Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung UMKM Tembus Pasar Global, Komunita Sahabat UMKM Bawa 208 Produk ke Nagoya

Kompas.com - 20/11/2023, 20:28 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di Indonesia saat ini, banyak sekali pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), namun hanya sedikit pelaku UMKM yang mampu menembus pasar luar negeri.

“Bank Indonesia (BI) mencatat, pada business matching ekspor kreatif Indonesia 2023, transaksi tercatat hanya Rp 237 milliar. Angka ini masih kecil,” kata Moeldoko, Jenderal TNI (Purn) saat Konferensi Pers “EKSPLORASI” Sahabat UMKM di Hotel All Season Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Lebih lanjut Moeldoko menuturkan, oleh karena itu pemerintah memberikan apresiasi kepada Komunitas Sahabat UMKM yang bisa menyelenggarakan business matching ke Jepang guna meningkatkan jumlah ekspor Indonesia.

Baca juga: Tengok Peluang Usaha Produk Rajutan yang Kini Jadi Tren

Komunitas Sahabat UMKM merupakan wadah berkumpulnya para pelaku UMKM. Komunitas yang berdiri sejak tahun 2017 ini, mempunyai mimpi untuk menampilkan produk lokal di pasar luar negeri.

Untuk mewujudkan mimpinya, Sahabat UMKM mengadakan program ‘EKSPLORASI’ Promosi & Business Matching Produk UMKM ke pasar global yang akan berlangsung di Nagoya, Jepang pada 26 November 2023 mendatang.

Joanina R.N., Ketua Umum Sahabat UMKM mengatakan, program EKSPLORASI merupakan komitmen penuh untuk membantu pelaku UMKM, agar mampu bersaing di pasar global.

Baca juga: Bank Jasa Jakarta dan WeLab Luncurkan Bank Saqu, Incar Solopreneur Indonesia

“Tepat pada tahun 2022, Komunitas kami melakukan penandatanganan MoU dengan ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan, agar produk pelaku UMKM Indonesia mendapat peluang untuk masuk ke pasar Jepang,” kata Joanina dalam kesempatan yang sama.

Sementara Indra K. Nasution sebagai Human Resources Consultant at ANC Japan menekankan, bahwa ANC Japan merupakan asosiasi perusahaan Jepang yang dibangun oleh anak-anak bangsa Indonesia, sehingga kesempatan membuka peluang ke pasar Jepang terbuka lebar.

“Banyak perusahaan Jepang yang kita matching-kan di Indonesia atau perusahaan Indonesia yang kita matchingkan di Jepang. Saat ini, Jepang membutuhkan produk kerajinan seperti tekstil dan kayu,” tutur Indra.

Baca juga: Optimistisme dan Tantangan UMKM Kuasai Pasar Lokal

Selain pihak ANC Japan, program ini juga didukung oleh beberapa pihak, seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Pos Indonesia (Persero).

“Sebanyak hampir 800 produk UMKM dari seluruh Indonesia masuk dalam program ini, namun yang lolos kurasi hanya 208 produk, hasil karya 39 pelaku UMKM kriya dari seluruh Indonesia yang berkesempatan untuk mendapatkan business matching di Nagoya, Jepang,” ungkap Joanina.

Produk-produk tersebut berasal dari 15 daerah di Indonesia, diantaranya Aceh, Palembang, Jambi, Belitung, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Yogyakarta, Surakarta, Klaten, Tulungagung, Situbondo, Bali, Lombok, dan Palangkaraya.

Baca juga: Cerita Jauhar Asmara Merintis DJACKs Fried Chicken, Jual Mobil untuk Modal

“Sebanyak kurang lebih 60 buyer di Jepang sudah memberikan konfirmasi kehadiran dalam kegiatan promosi dan business matching nanti,” kata Joanina.

Selain itu, produk-produk yang akan dibawa ke Jepang juga akan dipasarkan di jaringan milik ANC Japan, sehingga semua produk yang dipromosikan mendapatkan kesempatan untuk diterima oleh konsumen Jepang.

“Program EKSPLORASI diharapkan dapat menjadi batu loncatan tidak hanya bagi kami selaku komunitas, tapi juga para pelaku UMKM, agar terus dapat memberikan kontribusi nyata dan dampak positif pada perekonomian Indonesia,” pungkas Joanina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com