JAKARTA, KOMPAS.com - Produk kerajinan dari Blitar yakni kendang jimbe belakangan ini naik daun. Tak hanya dicari oleh konsumen lokal, produk tersebut juga banyak dicari oleh pembeli dari negara lain.
Ini karena kendang jimbe tak hanya sekedar sebagai kerajinan tangan. Lebih dari itu, produk ini menjadi salah satu alat musik yang banyak dipakai dalam kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak, utamanya di China.
Hal lain yang juga membuat kendang jimbe dari Blitar banyak dicari oleh pembeli luar negeri adalah sentuhan artistiknya. Berbeda dari perkusi dan kendang pada umumnya, kendang jimbe dibuat sedemikian rupa dengan memanfaatkan bahan baku organik sehingga ramah lingkungan.
Baca juga: BNI Fasilitasi UMKM Tembus Pasar Ekspor
Keberhasilan kendang jimbe merambah pasar ekspor tidak terlepas dari sejumlah eksportir yang memperkenalkan kerajinan asal Blitar tersebut ke pasar global.
Salah satu eksportir kendang jimbe yang banyak menjual produk ini ke pasar global adalah Anik Sriati (39). Melalui CV Cherry Blossom Indonesia, perempuan asal Blitar ini berhasil membawa kendang jimbe ke berbagai negara.
Dia berkisah, bisnis ekspor kendang jimbe ini dimulai ketika dia menjadi marketing freelance. Saat itu dia melihat minat pembeli dari luar negeri untuk kerajinan ini cukup besar.
Ada permintaan dari buyer, tapi mereka tidak bisa memperoleh barang dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan.
Berangkat dari kondisi itu, dia memberanikan diri untuk terjun menjadi eksportir. Dengan menggandeng sejumlah rekan yang bergerak di bidang forwarder, dia memulai bisnisnya itu.
"Saat itu saya meminjam PT dari rekan saya yang bergerak di bidang forwarder agar bisa melakukan ekspor. Alhamdulillah semua bisa berjalan lancar," katanya kepada Kompas.com, Jumat (25/2/2022).
Dalam perkembangannya, dia akhirnya mendirikan badan hukum sendiri berupa CV yang bergerak di bidang ekspor-impor.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.