KOMPAS.com - Transaksi reversal atau pembatalan transaksi adalah situasi saat sebuah transaksi dibatalkan sebelum dana berpindah ke pihak penjual. Ini biasanya terjadi dalam transaksi online atau digital, seperti pembayaran dengan kartu kredit, e-wallet, atau transfer bank.
Tentunya reversal sering menjadi masalah bagi bisnis karena dapat berdampak pada pendapatan, merusak reputasi, atau bahkan menyebabkan penalti tambahan dari penyedia layanan pembayaran.
Untuk menghindari masalah ini, pelaku bisnis perlu memahami apa saja faktor-faktor penyebab transaksi reversal. Berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya reversal serta dampaknya bagi bisnis, seperti yang dilansir dari Gramedia.com.
Baca juga: 4 Faktor yang Diperhatikan Bank Sebelum Memberikan Pinjaman Modal Usaha
Salah satu penyebab umum transaksi reversal adalah kesalahan dalam input data pembayaran oleh pelanggan. Hal ini bisa terjadi saat pelanggan memasukkan nomor kartu kredit, tanggal kedaluwarsa, atau kode keamanan yang salah.
Biasanya sistem pembayaran akan langsung mendeteksi ketidaksesuaian data ini, dan sebagai hasilnya, transaksi akan dibatalkan. Sehingga terjadilah transaksi reversal.
Walaupun dapat dibilang masalah ini lebih sering disebabkan oleh pelanggan, kamu sebagai pelaku usaha juga bisa mengalami kerugian.
Kamu mungkin saja kehilangan penjualan jika pelanggan tidak segera melakukan pembetulan. Selain itu, proses pembatalan ini bisa mengganggu alur penjualan dan mengurangi kepuasan pelanggan.
Baca juga: Pahami 10 Faktor Penyebab Kegagalan pada Bisnis Baru
Sistem keamanan pembayaran sering kali dirancang untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan yang terkait dengan penipuan.
Jika sistem mendeteksi pola yang mencurigakan, seperti transaksi dalam jumlah besar dari lokasi yang tidak biasa atau penggunaan kartu kredit yang dilaporkan hilang atau dicuri, sistem secara otomatis akan membatalkan transaksi tersebut.
Deteksi penipuan tentu membantu kamu melindungi bisnis dari risiko keuangan. Namun, kamu juga perlu waspada karena artinya semakin sering terjadi reversal akibat deteksi fraud bisa menjadi sinyal bahwa bisnis kamu menjadi target serangan.
Baca juga: 4 Faktor Penyebab Omzet Bisnis Kamu Menurun
Transaksi dapat dibatalkan jika kartu kredit atau akun pelanggan tidak memiliki cukup saldo atau limit untuk menyelesaikan pembayaran.
Hal ini biasanya terjadi ketika pelanggan tidak menyadari bahwa saldo mereka tidak mencukupi atau mereka telah mencapai batas kredit yang ditetapkan oleh bank penerbit, tetapi terlanjur meneruskan proses transaksi kemudian terjadi reversal.
Jika hal ini terjadi bisnis akan kehilangan penjualan, kecuali pelanggan melakukan pembayaran menggunakan metode lain.
Baca juga: Ketahui Faktor Penyebab Risiko Usaha Agar Bisa Dihindari
Kesalahan teknis dalam sistem pembayaran juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan transaksi reversal. Jadi, transaksi reversal mungkin saja terjadi karena sistem yang sedang error.
Pemicunya pun beragam, bisa karena gangguan dalam koneksi internet, kegagalan server, atau kesalahan dalam integrasi sistem pembayaran dengan situs web atau aplikasi bisnis.
Saat gangguan ini terjadi, transaksi sering kali dibatalkan sebelum selesai diproses sehingga terjadi reversal.
Baca juga: 4 Faktor yang Harus Diperhatikan Saat Mengajukan Pinjaman Modal Usaha
Gangguan teknis yang menyebabkan reversal tidak hanya berakibat pada kehilangan transaksi, tetapi juga menurunkan reputasi bisnis di mata pelanggan.
Jika gangguan terjadi berulang kali, pelanggan kemungkinan besar menjadi enggan atau ilfeel dan memilih untuk tidak melanjutkan pembelian.
Dalam beberapa kasus, transaksi reversal terjadi karena penggunaan kartu kredit yang tidak sah, misalnya oleh orang lain selain pemilik kartu.
Ketika pemilik kartu menyadari adanya transaksi yang tidak mereka lakukan, mereka bisa melaporkan hal ini ke bank, yang kemudian akan membatalkan transaksi.
Baca juga: Kenali 7 Faktor Penyebab Kegagalan yang Harus Diketahui Pelaku Usaha
Kasus ini dapat berdampak serius pada bisnis karena, selain kehilangan pendapatan, bisnis mungkin juga harus menanggung biaya chargeback yang diberlakukan oleh bank atau penyedia layanan pembayaran.
Dalam beberapa kasus, transaksi reversal juga bisa terjadi karena pelanggan sendiri yang membatalkan pembayaran, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Biasanya hal ini terjadi terjadi karena pelanggan berubah pikiran, salah dalam memilih produk, atau tidak memahami proses pembayaran secara keseluruhan.
Baca juga: Ini Beberapa Faktor Pembentuk Nilai Bisnis yang Perlu Dipahami
Namun pembatalan seperti ini bisa berdampak pada penurunan tingkat penjualan dan mengganggu alur bisnis, terutama jika pelanggan sering membatalkan transaksi karena kebingungan dalam proses checkout.
Jadi dapat disimpulkan bahwa transaksi reversal adalah masalah yang sering dihadapi bisnis, terutama yang bergantung pada pembayaran online.
Dengan memperkuat sistem keamanan dan meningkatkan pengalaman pembayaran pelanggan, kamu sebagai pelaku usaha dapat meminimalkan risiko reversal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.