JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi orang biasa, sampah atau limbah mungkin hanya dianggap sebagai permasalahan yang tidak ada habisnya.
Namun, tidak bagi Vera Tjahyani (49) dan Argopandoyo (52), sepasang suami istri yang melihat sampah-sampah itu mempunyai peluang menjadi produk bisnis yang bernilai tinggi.
Berangkat dari hal itu, Vera dan Argo membangun Volks Arts, bisnis Homedecor dan Craft, yang bahan bakunya berupa sampah dan limbah seperti kayu, ranting pohon, botol kaca, koran, dan sampah lainnya yang ada di sekitar.
Baca juga: Manfaatkan Limbah Paralon, Produk Syahda Craft Banyak Dilirik Hotel Bintang 5
Di tangan mereka berdua, sampah-sampah itu bisa menjadi barang yang bernilai seni tinggi, contohnya berupa pajangan dinding, kotak tissue, vas bunga, gantungan kunci, dan masih banyak lagi.
Awalnya mereka mengaku memulai usaha karena pandemi tahun 2020 lalu. Mereka mengatakan, Volks Arts sebenarnya merupakan ketidaksengajaan menjadi sebuah bisnis. Apalagi, tidak satupun dari mereka mengerti tentang bisnis.
“Saat pandemi uang susah, kemana-mana juga susah. Kami enggak sengaja ngelihat sampah seperti kayu berserakan. Maka saya berpikir, itu bisa diolah deh daripada dibuang gitu aja,” kata Argo kepada tim Kompas.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk memulai usaha itu, mereka mengaku membutuhkan modal yang terbilang kecil, yaitu di bawah Rp 5 juta. Modal itu dikeluarkan untuk membeli peralatan dan perlengkapan lukis ataupun alat potong kayu.
“Modal besarnya bukan uang. Namun modal kemauan dan menahan malu yang besar, soalnya kami kan ngais-ngais sampah,” kata Argo.
Argo dan Vera berbagi tugas dalam produksi barang-barang homedecor dari sampah itu.
Di mana Argo mengerjakan atau memoles limbah-limbah, agar menjadi bentuk yang siap. Sedangkan Vera melukisnya agar menjadi produk yang indah.
Vera mengaku melukis juga hanya sebuah hobi baginya. Ia tidak memiliki pengalaman ataupun pendidikan mengenai seni. Dengan kata lain, ia hanya melakukannya secara otodidak.
Jenis lukisan yang dipakai Vera untuk produknya, mengarah pada seni Pop Art. Ia wujudkan dalam tema-tema kitchen, seperti kopi, cabai, cangkir, ataupun tema garden, seperti bunga-bunga.
Kombinasi yang ia ciptakan itu ia sebut “the one and only”. Maksudnya, semua produk Volks Arts tidak sama satu dengan yang lain, jadi produk-produk itu bersifat limited edition.
“Berbeda satu dengan yang lainnya sebenarnya awalnya karena gak bisa ngikutin gambar produk ini ke produk lain, karena ini murni saya gambar sendiri. Selain itu juga karena medianya yang berbeda, kayu yang satu tidak sama dengan kayu yang lain,” jelas Vera.
Argo juga mengatakan bahwa bentuk kayu yang ia buat sengaja dibuat berbeda satu dengan yang lainnya, karena mengikuti bentuk asli kayunya. Jadi ia tak merubahnya terlalu jauh agar mempertahankan keasliannya.
Baca juga: Cerita Cocos Trisada, Rintis Usaha Alas Kaki Berbahan Limbah Eceng Gondok