Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal Ini Bisa Jadi Sumber Masalah Saat Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Baru Wajib Tahu

Kompas.com - 31/01/2024, 19:06 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai pelaku usaha, berbagai tantangan akan muncul dalam perjalanan membangun bisnis, bahkan ketika Anda telah menyiapkan strategi terbaik.

Ada beberapa titik masalah potensial yang sebaiknya harus diwaspadai oleh setiap pelaku usaha. Dengan mengenali masalah potensial ini lebih awal, dapat memungkinkan Anda merencanakan dan mengelola ancaman sebelum menjadi tak terkendali.

Jika ditangani dengan benar, tantangan dan ancaman berikut ini, dapat diubah menjadi peluang untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis Anda.

Baca juga: Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Membuat Rencana Bisnis

Berikut ini tiga titik masalah potensial yang biasa terjadi dalam membangun bisnis.

1. Pendapatan tidak mencukupi

Apakah pendapatan Anda cukup untuk menutupi semua pengeluaran dan menghasilkan keuntungan yang Anda inginkan? Jika tidak, mengapa demikian?

Kemungkinan alasannya adalah Anda sedang dalam tahap awal bisnis atau baru saja meluncurkan lini produk baru.

Jika ini masalahnya, penting untuk bersikap realistis tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan sesuai target, agar dapat mengejar pembayaran biaya-biaya yang dibutuhkan.

Anda mungkin harus menanggung kerugian selama satu atau dua tahun pertama - bahkan mungkin lebih lama lagi. Untuk itu, Anda akan membutuhkan uang dari tabungan, pembiayaan, atau investasi untuk membantu Anda.

Di sisi lain, bisnis yang sudah mapan mungkin mengalami kerugian, karena pendapatannya baru-baru ini menurun. Jika ini yang terjadi, penting bagi pelaku usaha untuk segera menentukan alasan spesifik dan mencari jalan untuk mengatasinya.

Baca juga: 4 Langkah Mengubah Ide Menjadi Bisnis Sukses

2. Menentukan harga yang tidak tepat

Apakah Anda sebagai pelaku usaha sudah menentukan harga produk yang tepat? Seringkali, pelaku usaha kecil menentukan harga dengan berpatokan pada harga kompetitornya.

Padahal tak bisa demikian. Anda mungkin bisa melakukannya di awal selama beberapa waktu, tapi setelah itu, Anda harus menentukan harga produk dengan menyesuaikan modal yang dikeluarkan.

Bukan hal buruk kok, jika harga Anda lebih tinggi dari kompetitor. Bahkan, ini bisa jadi strategi tepat, jika didasarkan pada diferensiasi, yakni menawarkan produk yang unik atau terspesialisasi.

Baca juga: 5 Tips Mempertahankan Bisnis di Masa Sulit, Pelaku Usaha Harus Tahu

3. Rendahnya margin keuntungan

Apakah Anda tahu margin keuntungan untuk setiap produk atau layanan Anda? Menganalisis masing-masing secara terpisah, dapat membuka mata dan bahkan mungkin mengungkap masalah yang tidak Anda sadari.

Produk yang tidak berjalan dengan baik, dapat menurunkan laba dan arus kas Anda, serta mengalihkan fokus manajemen dari produk dengan margin yang lebih tinggi.

Alih-alih hanya mengejar lebih banyak penjualan, fokuslah mengejar penjualan yang menguntungkan.

Membuang produk yang merugi kemungkinan besar akan mempercepat perputaran inventaris, membebaskan uang tunai dan ruang penyimpanan, sehingga Anda dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Baca juga: 7 Langkah Merekrut Karyawan yang Tepat untuk Bisnis Anda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau