MALANG, KOMPAS.com - Kurma jenis ruthob atau kurma muda tengah populer diburu masyarakat di kawasan Kampung Arab, Kota Malang untuk dikonsumsi ketika bulan puasa.
Salah satu pedagang kurma, Zakaria Salim mengaku dia meningkatkan persediaan kurma ruthob hingga 10 kali lipat dibanding sebelum Ramadhan.
Zakaria mengatakan, kurma ruthob memiliki bentuk dan rasa yang berbeda dari kurma pada umumnya. Kurma yang berasal dari Libya dan Arab Saudi ini biasanya masih berusia muda. Teksturnya juga sedikit lebih padat dibanding dengan kurma lainnya.
Baca juga: Jangan Lakukan 4 Kesalahan Digital Marketing Ini!
Selain itu, Kurma Ruthob diyakini berkhasiat untuk kesuburan. Kerap kali konsumen yang sedang menjalankan program hamil membeli kurma ruthob di tokonya.
"Kurma itu ada tiga, pertama kurma sukari, nutrisinya lebih banyak dari kurma lain. Kalau ruthob, biasanya untuk program hamil, untuk kesuburan juga. Kurma ajwa ini kurma Nabi yang ada haditsnya. Makan tujuh butir setiap hari, terhindar dari sihir dan racun," kata Zakaria saat ditemui pada Rabu (29/3/2023) di Toko Raja Kurma.
Zakaria mengatakan, stok kurma ruthob dagangannya yang berada di gudang saat ini bisa mencapai 7 sampai 10 ton.
"Biasanya pembeli saat ramadhan lebih banyak yang datang, sebelumnya ketika hari biasa paling stok hanya 1 ton, sekarang bisa 7 sampai 10 ton. Itu kami siapkan untuk Ramadan. Kalau kurma yang lain bisa sampai 50 ton," katanya.
Selain kurma ruthob, kurma jenis lainnya juga ramai dicari masyarakat. Produk dari Mesir yakni kurma golden orient merupakan salah satu yang juga banyak dicari konsumen.
Harga Kurma Golden Orient pun ikut naik. Di awal ramadhan, harganya sempat Rp 220.000, kemudian saat ini menjadi Rp 250.000 di tempatnya.
"Kalau sukari antara Rp 100.000 sampai Rp 180.000. Ruthob itu di Rp 110.000 dalam kemasan timba 850 gram," katanya.
Baca juga: Banyak Dicari, Yuk Mulai Bisnis Hampers di Bulan Ramadhan
Bagi pelaku usaha kurma, ramadhan merupakan momen mengais rezeki. Di tokonya, jumlah konsumen yang datang naik hingga 100 persen. Toko ini juga menyesuaikan jadwal operasional. Selama Ramadan, operasionalnya dimulai pukul 8 pagi hingga 5 sore.
"Hari biasa, kami buka pukul 7 pagi sampai 9 malam. Omzet naik bisa dua kali lipat lebih," ungkapnya.
Pedagang lainnya di Toko Amanah, Muhammad Rehan mengatakan, permintaan masyarakat untuk kurma meningkat tiga kali lipat di tokonya. Khusus kurma ruthob, stoknya sudah habis sejak beberapa waktu yang lalu.
Habisnya stok ini karena ramainya pembeli dan pemasok Kurma Ruthob juga dikatakannya tidak banyak.
"Permintaannya tinggi, tapi barangnya sulit saat ini," katanya.
Selain itu, kurma lain yang banyak diburu konsumen di tokonya banyak berasal dari Palestina, Mesir, Tunisia dan Libya. Dalam sehari, Toko Amanah bisa melayani konsumen hingga 250 kilogram.
"Kami bisa order 60 karton untuk dijual kembali," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.