Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Harus Dipelajari Pemandu Arung Jeram dalam Bisnis Rafting

Kompas.com - 22/04/2024, 21:44 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Dalam menjalankan bisnis arung jeram, keselamatan penumpang perahu menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Hal ini juga merupakan bentuk tanggung jawab dari pihak bisnis arung jeram. 

Paguyuban Arung Jeram Sungai Elo yang menghimpun 21 operator bisnis, sangat memperhatikan keamanan penumpang melalui peran pemandu. Mereka bahkan melatih pemandu secara serius sebelum terjun mendampingi penumpang. 

Ketika berbincang bersama Kompas.com pada Sabtu (20/4/2024), Nuryana (57) menjelaskan cara mereka melatih para pemandu arung jeram.

Sebelum dilatih, para pemandu arung jeram juga harus memiliki sertifikat dari Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP). 

Baca juga: Mengintip Sistem Kerja Sama Bisnis Arung Jeram Sungai Elo di Magelang

1. Belajar tentang Berbahasa dan Etika Berbicara

Hal pertama yang perlu dipelajari oleh pemandu arung jeram di Sungai Elo adalah belajar berbahasa yang baik dan benar, serta etika berbicara. 

"Para pemandu dilatih untuk berbahasa yang sopan dan paham etika berbicara. Jadi harus mengerti kapan waktu bicara dan kapan tidak bicara," ucap Nuryana, Ketua Paguyuban Arung Jeram Sungai Elo. 

Menurut Nuryana, ilmu ini juga harus bersamaan dengan kemampuan mendengarkan. Seorang pemandu arung jeram harus aktif mendengarkan apa yang dikatakan oleh penumpang dan tidak menyela pembicaraan mereka.

Baca juga: Impian Murniati Wujudkan Desa Wisata Petik Nanas di Pemalang

2. Belajar Gerak-gerik Tubuh

Pemandu arung jeram juga harus dilatih memperhatikan gerak-gerik tubuh. Terutama saat berhadapan dengan penumpang atau tamu arung jeram.

Nuryana mengatakan, gerak-gerik tubuh berpengaruh terhadap penilaian dari para tamu. 

"Gerak-gerik tubuh itu misalnya ketika menyambut tamu datang. Ucapkan perkenalan diri dan bilang selamat datang. Kemudian tanya apa yang dibutuhkan," lanjutnya. 

Menurut Nuryana, gerak-gerik tubuh termasuk bagian dari sopan santun, sehingga perlu dilatih. Alasannya, tidak semua orang mampu melakukan hal tersebut.

Baca juga: Wisata Wayang Desa Wukursari Binaan BCA Raup Omzet hingga Rp 150 Juta

"Soalnya ada orang yang begitu tamu datang lalu diam saja. Padahal, pelayanan yang baik 'kan juga bisa bikin para tamu senang. Apalagi mereka sudah keluar uang juga," kata laki-laki asal Temanggung tersebut. 

3. Kecakapan Pengetahuan tentang Sungai Elo dan Sekitarnya

Pemandu tidak hanya bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan fasilitas yang digunakan, tetapi juga harus memiliki wawasan yang luas terkait Sungai Elo dan sekitarnya. 

Nantinya, kemampuan ini digunakan untuk menjelaskan tentang Sungai Elo pada para penumpang perahu.

Nuryana meyebut, cara ini perlu dilakukan agar para penumpang tidak bosan. 

Baca juga: Manfaatkan Ekosistem Wisata Borobudur, Desa Ini Raup Pendapatan Rp 400 Juta

"Pemandu bisa menjelaskan asal usul Sungai Elo lalu bisa ajak penumpang untuk melihat pemandangan kanan-kirinya. Jadi, pemandu harus banyak cerita dari start sampai finish," jelas Nuryana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau