KOMPAS.com – Usaha kuliner merupakan salah satu sektor bisnis yang tidak akan pernah pudar. Bisnis ini seolah menjadi primadona bagi para pebisnis dan calon pengusaha.
Selain itu, peminat bisnis kuliner pun beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan tak jarang, usaha kuliner yang memiliki resep rahasia keluarga dijalankan dari generasi ke generasi.
Seperti halnya usaha kuliner asal Solo, Soto Segeer Hj. Fatimah yang telah dirintis sejak 1998 dan menjadi usaha turun-temurun.
Saat ini, usaha tersebut dikelola oleh Hero Novianto, yang merupakan generasi ketiga dalam keluarga.
Baca juga: Cerita Sulis Ardiana Merintis Cold N Brew, Gigih Kenalkan Tren Ngopi hingga Punya 13 Cabang
Sebelumnya, restoran soto legendaris ini dikenal dengan nama Soto Seger Mbok Giyem Boyolali, dan berganti nama menjadi Soto Segeer Hj. Fatimah pada 2016, karena dikelola oleh Ibu Fatimah yang merupakan anak terakhir dari Mbok Giyem.
“Tahun 1998 dulu, awalnya berjualan mulai dari kaki lima. Ibu saya buka hanya dari siang sampai malam,” cerita Hero, anak tertua dari Hj. Fatimah kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Hingga akhirnya, pada tahun 2003 - 2004 memiliki modal yang cukup untuk menyewa tempat, yang menjadi restoran pertama. Lokasinya di Jalan Garuda, Boyolali.
"Dengan menyewa tempat, usaha ini dapat buka tidak hanya dari sore sampai malam, melainkan buka dari pagi hingga malam," jelas Hero yang mulai bergabung melanjutkan usaha ini sejak 2016.
Hero mengaku, dirinya tak memiliki latar belakang memasak. Sebelumnya, ia bekerja di industri otomotif.
Namun, usia orangtua yang semakin menua dengan kondisi fisik yang tak lagi kuat, akhirnya menjadi alasan Hero untuk mundur dari industri otomotif dan belajar meneruskan bisnis keluarga.
Melanjutkan bisnis keluarga yang telah berjalan sejak lama, bukan berarti tanpa hambatan.
Sama seperti usaha lainnya, Hero juga menghadapi tantangan saat pandemi Covid-19 melanda, omzet penjualan menurun.
Salah satu cara Hero meningkatkan penjualannya adalah melakukan promosi di media sosial, seperti Instagram dan TikTok, serta bergabung dengan GoFood untuk food delivery.
Usahanya tak sia-sia, terbukti Soto Segeer Hj. Fatimah terus mengalami perkembangan yang pesat.
Bahkan, yang awalnya hanya punya empat cabang, kini telah berkembang memiliki 14 cabang yang tersebar di Solo, Boyolali, Salatiga, Klaten, Magelang, hingga Yogyakarta.
"Sebelumnya ada juga cabang Soto Segeer Hj. Fatimah di sekitar Jakarta, tepatnya di Tangerang Kota, tapi tutup akibat pandemi Covid-19 lalu," ujarnya.
Baca juga: Kisah Ramsiah, Berawal dari Iseng Belajar dan Kini Punya Galeri Usaha Makrame
Hero mengungkap, Soto Segeer Hj. Fatimah hingga saat ini, masih menggunakan resep turun temurun racikan ibu yang dijaga keasliannya.
Pasalnya, soto ini memiliki cita rasa yang khas jika dibandingkan dengan soto lain, yakni kuahnya yang bening dengan perpaduan aroma rempah-rempah yang kuat.
Untuk menambah kenikmatan, tersedia juga berbagai lauk pendamping, seperti sate-satean dan aneka gorengan.
"Salah satu gorengannya ada tempe mendoan. Ini yang menjadi primadona di restoran. Apalagi saat weekend, kalau lagi ramai-ramainya, pelanggan sampai nunggu di depan dapur untuk mendapatkan tempe mendoan," tutur Hero.
Menurut Hero, salah satu sebab Soto Segeer Hj. Fatimah mampu bertahan sejak 1998 dan terus berkembang, karena selalu menggunakan bahan baku terbaik dan menjaga kualitas tetap sama sejak dulu, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Ibu pernah bilang ke saya, 'Jangan melulu ngejar laba. Pertahankan kualitas, jangan sampai mengecewakan pelanggan. Rezeki sudah ada yang ngatur,” kata Hero yang terus menjaga nasihat tersebut sampai sekarang.
Di samping itu, jangkauan pasar Soto Segeer Hj. Fatimah juga terbilang luas, karena tidak hanya dapat dinikmati oleh orang kelas menengah, mahasiswa atau pelajar pun dapat menikmati cita rasa soto ini dengan harga terjangkau.
Untuk satu porsi Soto Segeer Hj. Fatimah lengkap dengan nasi, kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 11.000. Terdapat dua varian yang bisa dipilih, yaitu soto ayam kampung atau daging.
Ke depannya, Hero berharap Soto Segeer Hj. Fatimah bisa ekspansi ke berbagai daerah lain, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan sebagainya.
Baca juga: Cerita Sri Yuliastuti Bisnis Rendang hingga Mancanegara, Berawal dari Pesanan Teman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.