KOMPAS.com - Kurma merupakan buah yang kaya nutrisi dan memiliki sejarah panjang sebagai makanan pokok di berbagai budaya. Selain menyimpan segudang manfaat, kurma memiliki keunikan rasa di balik setiap gigitannya.
Buah yang berasal dari pohon kurma ini dikenal sebagai sumber energi alami yang tinggi, kaya akan serat, serta berbagai vitamin dan mineral yang mendukung kesehatan tubuh.
Terinspirasi dari hal itu, seorang pria asal Yogyakarta membuat inovasi dari buah kurma, sehingga menjadi produk yang berbeda dari olahan kurma pada umumnya.
Dia adalah Muhammad Abrar, CEO dan founder dari Rakuma atau rajanya olahan kurma. Olahan kurma yang dikreasikan oleh Abrar berupa selai kurma, susu kurma, cookies kurma, cokelat kurma, sambal kurma, hingga kopi biji kurma.
Baca juga: Cerita Budijanto Merintis Semaya Clay, Rajin Ikut Bazar di Dalam dan Luar Negeri
Kata Abrar, buah kurma adalah salah satu jenis buah superfood yang kaya akan manfaat bagi tubuh, dan menurutnya, peluang menjual produk olahan kurma terbilang sangat menjanjikan, karena masih jarang yang punya usaha seperti ini.
“Yang namanya superfood, berarti dia punya kelebihan dibandingkan buah lainnya. Walau kurma memiliki kadar karbohidrat yang tinggi, kadar glikemiknya rendah, sehingga ini bagus dikonsumsi untuk penderita diabetes,” ujar Abrar kepada Kompas.com.
Abrar sebenarnya juga memiliki latar belakang sebagai seorang konsultan gizi, maka dengan membangun usaha olahan kurma ini, dia bisa memberikan rekomendasi dan manfaat buah kurma dengan cara penyajian yang beragam.
Baca juga: Jokowi Sebut BRILIANPRENEUR 2023 Jadi Ajang Pertemuan Buyers dan Pelaku UMKM
Pandemi Covid-19 membuat Abrar yang seorang ahli gizi tergerak untuk menghasilkan makanan sehat.
“Usaha ini kami rintis sejak mas pandemi Covid-19, di mana saat itu banyak masyarakat yang mencari kebutuhan makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh,” kata Abrar.
Sejak awal hingga saat ini, Abrar masih mengolah produk Rakuma di rumah kediamannya di Yogyakarta.
“Kami memang masih home industry, skala kami saat ini masih belum terlalu besar, tapi kami sudah mencoba penetrasi untuk melihat marketnya,” sambungnya.
Untuk memproduksi produk-produk Rakuma, Abrar mengimpor kurma langsung dari Arab.
“Tentu kami memperoleh kurma dari Arab. Sebab, setahu kami di Indonesia belum dapat menghasilkan buah kurma sendiri,” sebutnya.
Meski harus mengimpor buah kurma dari Arab, Abrar mengaku memulai bisnis ini dengan modal yang relatif kecil.
“Kalau untuk awal, kami pasti ada tahapan research and development-nya dulu. Kami mulainya juga dengan modal yang sangat minim dulu sih,” ungkap Abrar.
Baca juga: Di Tangan Muhamad Nuhin, Biji Kurma Berhasil Diolah Jadi Minuman Kesehatan