Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pekerja Pabrik, Tuti Nurhayati Sukses Bisnis Boneka Beromzet Belasan Juta

Kompas.com - 07/03/2024, 12:30 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Untuk memproduksi boneka-boneka dan menjalankan usaha ini, Tuti mengaku tak mengeluarkan biaya yang fantastis.

Menurutnya, bisnis ini sangat menguntungkan dan punya peluang menjanjikan untuk  ke depannya. Dalam sebulan, Tuti bahkan dapat meraup omzet hingga Rp 15 juta.

Baca juga: Cerita Martha Wongso Merintis Mammu Handmade, Kerajinan dari Clay Kertas

Bertahan di Tengah Pandemi

Namun demikian, usahanya tak selalu lancar. Layaknya, bisnis pada umumnya, jatuh bangun juga dirasakan Tuti.

Usaha bonekanya sangat terdampak pandemi Covid-19 lalu. Pendapatan Zhovy Toys menurun 70–80 persen.

"Saat itu saya banting setir, dari berjualan boneka menjadi usaha makanan, yaitu mie ayam. Saya lakukan itu, agar tetap punya pendapatan untuk menjalankan produksi Zhovy Toys," tuturnya.

Setelah pandemi mereda, Tuti memilih melanjutkan usaha boneka, karena menurutnya menjalankan bisnis makanan bukanlah passion-nya.

Pemasaran Zhovy Toys

Tak hanya menjual secara eceran, Tuti juga menjadi supplier boneka yang didistribusikan ke berbagai tempat, seperti toko oleh-oleh, Mangga 2, dan juga ke beberapa perusahaan seperti BNI, Pegadaian, Astra, dan toko lain di Jabodetabek.

Untuk memperluas pasar, Tuti juga aktif mengikuti pameran dan bazar UKM.

"Saya baru saja merampungkan pameran entrepreneur di mal Grand Indonesia tanggal 29 Februari – 3 Maret lalu. Berikutnya akan ikut Jakarta Fair," ujarnya.

"Dengan aktif mengikuti pameran, banyak buyer asing yang membeli, salah satunya pernah ada buyer dari Perancis," imbuh Tuti.

Baca juga: 7 Manfaat Mengikuti Pameran bagi Pelaku UMKM

Tak Hanya Jual Boneka

Selain boneka, Zhovy Toys juga menjual tas dan bantal. Untuk boneka yang paling laku adalah boneka teddy bear dan boneka karakter binatang, seperti kucing, anjing, kelinci, dan lain-lain.

Produk-produk itu dibandrol dari harga Rp 10.000 hingga yang termahal Rp 450.000. Dengan harga yang sangat terjangkau, Tuti memastikan tak asal dalam menggunakan bahan untuk bonekanya.

Baginya, perbedaan Zhovy Toys dengan usaha sejenis lainnya adalah kualitas, sehingga ia sangat memprioritaskan penggunaan bahan-bahan dengan kualitas menyerupai produk ekspor.

“Boneka import banyak yang masuk ke Indonesia, kemudian dijual dengan harga yang sangat murah. Pembeli kan enggak dapat menjamin kualitasnya, jadi cara kita bersaing adalah dengan menjaga kualitas produk kita,” kata Tuti.

Produk-produk Zhovy Toys saat Pamerandok. pribadi Tuti Nurhayati Produk-produk Zhovy Toys saat Pameran

Dukungan Mengembangkan Usaha

Tuti mengaku, pemerintah dan swasta banyak yang mendukung usahanya. Ada dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Dekranasda), Dinas Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Dinas Perindustrian, BNI, Pegadaian, hingga DBA Astra.

Semuanya membantu Tuti mengembangkan bisnsinya, dengan memberikan pelatihan cara pemasaran usaha, memberikan pembinaan terkait keuangan, hingga pemberian bantuan dana untuk menjalankan Zhovy Toys.

Tuti berharap, usahanya dapat berkembang lagi menjadi lebih maju. Ia ingin  memberdayakan lebih banyak tenaga kerja dari lingkungannya, sekaligus untuk menumbuhkan perekonomian.

Baca juga: 6 Karakter Diri yang Harus Dimiliki Pelaku Usaha dalam Membangun Bisnis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau