JAKARTA, KOMPAS.com – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki visi untuk menjadi “The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion” di tahun 2025 mendatang.
Sejalan dengan visi tersebut, BRI sadar akan pentingnya peranan UMKM di dalam perekonomian nasional. Hal tersebut dibuktikan dengan data BPS yang menunjukkan, bahwa UMKM memberika kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 62,58%.
Division Head Of Value Chain Assets & Product Development BRI, Natalia Veronica, mengatakan, pihaknya melakukan pendekatan secara phygital atau gabungan antara physical dan digital.
Baca juga: BRI Ajak UMKM Restu Mande Ikut Pameran Trade Mission Singapore 2023
“Jadi memang beberapa UMKM dari range yang cukup besar, ada yang sudah sangat membutuhkan digitalisasi. Namun demikian, terdapat juga beberapa karakter dari UMKM kita itu masih membutuhkan physical presence,” ucapnya dalam Peluncuran Hasil Penelitian Small Firm Diaries, Kamis (22/6/2023) di Jakarta.
BRI menyediakan e-channel, 8000 outlets, serta agen BRILink agar maksimal dalam melakukan pendekatan terhadap UMKM. Hal tersebut didukung juga dengan adanya financial advisor sampai dengan levet ultra mikro.
“Secara digital, kami juga tetap menyiapkan alat-alat transaksi atau kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan digital system. Kami juga menyiapkan digital advisor bagi nasabah-nasabah yang kita yang merupakan para pelaku UMKM,” tutur Natalia.
Baca juga: Teten Masduki: UMKM Masih Terkendala Agunan Saat Akses Pembiayaan ke Perbankan
Ia menambahkan, pihaknya juga sadar akan pentingnya sinergi yang dilakukan bersama baik dari perbankan, pemerintah, maupun pihak swasta untuk meningkatkan produktivitas UMKM, baik dari entrepreneurship-nya, kontribusi ekspor, hingga level bisnis UMKM itu sendiri.
“MSME (Micro, Small, Medium Enterprise) itu memiliki banyak level. Range-nya cukup besar, kalau kami di perbankan mungkin mulai dari 200 juta loan sampai 200 M, sehingga kami me-manage-nya dengan mengelompokkan ke dalam beberapa level MSME,” jelasnya.
Berdasarkan pada level literasi dan level entrepreneurship-nya, BRI akan membantu pelaku UMKM menentukan usahanya ada di level yang mana dan menyediakan empowerment channels yang mendukung.
Baca juga: Mengapa Pelaku UMKM Belum Banyak Punya NIB dan Sertifikat Halal?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya