KOMPAS.com - Diskon merupakan salah satu strategi marketing untuk meningkatkan minat pembeli dengan memberikan potongan khusus terhadap harga jual suatu produk. Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan penggunaan diskon dalan transaksi jual beli.
Namun, sudah tahukah kamu kalau diskon ternyata memiliki banyak jenis dan tujuan yang berbeda-beda. Penggunaan diskon sesuai dengan jenisnya tentu bisa mempermudah kamu dalam mencapai tujuan tertentu, karena penggunaannya yang tepat.
Oleh karena itu, ada baiknya kamu ketahui apa saja jenis-jenis diskon sehingga kamu bisa menyesuaikan diskon apa yang paling cocok digunakan untuk kebutuhanmu saat ini. Seperti yang dilansir dari Smallbiztrends.com, berikut ini sembilan jenis diskon yang wajib kamu ketahui,
Baca juga: Sudah Tahu Trik Marketing Cross-Selling? Pembeli Jadi Auto Borong
Diskon dengan presentase adalah jenis diskon yang paling familiar digunakan. Diskon ini yang paling umum diketahui oleh penjual maupun pembeli.
Pernah lihat keterangan "Diskon 50%"? Ini merupakan penulisan dan penggunaan dari diskon pesentase. Disnon ini digunakan untuk memberikan potongan harga sebesar presentase diskon, sehingga harga jualnya adalah sisa dari presentase tersebut.
Misalnya diskon 30 persen, maka harga jual produk adalah 70 persen dari harga aslinya.
Diskon selanjutnya adalah diskon dengan berbentuk nilai rupiah. Biasanya diskon ini sering digunakan untuk pemberian kupon belanja.
Misalnya, "Diskon Rp 10.000 Untuk Pembelian Berikutnya". Artinya, pembeli mendapat potongan harga atau diskon sebesar jumlah yang disebutkan tersebut jika melakukan pembelian selanjutnya.
Baca juga: Strategi UMKM Manfaatkan TikTok Marketing untuk Bisnis
Diskon kuantitas paling sering digunakan untuk produk-produk yang dibeli dengan jumlah banyak. Biasanya diskon ini juga berkaitan dengan strategi marketing "Beli 1 Gratis 1", "Beli 3 Bayar 1", dan penawaran-penawaran serupa.
Diskon ini biasanya digunakan untuk memberi potongan harga di barang-barang lain karena sudah membeli banyak atau karena sudah membeli satu barang yang harganya paling tinggi.
Diskon musiman paling tepat digunakan jika kamu menjual produk yang puncak penjualannya bergantung pada musim tertentu atau seasonal.
Karena puncak penjualanmu terjadi dalam momen-momen tertentu saja, sehingga kamu bisa memaksimalkannya dengan mendatangkan lebih banyak pembeli melalui diskon.
Diskon musiman biasanya digunakan saat musim awal masuk sekolah, musim liburan, dan semacamnya. Bahkan, diskon musiman ini juga biasanya digunakan untuk menghabiskan stok digudang dan ingin berganti ke musim selanjutnya.
Baca juga: Pakai Strategi Email Marketing? Hindari 3 Kesalahan Ini
Misalnya diskon baju edisi Hari Raya, karena setelah Hari Raya mungkin koleksi baju tersebut sudah tidak cocok untuk digunakan lagi dan harus menggantinya dengan katalog baru. Maka dari itu, kamu bisa gunakan diskon musiman untuk menghabisi stok.
Diskon tunai biasanya digunakan untuk penjual produk-produk dengan harga yang relatif mahal. Biasanya penawaran ini bertujuan untuk menghindari biaya pemrosesan kartu kredit.