Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Pandemi, Yanto Berhasil Merintis Soto Gragot Kaki Sapi hingga Punya 4 Cabang

Kompas.com - 10/05/2024, 17:03 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

TANGERANG, KOMPAS.com - Menjelang siang, salah satu warung soto di Tangerang tampak ramai dikunjungi pembeli. Antrean terlihat mengular hingga hampir keluar dari warung.

Mereka dengan sabar menunggu giliran untuk dapat menikmati soto kaki sapi yang dirintis oleh Yanto (66). 

Ketika Kompas.com berkunjung menemui Yanto, ia sedang mengolah kaki sapi yang hendak disajikan bersama hidangan soto, sembari beramah-tamah dengan para pelanggan dan melempar candaan yang menghibur hati. 

Yanto akhirnya mengalihkan perhatian dari pekerjaannya dan mulai berbincang bersama Kompas.com.

Dengan ramah, ia mulai menuturkan perjalanan bisnisnya serta cara mengolah kaki sapi agar sedap saat disantap.

Baca juga: Kisah Sukses Soto Segeer Hj. Fatimah, dari Kaki Lima hingga Punya 14 Cabang

Berawal dari Permintaan Ibu Hamil

Soto Gragot Kaki Sapi Djadoel H. Yanto mulai berdiri pada tahun 2020, tepatnya satu bulan sebelum pandemi Covid-19.

Mulanya, soto yang dijual berupa soto daging sapi biasa. Kemudian, datanglah permintaan dari satu pelanggan yang sedang hamil. 

"Dulu jualannya masih soto daging biasa, terus ada ibu-ibu hamil yang minta kaki sapi. Terus di-gragot sama dia. Kata dia kaki sapinya enak kalau di-gragot. Mulai dari situ, akhirnya jual soto kaki sapi," terang Yanto pada Jumat (10/5/2024). 

Kaki sapi yang diolah menggunakan kaki sapi impor dari Australia. Yanto memilih impor, karena lebih bersih dibanding dengan kaki sapi lokal. 

Baca juga: Konsistensi Jadi Kunci Utama Soto Betawi H. Ma’ruf Bertahan Puluhan Tahun

"Kaki sapi yang kami pakai itu impor dari Australia. Soalnya sapinya bersih, cakep," lanjutnya. 

Tiga tahun berjalan, Yanto bersyukur karena bisnisnya dapat berkembang dengan pesat.

Dalam sehari, ia berhasil menjual sebanyak 250 porsi. Bahkan, usahanya juga telah banyak diliput media dan para YouTuber. 

Ada Berkah Pandemi

Pada saat pandemi di tahun 2020, Yanto merasa pandemi adalah berkah bagi dirinya. Momen pandemi dimanfaatkan olehnya untuk berbagi soto buatannya pada beberapa RT di sekitarnya. 

Baca juga: Kisah Soto Betawi H. Ma’ruf, dari Jualan Keliling hingga Jadi Legendaris di Jakarta

"Pandemi itu kan waktu awal-awal saya bisnis soto. Waktu pandemi, saya akhirnya bagi-bagi ke orang-orang di sekitar. Satu RT saya bagiin 10 porsi," ungkap Yanto. 

Saat itu Yanto berharap, soto buatannya dapat membantu pemulihan orang-orang yang sedang sakit di masa pandemi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Festival Budaya dan UMKM Hajat Betawi Condet Kembali Digelar, Hadirkan 100 UMKM

Festival Budaya dan UMKM Hajat Betawi Condet Kembali Digelar, Hadirkan 100 UMKM

Program
PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

Training
5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

Training
Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Training
Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Program
KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

Program
Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Training
Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Training
Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Jagoan Lokal
FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

Training
Total Membantu UMKM

Total Membantu UMKM

Program
Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Training
KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

Program
Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Program
Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau