Kisah Andyk Widodo dalam mengembangkan bisnis home decor bisa dibaca di sini
Sri Wigatiningsih (43) warga Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur berhasil mengembangkan bisnis aksesorisnya dengan nama toko Dinova Store.
Berawal dari kebiasaan membuat kerajinan tangan sambil menunggu toko kelontong, dia mampu meraup untung besar hingga memberdayakan para ibu rumah tangga sekitar untuk menjadi karyawannya.
Bros dan aksesoris pakaian itu dijual di toko kelontongnya. Dari penjualan tersebut, Sri Wigatiningsih mulai paham, bahwa pernak-pernik buatannya ternyata laku dan punya pasar tersendiri.
Kisah Sri Wigatiningsih dalam mengembangkan bisnis bros dan aksesoris pakaiannya bisa dibaca di sini.
Hidup Doni Pridatama (32) berubah. Dari karyawan bank BUMN dengan posisi yang mapan, ia menjadi mantap mengundurkan diri dan pengusaha madu yang sukses.
Doni merupakan pemilik dari Sarang Maduku yang berdomisili di Kota Malang, Jawa Timur. Meski posisinya sudah lumayan mapan di sebuah bank milik pemerintah, tetapi itu tidak lantas membuatnya merasa harus terus menerus berada di zona nyaman.
Doni merintis bisnis sarang madu pada 2018 dengan modal awal Rp 500.000. Dari penjualan sebanyak 25 kilogram per bulan, ia kemudian menjual madu hingga tiga ton per bulan setelah bergabung di marketplace.
Kisah Doni Pridatama dalam mengembangkan bisnis sarang madu pakaiannya bisa dibaca di sini.
"Waktu membangun koperasi itu penuh perjuangan," ujar Hajjah Zaenab (52), Perintis Koperasi Putri Rinjani sekaligus pemilik usaha makanan ringan dengan merek Tapona Food.
Itulah kalimat yang terucap saat Hajjah Zaenab menceritakan perjuangan membangun koperasi untuk kembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Hajjah Zaenab masih ingat betul dianggap gila saat mengajak perempuan-perempuan di desanya untuk berdikari.
Hajjah Zaenab saat itu berupaya ingin mengubah desanya lewat koperasi dan produk UMKM. Berawal dari usaha keripik jagung, rumput laut, dan produk lainnya kini masyarakat Desa Bilibante bisa berkembang lewat Koperasi Putri Rinjani.
Kisah Doni Pridatama dalam mengembangkan UMKM lewat koperasi bisa dibaca di sini.
Rena Arifah (61), seorang dosen di sebuah perguruan tinggi di Medan Sumatera Utara, sekaligus wirausahawan dengan produk arang briket merek Briket-Q.
Sebagai dosen, Rena Harifah melakukan terobosan untuk menjawab persoalan besar yang ada lingkungan sekitarnya, yakni sampah organik berupa potongan kayu yang tidak pernah diangkut oleh petugas kebersihan.