Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting! Lakukan Hal ini Agar Bisnis Parsel Dilirik Pelanggan

Kompas.com - 15/04/2023, 14:19 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menyambut Hari Raya Lebaran. Momentum sekali setahun ini dijadikan wadah untuk berkumpul bersama keluarga maupun sahabat dekat.

Tak jarang untuk lebih memeriahkannya, diperlukan pernak-pernik Lebaran yang menjadikan suasana semakin hidup dan menyenangkan.

Di antara berbagai perlengkapan yang ada, hampers atau parsel Lebaran menjadi satu yang tak boleh dilupakan. Paket parsel ini biasanya diberikan sebagai wujud saling berbagai menyambut suka cita Lebaran. Wujudnya pun bermacam-macam, seperti kue kering, sembako, pakaian baru, perlengkapan ibadah, dan masih banyak lagi.

Nah, bagi para pelaku bisnis hal ini tentu menjadi peluang yang menarik. Tingginya permintaan parsel akan sangat berpengaruh pada omzet penjualan. Apalagi parsel yang ditawarkan menyuguhkan nilai ekonomis dan inovatif, pasti akan sangat diburu banyak orang.

Bagi Anda yang tertarik mencoba bisnis parsel Lebaran, simak beberapa tips dari Cermati.com yang bisa dilakukan agar parselmu dilirik banyak pelanggan berikut ini:

1. Pemilihan Bahan Baku

Tips pertama yang perlu diperhatikan saat memulai bisnis parsel ekonomis adalah dengan pemilihan bahan baku. Hal ini penting karena bahan baku adalah inti dari produk yang dijual. Jika bahan yang digunakan bagus dan berkualitas, value dari parsel yang ditawarkan pun akan meningkat.

Seperti contoh jika ingin membuat parsel kue kering, pilihlah bahan-bahan kue yang bagus dan berkualitas. Tak harus premium, bahan berkualitas baik pun tetap bisa didapatkan dengan harga miring. Apalagi untuk bisnis kue, rasa menjadi hal krusial yang harus diperhitungkan agar pembeli puas dengan produk yang ditawarkan.

Jika ingin mendapatkan harga murah, belilah bahan baku dalam jumlah banyak atau grosir. Dapatkan juga bahan baku di pasar tradisional atau supplier tangan pertama agar mendapatkan harga lebih murah. Bila perlu, daftarlah menjadi member agar mendapat banyak keuntungan seperti potongan harga atau promo tertentu.

2. Kemasan yang Unik

Salah satu hal yang menjadi faktor penentu dilirik atau tidaknya sebuah parsel adalah tampilannya. Semakin menarik dan unik, maka semakin banyak pula peminatnya. Jangan suguhkan parsel yang monoton, seperti menggunakan keranjang atau plastik saja karena sudah terlalu mainstream di pasaran.

Sebaliknya, buat inovasi menarik dengan mengubah desain parsel, seperti menggunakan kardus, totebag, atau bahan lain yang jauh lebih ‘kekinian’. Tenang saja, Anda tetap bisa mendapatkan harga murah untuk kemasan parsel jenis ini dengan melibatkan pihak ketiga yang menyediakan produk kemasan yang dibutuhkan.

3. Dekorasi yang Menarik

Jika kemasan sudah ditentukan, lengkapi pula parsel dengan dekorasi yang menarik seperti pita, tali, bunga palsu, atau pernak-pernik lainnya. Bisa juga dengan menambahkan free gift card berisi ucapan selamat atau kata-kata tertentu. Ini bisa menjadi nilai plus tersendiri untuk parsel agar semakin menarik hati calon pembeli.

Ada banyak jenis pernak-pernik di pasaran. Usahakan untuk memilih yang terbaik dengan harga yang relatif murah karena sifatnya hanya untuk ‘pemanis’ tampilan. Anda mungkin bisa meminta rekomendasi keluarga atau sahabat, atau bisa juga mencari informasi di internet.

Baca juga: Cuan Berkah Jelang Idulfitri, Begini Tips Sukses Memulai Bisnis Hampers Lebaran Kekinian

4. Varian Parsel

Selanjutnya, untuk menciptakan parsel yang ekonomis, perlu juga memperhatikan varian yang ditawarkan. Maksudnya, lebih baik menyediakan varian yang terbatas namun kualitasnya tetap maksimal. Jangan hanya karena mengejar untung, Anda justru terjebak pada berbagai varian parsel yang berpotensi menimbulkan kerugian besar ketika tidak laku.

Bukan berarti menjual parsel dengan berbagai pilihan adalah hal yang salah. Lebih dari itu, semakin banyak varian yang ditawarkan, maka semakin tinggi pula risikonya. Apalagi jika baru merintis usaha ini, tentu sangat disarankan untuk membatasi varian parsel yang ditawarkan.

Jika ingin lebih variatif, bisa dilakukan dengan menyuguhkan beberapa pilihan paket bundling atau varian rasa. Namun, bahan utama yang ditawarkan tetaplah sama. Dengan begitu, Anda tetap bisa memberikan banyak pilihan tanpa harus berisiko mengeluarkan kocek yang lebih dalam.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau