Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Kompas.com - 26/04/2024, 13:01 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sementara untuk teh, Teguh mengungkap mendapatkan pasokan teh dari Jawa Tengah. Ia pun meracik sendiri setiap komposisi minuman teh di Kedai Eh Teh Jaya Abadi.

"Ada takaran untuk daun, bunga, dan batang teh yang dipadukan. Itulah sebabnya teh di Kedai Jaya Abadi memiliki rasa otentik dan ciri khas tersendiri," jelasnya.

Dari beberapa jenis teh, Kedai Es Teh Jaya Abadi lebih banyak memakai teh Jawa. Ciri khas dari teh ini adalah sedikit lebih pahit, lebih harum, dan lebih kental.

Berbeda jenis teh, rupanya berbeda pula cara eksekusinya. Hal ini penting diperhatikan, agar teh tersebut semakin keluar cita rasanya. Untuk teh Jawa sendiri, biasanya digodok dan didiamkan selama beberapa saat.

Baca juga: Tantangan Rintis Bisnis Minuman Teh di Indonesia, Teh Kualitas Bagus Justru Diekspor

"Jadi setelah digodok sampai benar-benar panas, teh nya didiamkan dulu selama beberapa saat," ujar Teguh.

"Walaupun begitu, di sini tidak pernah menjual teh yang over night, jadi kalau sudah lebih dari 24 jam tehnya pasti kami take out. Alhamdulillah-nya kurang dari 6 jam biasanya sudah habis," lanjut pria berusia 30 tahun itu.

Saat ini, Kedai Es Teh Jaya Abadi mulai mengembangkan variasi baru yaitu teh rempah. Seperti bunga telang, sedap malam, dan teh rempah Arab dengan rasa yang lebih spicy.

Selain menyediakan teh yang siap saji di kedai, mereka juga menjual teh pouch yang bisa diseduh sendiri di rumah.

Teh pouch produksi Kedai Es Teh Jaya Abadi ini terdiri dari campuran bunga lawang, black tea, dan kayu manis.

Teguh memastikan, teh pouch ini memiliki rasa berbeda karena hasil racikan sendiri.

Baca juga: Kisah Sukses Denyut Bumi, dari Teh Herbal Lalu Merambah Bisnis Suvenir Pernikahan

Membantu Pedagang Sekitar

Seiring waktu, nama Kedai Es Teh Jaya Abadi semakin hits dan ramai pengunjung di Bogor. Bahkan kini, sudah memiliki satu cabang di Cibinong.

Bagaimana tidak ramai, hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 5.000 para pengunjung bisa menikmati segelas teh dengan nyaman di kedai bernuansa estetik jadul (zaman dulu).

Selain menjual teh, Kedai Es Teh Jaya Abadi juga menyediakan makanan ringan, yang kebanyakan merupakan jajanan jadul.

Menariknya, makanan yang mereka jual diambil dari pedagang lain. Ini dilakukan Teguh untuk merangkul Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di lingkungan sekitar.

"Saya ingin kedai teh ini bisa ada rezekinya juga untuk orang sekitar. Kue soes berasal dari Ciomas, keripik-keripik ada dari karyawan," ujar Teguh.

Display makanan Kedai Es Teh Jaya AbadiKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Display makanan Kedai Es Teh Jaya Abadi

"Menu dan rasa teh di kedua cabang sama, tapi menu makanannya tergantung pedagang apa yang ada di sekitar cabang itu. Jadi dari kedua cabang ini menu makanannya beda, yang sama itu risol dan sosis solo, karena dibuat oleh ibu saya," tambahnya.

Usaha yang dibangun Teguh ini seakan mematahkan stigma, bahwa teh tidak setenar kopi, nyatanya Kedai Es Teh Jaya Abadi tidak kalah ramai dari coffee shop kekinian.

Bahkan saat sedang ramai-ramainya, mereka bisa menjual puluhan ribu cangkir teh dalam dua minggu.

Baca juga: 7 Kiat Sukses Membuka Usaha Es Teh, Pengusaha Pemula Wajib Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau