Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Faktor Penyebab Omzet Bisnis Menurun dan Tips Mengatasinya

Kompas.com - 02/01/2025, 15:36 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Untuk mengatasinya, kamu bisa sesuaikan metode pemasaran dengan segmentasi pasar dan tren pemasaran saat ini. Karena saat ini adalah era digital, coba maksimalkan pemasaran digital juga seperti Instagram Ads, TikTok, atau Google Ads.

3. Persaingan yang Semakin Ketat

Omzet bisnis juga mungkin saja turun karena bisnis kamu yang kurang mampu menghadapi persaingan bisnis. Tak bisa disangkal, saat ini persaingan bisnis semakin ketat sehingga para pengusaha UMKM perlu cerdas memilih strategi bisnis.

Sebuah toko kelontong tradisional tiba-tiba kehilangan pelanggan karena banyak orang beralih ke minimarket modern atau platform belanja online yang menawarkan harga lebih murah dan kemudahan berbelanja.

Baca juga: Pahami 10 Faktor Penyebab Kegagalan pada Bisnis Baru

Jika dibiarkan, bisnis yang tidak menawarkan keunggulan kompetitif dapat kalah saing dan sangat mungkin pelanggan akan lebih memilih kompetitor. Hal ini yang menyebabkan omzet menjadi turun.

Tips untuk mengatasinya, kamu bisa fokus pada keunikan bisnis dan tetap jeli terhadap perubahan di dunia bisnis. Misalnya dengan memberikan pelayanan yang lebih personal, menawarkan promosi spesial, atau menambah layanan seperti pengantaran.

4. Kualitas Produk atau Layanan Menurun

Kualitas yang tidak konsisten atau menurun adalah penyebab lain omzet menurun, yang sayangnya faktor ini sering kali kurang diperhatikan oleh bisnis termasuk UMKM.

Saat kualitas produk atau layanan jasa menurun, tak jarang pelanggan jadi beralih dan tidak kembali lagi dan ini akan berimbas pada menurunnya omzet.

Baca juga: Ketahui Faktor Penyebab Risiko Usaha Agar Bisa Dihindari

Contohnya, sering ditemui restoran yang sebelumnya terkenal enak mulai kehilangan pelanggan karena rasa makanannya tidak konsisten. Perlu diperhatikan, pelanggan selalu menginginkan pengalaman yang sama atau bahkan lebih baik setiap kali membeli sesuatu.

Maka dari itu untuk mengatasinya, kamu harus pantau kualitas produk atau layanan secara rutin. Jangan lupa berikan pelatihan kepada karyawan untuk menjaga standar. Apabila ada kesalahan, segera tangani keluhan pelanggan agar kepercayaan mereka tidak hilang.

5. Kurang Adaptasi terhadap Perubahan Teknologi

Di era digital ini, bisnis yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi akan tertinggal. Contohnya, sebuah UMKM yang masih menggunakan metode pembayaran tunai saja, sementara pelanggan mulai beralih ke pembayaran digital seperti QRIS atau dompet elektronik.

Baca juga: 4 Faktor yang Harus Diperhatikan Saat Mengajukan Pinjaman Modal Usaha

Teknologi mempermudah transaksi dan meningkatkan kenyamanan pelanggan. Ini bisa memengaruhi keputusan pelanggan untuk bertransaksi. Bila bisnis tidak cepat beradaptasi dengan teknologi, pelanggan cenderung beralih karena ingin mencari kemudahan dan kenyamanan.

Tips untuk mengatasinya, belajarlah untuk terus beradaptasi dengan teknologi. Kamu bisa memulainya dengan langkah kecil untuk adopsi teknologi yang relevan untuk bisnismu, seperti sistem kasir modern, platform e-commerce, atau aplikasi pemesanan online.

6. Kurangnya Interaksi dengan Pelanggan

Ketika bisnis tidak menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan, loyalitas mereka bisa memudar. Ada kemungkinan, mereka menemukan merek lain yang juga cocok dengannya dan melupakan merek bisnis kamu. Sehingga bisnis yang jarang berinteraksi dengan pelanggan, cenderung kehilanggan pelanggan yang loyal dan membuat omzet menurun.

Baca juga: Ini Beberapa Faktor Pembentuk Nilai Bisnis yang Perlu Dipahami

Perlu dicatat, pelanggan ingin merasa dihargai dan terhubung dengan brand. Maka dari itu, tipsnya adalah kamu bisa tingkatkan interaksi dengan pelanggan melalui media sosial, email, atau memberikan promo menarik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau