjakan 7 orang.
"Kami berharap jamur ini dapat menjadi salah satu ikon Tanjung Enim, juga dapat mendukung Program Tanjung Enim Kota Wisata yang dicanangkan PTBA dan Pemerintah kabupaten Muara Enim," tutup Rahmawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.