Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pisang Raja Bandung, Alternatif UMKM Banjarnegara Mendongkrak Cuan

Kompas.com - 14/12/2022, 12:00 WIB
Josephus Primus,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Makanan dengan kadar serat tinggi, ujar Sri Watini, baik untuk menjaga kesehatan jantung.

Kulit pisang, sejatinya, bisa dijadikan panganan.\

Sebelumnya, Sri Watini sudah lebih dulu memproduksi sale pisang raja bandung sejak 2017.

Baca juga: Menteri Teten Sebut Evolusi UMKM Berperan Penting Menopang Ekonomi Nasional

Kerupuk kulit pisang

Singkat kata, kulit pisang raja bandung, menjadi ide inovasi Sri Watini.

Ia kemudian membuat resep kerupuk kulit pisang dengan bahan-bahan tepung mocaf atau mokaf atau tepung singkong.

Kulit pisang raja bandung dikukus terlebih dahulu.

Kemudian, sesudah dingin, kulit pisang raja bandung diblender hingga halus.

Baca juga: Pemkot Malang Gelar Pameran UMKM, Transaksi Tembus Ratusan Juta Rupiah

Kulit pisang raja bandung yang sudah halus dicampur dengan tepung mokaf dan diuleni hingga khalis.

Lantas, campuran kulit pisang raja bandung dengan tepung mokaf dipotong-potong dan dijemur di panas matahari.

"Supaya bagus hasilnya, kira-kira butuh dua atau tiga hari dijemur," ujar Sri Watini.

Sebagaimana lazimnya kerupuk, hidangan kerupuk kulit pisang disajikan usai digoreng sebentar hingga mekar.

"Menggorengnya jangan terlalu lama ya," pesan Sri Watini, perempuan kelahiran Desa Mertasari pada 9 Juli 1979 ini.

Cuan

Bersama dengan berbagai keripik produksinya, termasuk penganan egg roll kopi, egg roll daun kelor dan sebagainya, kerupuk kulit pisang diakui Sri Watini adalah pendongkrak cuan usahanya.

Sri Watini membuat perbandingan antara pisang sale dengan kerupuk kulit pisang raja bandung.

Dalam pengalamannya, bila ada pesanan satu kantong pisang sale, justru ada 10 pemesanan kerupuk kulit pisang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau