JAKARTA, KOMPAS.com - Menceritakan seorang pemuda asal Solo yang bukan hanya mewarisi usaha keluarga, tetapi juga membawa semangat dan inovasi Generasi Z atau Gen Z ke dalam bisnis produsen abon milik keluarganya.
Gen Z sendiri merupakan salah satu istilah populer yang digunakan untuk menyebut anak-anak muda saat ini. Menurut Beresford Research, Gen Z adalah mereka yang lahir pada rentang waktu 1997-2012 dan berusia antara 11-26 tahun pada 2023.
Hammam Abdurrasyid (24), pemuda kelahiran tahun 2000 tersebut saat ini menjabat sebagai manajer dan penerus generasi ketiga di bisnis keluarga, PS MAS. Didirikan oleh kakek Hammam, Parto Suwito sejak tahun 1993 dengan modal awal Rp 500.000 pada tahun tersebut.
Perjalanan PS MAS dimulai dengan memproduksi abon sapi pada awalnya. Seiring berjalannya waktu, ternyata binsis abon ini terus berkembang dan semakin banyak permintaan pasar yang masuk. Maka dihadirkan pula produk lain yaitu abon ayam, serundeng kelapa, dan dendeng sapi.
Baca juga: Cerita Rayyan Jadi Pebisnis Muda Setelah Lulus SMA, Caranya Ala Gen Z
Agar bisnis yang sudah lintas generasi ini terus bertahan menghadapi persaingan, PS MAS tetap fokus pada kualitas produk sebagai kunci keberhasilan. Hammam terus mempertahankan nilai-nilai yang diturunkan oleh ayah dan kakeknya.
Di samping itu, menjadi penerus bisnis keluarga juga nampaknya bukan hal mudah, ada tanggaung jawab yang harus Hammam jaga mengingat bisnis ini diwariskan dari ayah dan kakeknya.
Sebagai bagian dari generasi penerus sekaligus seorang Gen Z, Hammam memiliki latar belakang yang unik dalam dunia wirausaha. Usut punya usut, sebelum terjun sepenuhnya ke dalam bisnis keluarga PS MAS, Hammam sudah memulai mengasah kemampuan usahanya sejak masa sekolah.
"Saat SMA, saya pernah jualan singkong goreng yang saya bungkus sendiri dan dijual ke teman-teman. Saya juga jualan jeli, dan untuk ukuran anak SMA, omset mingguan saya pada saat itu untuk ukuran anak SMA sudah sangat lumayan," kenang Hammam.
Baca juga: Buat Gen Z, Langkah Awal Bangun Bisnis yang Perlu Diketahui
Usaha kecil-kecilan ini tidak hanya memberikan pengalaman wirausaha, tetapi juga menjadi batu loncatan sebelum ia mengambil peran dalam bisnis keluarga.
Ini menunjukkan bahwa Hammam tidak hanya mengandalkan pengalaman orang tua, tetapi juga mengasah kompetensinya dari awal untuk membuktikan bahwa ia siap menjadi generasi penerus bisnis keluarganya.
Walaupun saat ini sudah meneruskan PS MAS, Hammam bercerita selain berbisnis ia juga menekuni dunia videografi dan fotografi. Ia bekerja sebagai videografer dan pilot drone.
Baca juga: Peluang Bisnis Virtual Cocok untuk Gen Z, Kamu Tertarik?
Ternyata pengalaman ini bisa memperluas relasi dan keahliannya, yang bahkan memberi penghasilan lebih tinggi daripada gaji UMR di beberapa pekerjaan lainnya. Minatnya ini tak hanya menjadi hobi, tapi juga sarana untuk berkembang secara profesional di luar bisnis keluarga.
"Bayaran sebagai videografer dan pilot drone menurut saya cukup besar, bisa di atas UMR untuk beberapa proyek dengan waktu 4-5 hari," jelasnya kepada Kompas.com, (09/10/2024).
Minatnya ini tak hanya menjadi hobi, tapi juga sarana untuk berkembang secara profesional di luar bisnis keluarga.
Meski memiliki berbagai minat dan bakat di luar bisnis abon, Hammam tetap berkomitmen kuat terhadap PS MAS, mengikuti jejak keluarganya. Mungkin karena sejak kecil, ia sudah dibina oleh orang tuanya untuk terus berkontribusi dalam usaha keluarga.
"Orang tua selalu menekankan pentingnya menjaga bisnis ini. Kalau bukan kita yang melanjutkan, siapa lagi?," ujar Hammam.
Baca juga: 3 Tips Mempertahankan Pelanggan Gen Z Agar Tetap Loyal
Melanjutkan komitmennya ini, meskipun Gen Z tetapi Hammam tahu ia perlu menjaga hubungan baik dengan konsumen, supplier dan mitra bisnis yang telah dibina dari generasi sebelumnya.
Diketahui bahwa PS MAS bergabung menjadi UMKM binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) sejak sekitar tahun 2018, di bawah kepemimpinan generasi kedua, yaitu ayah Hammam. Melalui bimbingan YDBA dan keberanian Hammam dalam melakukan inovasi, PS MAS terus berkembang, mengikuti dinamika pasar dan tren terkini.
Sebagai generasi Z, Hammam menyadari pentingnya inovasi. Ia merasa perlu mengambil langkah lebih berani, terutama di era digital saat ini yang harus mengikuti perubahan zaman.
Baca juga: Siasat Batik Iwing Magelang Tarik Perhatian Gen Z untuk Belanja Batik
"Kalau untuk segi digitalisasi, atau inovasi yang lebih update seperti desain kemasan baru, itu kurang maksimal di masa ayah saya. Saya mencoba berani meluncurkan inovasi-inovasi tersebut agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar saat ini," jelasnya.
Hammam menekankan pentingnya kemasan yang menarik dan sesuai dengan tren saat ini untuk meningkatkan daya tarik produk di pasar modern. Perubahan ini fokus pada pembaruan tampilan kemasan yang lebih segar dan modern.
Hammam paham betul bahwa Gen Z sangat terhubung dengan teknologi dan media sosial. Untuk memperluas jangkauan pasar, ia menggunakan platform digital sebagai alat pemasaran.
Melalui media sosial, Hammam mempromosikan produk PS MAS dan ingin lebih mudah berinteraksi dengan konsumen melalui platform digital. Bahkan, ia juga mengaku turut mengelola akun Instagram PS MAS sebagai admin.
Baca juga: Peluang Gen Z Buka Usaha Cutting Sticker, Enggak Perlu Modal Besar
Strategi ini tidak hanya menjangkau pelanggan baru tetapi juga menciptakan interaksi langsung dengan konsumen, meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk.
Dengan menggabungkan pembelajaran dari pengalaman, inovasi, teknologi, dan pengembangan relasi yang kuat, Hammam Abdurrasyid telah menunjukkan bahwa bisnis keluarga dapat beradaptasi dan berkembang di era modern.
Gaya Gen Z yang dinamis dan kreatif membentuk arah baru bagi PS MAS. Bukan hanya menjadikannya sekadar usaha keluarga, melainkan jadi produsen abon yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.