Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Widiati, Berbisnis Frozen Food untuk Bantu Kekhawatiran Para Ibu

Kompas.com - 27/11/2023, 21:09 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan olahan merupakan makanan yang telah melalui proses pengolahan, baik secara fisik maupun kimiawi. Tak jarang, makanan olahan menjadi pilihan praktis bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Meski makanan olahan bisa dikonsumsi oleh anak-anak, tetapi perlu diperhatikan jika tak semua makanan olahan cocok untuk anak, terutama makanan olahan yang mengandung pengawet berbahan kimia.

Perhatian besar terhadap kebutuhan nutrisi balita yang dialami Widiati Wulandari membuatnya tergerak untuk memproduksi nugget secara mandiri. Dari hal itu, kini ia sudah sukses mendirikan sebuah jenama D’Mamam di bawah nama perusahaan PT. D’Mamam Sehatin Indonesia.

Produk olahan D’Mamam adalah makanan siap saji yang dibekukan (frozen food) berupa nugget, bakso, sosis, dan bento food yang diolah dari daging ayam, sapi, ikan, dan udang.

Baca juga: Kisah Ahmat, Rintis Usaha Limbah Kayu Jati dan Berdayakan Masyarakat Sekitar

Memulai dari Rasa Khawatirnya

Sebagai seorang ibu yang juga bekerja di Jakarta untuk membagi waktu antara mempersiapkan makanan bagi anak dan bersiap bekerja adalah dua hal yang cukup memakan waktu.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran dalam diri Widiati apabila ia harus menyediakan makanan berupa makanan cepat saji yang mengandung pengawet dan msg dalam jumlah tak wajar bagi balita.

Ia menyadari, jika di pasaran sulit untuk memperoleh produk olahan yang aman dan dikhususkan bagi anak-anak balita. Ia pun memutuskan untuk membuat stok nugget bagi anaknya.

“Biasanya saya buat stok nugget itu hari Sabtu atau Minggu, jadi di hari kerja saya bisa mempersiapkan nugget itu untuk anak saya,” ungkap Widiati kepada Kompas.com saat dihubungi Jumat, (24/11/2023).

Baca juga: Cerita Pony Mastia Merintis Kolegarasa, Awalnya Buka Pesanan Jajanan Korea di Kantor

“Suatu saat saya pindah ke Bogor dan tidak bekerja. Ketika masih mencoba jualan produk olahan merek lain, saya dianjurkan untuk menjualkan nugget yang saya olah. Alhamdulillah, ternyata anaknya teman-teman saya cocok,” sambung Widiati.

Berawal dari modal senilai Rp 500.000, ia membuka pre-order (PO) dan mempromosikannya melalui media sosial Instagram. Setelah perjalanan panjang, kini Widiati sudah memiliki sebuah rumah produksi dan menjadi salah satu pionir makanan olahan yang aman dikonsumsi balita.

Salah satu produk yang dihasilkan D'Mamam, berupa nugget ayam tanpa bahan pengawetDok. D'Mamam Salah satu produk yang dihasilkan D'Mamam, berupa nugget ayam tanpa bahan pengawet

Menuntaskan Kendala Para Ibu

Widiati mengatakan jika sebenarnya di luar sana banyak ibu-ibu yang tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan berbagai jenis hidangan, tetapi ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.

Baca juga: Kisah Heni Wijiastuti, Raup Cuan dari Hutan Kalimantan jadi Produk Herbal

“Kalau di luaran itu, biasanya ibu-ibu kalau mau beli produk olahan diseleksi baik-baik, tapi kalau nggak jadi beli, akhirnya mereka yang buat sendiri,” tutur Widiati.

Hal ini sama seperti yang dirasakannya dahulu. Maka dari itu, Widiati semakin giat memproduksi nugget untuk dapat memenuhi pesanan yang masuk.

Selain untuk memenuhi pesanan yang masuk, Widiati juga ingin memperkenalkan makanan olahan yang layak dikonsumsi oleh anak-anak, yang tidak mengandung bahan pengawet dan penyedap rasa sintesis.

Baginya, menghadirkan produk D’Mamam berarti membantu sesama ibu dan menjadi bagian yang berpartisipasi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak Indonesia.

Hal membahagiakan hati Widitati belum lama ini adalah ia kedatangan seorang tamu spesial. Sosok tamu spesial tersebut adalah Yane Ardian, istri dari Wali Kota Bogor Bima Arya.

Kesempatan berharga itu menjadi kenangan indah karena rumah produksinya telah dikunjungi oleh Yane dan mendapat pujian darinya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Tips Kembangkan Koperasi ala Menkop Budi Arie Setiadi

Tips Kembangkan Koperasi ala Menkop Budi Arie Setiadi

Training
Tak Aktif Sejak Lama, Koperasi Batik Trusmi Akan Dihidupkan Kembali

Tak Aktif Sejak Lama, Koperasi Batik Trusmi Akan Dihidupkan Kembali

Program
1.000 UMKM di Lombok Timur Dapat Sertifikasi Halal Gratis Sepanjang Tahun 2024

1.000 UMKM di Lombok Timur Dapat Sertifikasi Halal Gratis Sepanjang Tahun 2024

Program
Mahasiswa KKN UGM Lakukan Pendataan UMKM di Temanggung Jateng

Mahasiswa KKN UGM Lakukan Pendataan UMKM di Temanggung Jateng

Program
Koperasi Panen Perdana Ikan Kakap Putih dan Kerapu di Muaragembong, Ini Respon Kemenkop

Koperasi Panen Perdana Ikan Kakap Putih dan Kerapu di Muaragembong, Ini Respon Kemenkop

Program
Bawang Goreng: Peluang Bisnis dan Negara Potensial Ekspor

Bawang Goreng: Peluang Bisnis dan Negara Potensial Ekspor

Training
Pemkab Kepulauan Seribu Akan Bangun 15 Kios UMKM di Pulau Kelapa

Pemkab Kepulauan Seribu Akan Bangun 15 Kios UMKM di Pulau Kelapa

Program
Wujudkan Swasembada Pangan, Pemerintah Optimalkan PLUT sebagai Pusat Ekosistem

Wujudkan Swasembada Pangan, Pemerintah Optimalkan PLUT sebagai Pusat Ekosistem

Program
Kisah PamPam, Aktif Affiliate Marketing hingga Raih Cuan Puluhan Juta Rupiah

Kisah PamPam, Aktif Affiliate Marketing hingga Raih Cuan Puluhan Juta Rupiah

Jagoan Lokal
BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 184,98 Triliun kepada 4 Juta UMKM

BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 184,98 Triliun kepada 4 Juta UMKM

Program
Ingin Ciptakan Lapangan Kerja Baru, BNI Latih Pekerja Migran Hong Kong

Ingin Ciptakan Lapangan Kerja Baru, BNI Latih Pekerja Migran Hong Kong

Training
5 Jenis Kambing yang Bisa Dijadikan Pilihan Berbisnis Hewan Ternak

5 Jenis Kambing yang Bisa Dijadikan Pilihan Berbisnis Hewan Ternak

Training
PLUT Batam Bina 1.800 Pelaku UMKM, 80 Persen Sektor Kuliner

PLUT Batam Bina 1.800 Pelaku UMKM, 80 Persen Sektor Kuliner

Training
Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Training
Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau