Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bepahkupi, Bisnis Kopi asal Jakarta yang sudah Mendunia

Kompas.com - 08/12/2022, 16:50 WIB
Gabriela Angelica,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bepahkupi, salah satu bisnis kopi lokal asal Jakarta melebarkan sayapnya untuk ekspor produk ke banyak negara.

Walaupun berasal dari Jakarta, Bepahkupi menghasilkan berbagai produk kopi dengan memberdayakan para petani kopi dari banyak daerah di Indonesia sejak awal berdirinya pada 2019.

Staf Manajemen Teknologi Bepahkupi, An Naufal menyebutkan beberapa daerah yang menjadi sumber bahan baku produk kopi mereka.

Baca juga: Telkom dan BepahKupi Berkolaborasi untuk Telusuri Produk Kopi lewat Metaverse

"Kalau untuk kopinya sendiri kita dari seluruh Indonesia. Ada dari Tangse, Gayo, Lintong, bahkan sampai dari Wamena," ujar Naufal yang ditemui saat acara Nusantara Festival Koperasi dan UKM 2022, di Exhibition Hall Smesco, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Untuk jenis produk yang dipasarkan, Bepahkupi memiliki tiga jenis main product, yaitu grind beans, roasted beans, dan kopi bubuk.

Naufal juga menceritakan sedikit pengalaman Bepahkupi menghadapi pandemi ditambah persaingan bisnis kopi yang menjamur di dalam negeri. Ia menjelaskan bahwa jenis pemasaran Bepahkupi ada dua, yaitu business to business (B2B) dan business to customer (B2C).

"Jadi kita itu ada B2B dan B2C untuk mempertahankan usaha ini. Apalagi pandemi itu kan semua sektor down. Namun, untuk di pasar dunia sendiri kebutuhan kopi tetap tinggi, ke-2 tertinggi setelah minyak. Jadi, untuk B2B sebenarnya tidak terlalu terpengaruh, hanya di B2C nya saja," tutur Naufal.

Sejak 2020, Bepahkupi mulai mendapatkan kesempatan memasarkan produknya kepada pelaku bisnis di luar negeri, seperti Kazakstan, Mesir, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain. Di 2022 ini pun, mereka telah mengirimkan produk ke Jepang dan Korea Selatan.

Naufal mengakui bahwa fokus mereka terhadap B2B membuat pemasaran produk lebih banyak ke luar negeri. Saat ini, di tengah kondisi pandemi yang mulai mereda, Bepahkupi mencoba kembali fokus untuk pemasaran B2C.

Baca juga: Kisah Loka Coffee, Usaha Kopi Sembalun yang Dirintis oleh Seorang Guru

"Waktu pandemi kami terlalu fokus untuk B2B, jadi sekarang mau kembali fokus ke B2C untuk menyasar seluruh daerah di Indonesia," ujar Naufal.

Dari Berbagai Daerah

Saat ditanya perihal keunikan dari produk Bepahkupi, Naufal menegaskan bahwa keunggulan produk mereka terletak pada produk specialty coffee milik mereka. Artinya setiap produk kopi yang dipasarkan memiliki kualitas aroma dan cita rasa yang premium.

Bepahkupi juga memiliki ragam jenis kopi dari daerah-daerah lokal yang berbeda sehingga dapat menyuguhkan produk kopi dengan variasi rasa dan aroma yang berbeda-beda juga.

"Setiap daerah beda-beda rasa kopinya. Tanaman kopi itu sendiri kan mengambil unsur hara yang berbeda di setiap daerah, nah misalnya kopi Bali itu mengambil jeruk Bali sebagai unsur haranya sehingga memiliki aroma dan rasa serupa jeruk," ungkap Naufal.

Terkait lokasi, saat ini toko fisik Bepahkupi masih dalam tahap pembangunan yang berlokasi di Jakarta dan Bali. Mereka kini lebih fokus pada pemasaran dan penjualan secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

YDBA Fasilitasi IKM Manufaktur Jawa Barat bisa Masuk Rantai Pasok Industri Nasional

YDBA Fasilitasi IKM Manufaktur Jawa Barat bisa Masuk Rantai Pasok Industri Nasional

Program
Gen Z Diajak Aktif Ikut Koperasi, KemenKop Singgung Kendala Pemahaman

Gen Z Diajak Aktif Ikut Koperasi, KemenKop Singgung Kendala Pemahaman

Program
Jenis-jenis Sponsorship dalam Bisnis yang Kamu Perlu Tahu

Jenis-jenis Sponsorship dalam Bisnis yang Kamu Perlu Tahu

Training
BNI Tingkatkan Produktivitas Petani Kopi Melalui Jelajah Kopi Khatulistiwa di Temanggung

BNI Tingkatkan Produktivitas Petani Kopi Melalui Jelajah Kopi Khatulistiwa di Temanggung

Program
Tiga Mahasiswa UI Ciptakan Ide Bisnis Es Krim Berbahan Sayur Caisim

Tiga Mahasiswa UI Ciptakan Ide Bisnis Es Krim Berbahan Sayur Caisim

Program
Sembilan Pelaku Usaha Besar Berkolaborasi dengan Pelaku UMKM di Kota Tangerang

Sembilan Pelaku Usaha Besar Berkolaborasi dengan Pelaku UMKM di Kota Tangerang

Program
Menkop Budi Arie Targetkan Dongkrak Kontribusi Koperasi dalam Perekonomian Nasional

Menkop Budi Arie Targetkan Dongkrak Kontribusi Koperasi dalam Perekonomian Nasional

Program
PPn Naik, Kalbe Sebut Tak Akan Naikkan Harga Produk Kesehatan

PPn Naik, Kalbe Sebut Tak Akan Naikkan Harga Produk Kesehatan

Program
Rumah Produksi Bersama di Batubara Sumut, Disiapkan jadi Solusi Bagi Petani Cabai

Rumah Produksi Bersama di Batubara Sumut, Disiapkan jadi Solusi Bagi Petani Cabai

Program
Menteri UMKM Sebut Penghapusan Piutang Macet UMKM Dilakukan dalam Dua Tahap

Menteri UMKM Sebut Penghapusan Piutang Macet UMKM Dilakukan dalam Dua Tahap

Program
Apa Saja Jenis Pembayaran Non Tunai dalam Bisnis?

Apa Saja Jenis Pembayaran Non Tunai dalam Bisnis?

Training
Menteri UMKM Akan Bentuk Holding Fesyen Perbesar Kontribusi PDB dari Sektor UMKM

Menteri UMKM Akan Bentuk Holding Fesyen Perbesar Kontribusi PDB dari Sektor UMKM

Training
7 Tips Sukses Berbisnis Barang Preloved di Media Online, Tertarik?

7 Tips Sukses Berbisnis Barang Preloved di Media Online, Tertarik?

Training
7 Bisnis Jasa yang Selalu Dicari Orang Lengkap Dengan Tipsnya

7 Bisnis Jasa yang Selalu Dicari Orang Lengkap Dengan Tipsnya

Training
Inovasi dan Variasi Membuat Bisnis Minuman Es Teh Semakin Menjanjikan

Inovasi dan Variasi Membuat Bisnis Minuman Es Teh Semakin Menjanjikan

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau