BOGOR, KOMPAS.com - Alunan musik Sunda terdengar dari sebuah warung kopi sore itu. Saung Jurasep yang berlokasi di Jalan Vila Ciomas, Kota Bogor nampak ramai pengunjung.
Owner Saung Jurasep, Asep Saepudin (50) menyambut kedatangan Kompas.com dengan setelan pangsi (pakaian adat Sunda) dan udeng (kain batik penutup kepala khas Sunda).
Pria yang akrab disapa Kang Jurasep itu menceritakan perjalanannya merintis warung kopi tersebut.
Singkat cerita, awalnya Kang Jurasep sering mengikuti kegiatan teater dan lomba kesenian saat mengenyam pendidikan kuliahnya di IKIP Jakarta. Mulai dari sini Kang Jurasep menumbuhkan minatnya terhadap kesenian dan kebudayaan Indonesia.
Setelah lulus, Asep Saepudin berkarier di dunia televisi dari tahun 2003 hingga tahun 2016. Setelah meninggalkan dunia televisi, dia mulai membangun Saung Jurasep.
Saung Jurasep merupakan warung kopi sederhana yang menyediakan berbagai minuman dan makanan, mulai dari yang jadul hingga modern. Semua menu di sini dibuat handmade khas Saung Jurasep.
Ada kopi tradisional dan kopi ala barista. Ada jajanan tradisional seperti ketimus dan snack modern seperti toast. Selain itu, Kang Jurasep juga bisa membuat minuman rempah sesuai request pembeli.
Baca juga: Kisah Jurasep Membangun Warung Kopi dengan Sentuhan Seni dan Budaya
Membuka warung kopi ternyata tidak melunturkan jiwa seni Asep Saepudin. Uniknya, dia juga mengemas Saung Jurasep dengan konsep penuh unsur dan nilai kebudayaan.
Asep mengaku mengabdikan dirinya dengan membangun Komunitas Seni Berbagi Indonesia. Pada saat pandemi, banyak teman-teman pelaku seni yang terkendala untuk tampil. Oleh karena itu Kang Jurasep dan rekan-rekannya membuat komunitas ini.
"Saya dengan teman-teman senior alumni IKIP Jakarta membuat Komunitas Seni Berbagi Indonesia. Kami membuka jejaring untuk menghubungkan pelaku seni tradisional," ucap Kang Jurasep saat diwawancara Kompas.com pada Selasa, (16/04/2024).
Kehadiran komunitas seni ternyata juga memeriahkan Saung Jurasep. Banyak program-program dan kegiatan kesenian yang digelar di Saung Jurasep.
Tentunya ini juga tidak lepas dari komunitas-komunitas seni, rekan-rekan Asep, dan pelanggan setia Saung Jurasep. Kegiatan seperti ini cukup mendatangkan banyak pengunjung ke Saung Jurasep.
"Kebetulan besok malam di sini ada kegiatan sastra. Kami memang sering bikin program kebudayaan. Kalau musim hujan, kami ada kegiatan namanya 'puisi Tuhan di kala hujan". Bulan puasa kemarin ada kegiatan 'puasa dan puisi'. Jadi memang ada saja kegiatan seni di Saung Jurasep," papar Kang Jurasep.
Baca juga: Komunitas Punya Peran Penting dalam Mengembangkan Usaha Tenun Lokal
Tidak jarang pula ada pemain musik tradisional yang tampil di warung kopi ini. Membuat kesan Saung Jurasep semakin otentik penuh kultur budaya. Ini juga salah satu cara Kang Jurasep untuk membantu para pelaku seni.
"Karena sebetulnya kita semua wajib memelihara dan mengembangkan kebudayaan. Karena kebudayaan ini jati diri kita. Nah, contohnya para pemain musik tradisional ini saya hadirkan saat mereka ada waktu luang, silahkan mengisi di Saung Jurasep. Paling tidak ada pergerakan dalam kebudayaan," lanjutnya.
Bahkan, Kang Jurasep juga sering bermain wayang golek untuk menghibur para pengunjung yang membawa anak-anak. Salah satu alasannya karena Saung Jurasep tidak memiliki tempat luas untuk bermain anak-anak.
Sehingga, Kang Jurasep akan menghibur mereka dengan pertunjukan wayang golek yang sederhana. Selain bisa menarik pengunjung, hal ini juga salah satu kesempatan Kang Jurasep untuk memperkenalkan kebudayaan kepada mereka.
Baca juga: Cerita Sukses Tiar Bisnis Kerajinan Batok Kelapa, Berawal dari Hobi Seni
"Saung Jurasep ini juga tempatnya tidak terlalu luas, terkadang anak-anak bosan karena enggak ada area bermain. Jadi saya sering bermain wayang untuk mereka. Sekalian memperkenalkan ini namanya wayang, ini tokoh-tokohnya. Jadi mereka juga ada experience datang ke sini," ucap Kang Jurasep.
Tidak lama kemudian, dia mengambil Wayang Cepot dan memainkannya. Diiringi lantunan musik Sunda dari para pemain musik tradisional, Kang Jurasep lihai berpentas wayang mengayunkan tangan dan badan Si Cepot. Seakan-akan boneka itu benar-benar menari mengikuti irama musik.
Terbukti, ternyata Saung Jurasep memiliki daya tarik tersendiri melalui kegiatan kesenian. Bahkan bisa mendatangkan banyak pengunjung. Sore itu, para pengunjung Saung Jurasep terlihat menikmati kolaborasi antara pertunjukan wayang Kang Jurasep dan permainan musik tradisional. Pemandangan ini mengakhiri kunjungan Kompas.com di Saung Jurasep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.