SEMARANG, KOMPAS.com – Bepergian ke kota Semarang, pasti tidak asing lagi dengan buah tangan khasnya, yaitu Moaci Gemini. Bisnis mochi tradisional ini telah ada hampir 40 tahun, yaitu sejak tahun 1985.
Mochi yang bertekstur kenyal, berisi kacang, dan diselimuti tepung itu diciptakan oleh Tjia Sien Nio, alias Sri Harsini dan sang putra tercinta Hantanto.
Saat ini Moaci Gemini dijalankan oleh generasi kedua, yakni anak Perempuan dari Hantanto, Stefania Catharine (33).
Baca juga: Perjalanan Bisnis Tahu Baxo Ibu Pudji, Oleh-oleh Legendaris Semarang
“Ayah saya dan Ibunya mulai bisnis mochi itu di daerah Pecinan, saat itu mereka memulai bisnis untuk mencari pendapatan,” jelas Stefania saat ditemui tim Kompas.com di Semarang beberapa waktu lalu.
Stefani menjelaskan, sang Ayah sebelumnya telah memulai berbagai macam bisnis makanan untuk mendapat penghasilan, tetapi moaci-lah yang mendapatkan respons paling baik.
Awalnya moaci itu dipasarkan secara door to door. Sri dan Hartanto hanya memperkenalkannya ke tetangga-tetangga dan lingkungan pertemanan.
Seiring berjalannya waktu, respons yang mereka terima semakin baik. Mereka lalu mulai menjualnya ke toko-toko kue dan roti di daerah sekitar Pecinan hingga akhirnya berhasil membuka toko sendiri.
Bisnis yang makin berkembang membuat mereka mulai membutuhkan tenaga kerja. Hingga saat ini, Moaci Gemini telah mempekerjakan 70-an orang.
Di tengah gempuran mochi-mochi luar negeri yang masuk ke Indonesia, Stefania menekankan Moaci Gemini tidak akan mengikuti tren mochi-mochi lain.
“Mochi kami akan selalu memakai filling yang bukan pasta, teksturnya lebih chewy, dan akan selalu mengangkat rasa tradisional Indonesia,” katanya.
Baca juga: Kisah di Balik Toko Oleh-oleh Nyonya Pang, Legendaris Sejak 1912
Selain itu, Stefania juga menambahkan kalau packaging Moaci Gemini selalu ada taste of nostalgic.
Di mana satu dus Moaci Gemini yang berisi banyak mochi, diperuntukkan untuk keluarga yang bisa dimakan bersama-sama, sehingga ada rasa kebersamaan.
“Jadi kalau mereka menikmati mochi kami, mereka akan selalu ingat kebersamaan-kebersamaan itu sampai selamanya,” ungkap Stefania.
Berkat keunikan rasa, packaging, dan nilai-nilai yang dimiliki, Moaci Gemini diundang untuk mengikuti pameran yang diadakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mewakili provinsi Jawa Tengah dan juga mendapatkan piagam.
Baca juga: Kisah Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Kuliner Legendaris Sejak 1958
Namun demikian, layaknya bisnis pada umumnya. Stefania juga menghadapi tantangan dalam menjalankan Moaci Gemini.