JAKARTA, KOMPAS.com - Koperasi Santo Alvin Pratama yang berfokus pada kelautan dan perikanan terus membantu para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) melakukan ekspor.
Koperasi yang berada di Maluku Utara ini bergerak dalam bidang penangkapan, distribusi, dan pemasaran hasil perikanan.
Koperasi Santo Alvin Pratama berjalan dengan segala bantuan yang diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta bantuan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan untuk Koperasi.
Dalam keterangannya, Direktur Koperasi Santo Alvin Pratama, Hermanto menyampaikan bahwa ia sangat senang dan bangga ketika dapat membantu para pelaku UKM melaksanakan ekspor.
"Dengan senang hati saya menawarkan diri untuk bantu rekan-rekan. Saya bangga gitu bisa membantu teman-teman melakukan ekspor. Cuma kadang-kadang teman-teman sendirilah yang biasanya sudah ciut sebelum melakukan kegiatan (ekspor)," tutur Hermanto dalam diskusi dalam acara Ngobrol Bisnis UMKM yang disiarkan lewat layanan streaming media sosial Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Hermanto menjelaskan, yang masih jadi tantangan dan bahkan menjadi targetnya adalah untuk mengubah cara pandang atau mindset para pelaku UKM mengenai ekspor.
"Ekspor mudah. Tidak ada yang sulit. Jadi kalau dulu kita lihat perusahaan-perusahaan besar melakukan ekspor, sekarang setelah melakukan sendiri kegiatan (ekspor) itu ternyata mudah. Hanya memang syaratnya harus terpenuhi dulu," ujar Hermanto.
Syarat yang dimaksud adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemerintah terkait kegiatan ekspor mulai dari menyiapkan dokumen legalitas usaha hingga dokumen ekspor.
Dokumen tambahan pun bisa diperlukan sesuai dengan permintaan konsumen, seperti sertifikat dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Certificate of Origin (CO) dari Dinas Perdagangan.
Terkait dengan peluang dan target di 2023, Hermanto menyampaikan, persaingan ekspor akan terus meningkat dan peluang sangat luas.
"Peluang sangat luas, Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa menaikkan target angka ekspor sampai (Indonesia) menjadi urutan kelima di dunia," ujar Hermanto.
Namun, peluang itu harus diiringi dengan bagaimana pemerintah dan para pelaku usaha menyikapinya.
"Indonesia negara yang makmur, semua produk ada. Perikanan, perkebunan, dan tambang. Semuanya ada. Tinggal bagaimana kita siap atau tidak melangkah ke sana (kegiatan ekspor)," kata Hermanto.
Hermanto menegaskan, semua harus diawali dengan keberanian. Saat ini, banyak cara dan solusi yang bisa dicari untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini ekspor.
Anda bisa memulai dengan banyak berteman di komunitas, banyak melihat program pemerintah, dan belajar lewat jejaring sosial.
"Intinya mau belajar, berusaha, dan ada niatan," pungkas Hermanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.