Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Ajak Influencer Promosikan Produk Lokal

Kompas.com - 20/09/2023, 16:41 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak influencer dalam negeri untuk turut mempromosikan produk lokal agar mampu melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce atau lokapasar.

"Sekitar 56 persen total revenue pasar e-commerce kita dikuasai asing. Maka dari itu, kita butuh peran banyak pihak, termasuk influencer dalam mempromosikan produk lokal," kata Teten dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (20/9/2023).

Teten menambahkan, di tengah perubahan pola belanja offline ke online dan serbuan produk asing, peran influencer semakin signifikan untuk turut serta mempromosikan produk lokal.

"Kita butuh semangat bersama, semangat seluruh masyarakat Indonesia untuk mencintai produk dalam negeri. Karena kualitas produk buatan dalam negeri sudah bisa bersaing dengan produk asing," kata Teten.

Baca juga: 5 Manfaat Menggunakan Jasa Influencer Marketing, Pelaku Bisnis Harus Tahu

Menurut Teten, semangat untuk mencintai produk dalam negeri bisa membantu UMKM untuk berkembang dan tumbuh secara berkesinambungan.

Ia berkeinginan agar masyarakat Indonesia bisa mencontoh masyarakat Jepang yang memiliki falsafah, membeli produk dalam negeri adalah suatu cara untuk membantu negaranya menjadi bangsa yang besar.

Terlebih, kata Teten, peran UMKM dalam perekonomian Indonesia sangatlah besar, dengan 97 persen lapangan usaha disediakan oleh UMKM. Oleh karena itu jika sektor ini terdampak maka akan sangat memengaruhi perekonomian nasional.

Berdasarkan riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), hampir 90 persen dari 400 perusahaan e-commerce di Indonesia dikuasai oleh produk impor.

Padahal, perputaran uang yang beredar di pasar e-commerce Indonesia bisa mencapai Rp300 triliun.

Teten mengatakan jika masyarakat terdorong mengonsumsi barang lokal, maka keuntungan yang bisa diraih oleh UMKM pun semakin besar. Tak hanya itu, ekosistem perdagangan online bisa terbentuk dengan sangat baik.

"Kalau UMKM kita bisa memanfaatkan setengah saja lewat produk-produk lokal, kita bisa mendapatkan nilai ekonomi yang tinggi, sekitar Rp150 triliun,” kata Teten.

Untuk bisa merebut pasar e-commerce yang dikuasai produk impor, Teten juga mendorong agar segera hadir regulasi yang lebih ketat. Pengaturan ekonomi digital, menurutnya sudah sangat mendesak untuk dilakukan.

"Di media sosial sudah banyak UMKM yang mengeluh jika mereka sudah tidak bisa bersaing dengan produk dari Tiongkok yang dijual dengan harga yang tidak masuk akal. Ini bukan lagi dumping, tapi predatory pricing. Pasar Tanah Abang sudah sepi. Brand skin care dan kosmetik lokal juga sekarang habis dibabat oleh produk impor, padahal sebelumnya pernah menguasai perdagangan digital di Tanah Air," kata Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Haidar Bagir Jelaskan Beberapa Kesalahpahaman Konsep Kewirausahaan dalam Islam

Haidar Bagir Jelaskan Beberapa Kesalahpahaman Konsep Kewirausahaan dalam Islam

Training
Fungsi Bazaar dalam Pemberdayaan Ekonomi, Apa Saja?

Fungsi Bazaar dalam Pemberdayaan Ekonomi, Apa Saja?

Program
KemenKopUKM Apresiasi Peran Du Anyam Kenalkan Produk Anyaman NTT ke Kancah Global

KemenKopUKM Apresiasi Peran Du Anyam Kenalkan Produk Anyaman NTT ke Kancah Global

Program
5 Upaya Sederhana Untuk Mengurangi Risiko Siber dalam Bisnis

5 Upaya Sederhana Untuk Mengurangi Risiko Siber dalam Bisnis

Training
KemenKopUKM dan Aisyiyah Kolaborasi Perkuat Peran Perempuan dalam Memberdayakan Ekonomi Umat

KemenKopUKM dan Aisyiyah Kolaborasi Perkuat Peran Perempuan dalam Memberdayakan Ekonomi Umat

Program
Tips Mengelola Retur, Agar Bisnis Terhindar dari Kerugian

Tips Mengelola Retur, Agar Bisnis Terhindar dari Kerugian

Training
Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan

Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan

Program
Teten Masduki Tegaskan Pentingnya Wirausaha Muda Berbasis Riset

Teten Masduki Tegaskan Pentingnya Wirausaha Muda Berbasis Riset

Program
UMKM Binaan Bank Indonesia NTB Ekspor Anyaman Rotan ke Jerman

UMKM Binaan Bank Indonesia NTB Ekspor Anyaman Rotan ke Jerman

Program
Dukung Digitalisasi UMKM, Grab Dorong Terciptanya 2,3 Juta Kesempatan Kerja

Dukung Digitalisasi UMKM, Grab Dorong Terciptanya 2,3 Juta Kesempatan Kerja

Training
4 UMKM Binaan Astra Ungkap Manfaat Basic Mentality Untuk Kemajuan Bisnis

4 UMKM Binaan Astra Ungkap Manfaat Basic Mentality Untuk Kemajuan Bisnis

Training
UMKM Mukti Tempa Dibina Astra Tingkatkan Manajemen, Raup Omzet Jutaan

UMKM Mukti Tempa Dibina Astra Tingkatkan Manajemen, Raup Omzet Jutaan

Jagoan Lokal
Hingga Agustus 2024,  LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp 1,31 Triliun ke Koperasi

Hingga Agustus 2024, LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp 1,31 Triliun ke Koperasi

Program
Berbisnis Toko Bunga, Ikuti Panduan Lengkap Ini

Berbisnis Toko Bunga, Ikuti Panduan Lengkap Ini

Training
Selama Januari-Agustus, Dinas Penanaman Modal Kudus Terbitkan 3.931 NIB

Selama Januari-Agustus, Dinas Penanaman Modal Kudus Terbitkan 3.931 NIB

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau