KOMPAS.com – Pertehmina merupakan salah satu usaha jualan es teh dengan membawakan konsep yang mirip dengan pom bensin.
Pertehmina dirintis oleh Rahadika Widya Nugraha alias Dika sebagai CEO Pertehmina bersama ketiga temannya yaitu, Ardi Pramudito sebagai COO, dan Gilang Andika sebagai CMO.
Mereka memulai usaha ini sejak Oktober tahun 2023 dan sempat viral di Tiktok hingga menyentuh 18 juta penonton pada salah satu postingannya.
Baca juga: Kiat Memvalidasi Ide Bisnis Agar Sukses, Cocok Bagi Pengusaha Pemula
“Karena video yang viral itu, kami dihubungi 25-30 mitra untuk bekerja sama dalam kemitraan Pertehmina. Mereka ada yang dari Bandung dan yang terjauh yaitu Banjarmasin. Mereka menghubungi kita padahal kita belum launching,”
Hal itu disampaikan oleh Rahadika Widya Nugraha alias Dika sebagai Chief Executive Officer (CEO) Pertehmina saat ditemui Kompas.com pada pameran IFBC 2023 di ICE BSD pada Jum’at (3/11/2023).
Sebagai upaya untuk memperluas usaha dan lebih dikenal orang banyak, Pertehmina membuka kemitraan waralaba dan launching produk pertama di pameran IFBC 2023 yang diselenggarakan di ICE BSD.
Baca juga: Begini Cara Bangun Kepercayaan Konsumen melalui WhatsApp Business
Bagi kamu yang berminat memulai usaha es teh yang berbeda dari yang lainnya, Pertehmina menawarkan dua paket waralaba yang bisa kalian dapatkan.
“Kami ada dua paket, paket pasti seger seharga Rp 9,9 juta dan paket pasti puas seharga Rp 15 juta. Harga tersebut saat pameran IFBC 2023 berlangsung,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kalau paket Rp 9,9 juta hanya dapat satu unit pom es teh, alat dan bahan, serta pelatihan. Sedangkan, jika kamu memilih paket Rp 15 juta, kamu akan mendapatkan satu pom es teh, bahan baku dan peralatan, neon box eksklusif, dan tenda berukuran 2 X 2 m.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Pensiunan Saat Merintis Bisnis, Apa Saja?
Break even point (BEP) merupakan posisi dimana perusahaan atau perseorangan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Sederhananya, BEP merupakan titik impas atau yang sering disebut dengan balik modal.
Terkait dengan hal ini, Dika memproyeksikan, omzet rata-rata sekitar Rp 400.000 hingga Rp 700.000 per hari.
“Balik modal kita tidak bisa janjikan, tapi secara hitung-hitungan omset tersebut, kita sudah bisa balik modal dalam 1,1 bulan hingga 2,6 bulan saja,” ungkap Dika.
Baca juga: Apa Itu Quality Control? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Produk UMKM
Setiap menjalankan bisnis pasti akan menemui berbagai permasalahan dan kesulitan. Seperti yang dialami oleh Rahadika dalam membuka paket kemitraan.
“Kesulitan buat kita yaitu gimana caranya mitra yang join bisa paham dengan konsep bisnisnya, gimana caranya kita membuat para mitra aware dan peduli dengan pilihannya, menjaga penjualan agar tetap stabil, dan menjaga konsistensi produk Pertehmina,” katanya.
Tidak lepas begitu saja, Dika juga turut memberikan tips bagi para mitra dalam menjalankan paket franchise yang dipilihnya.
Baca juga: 3 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omzet, Salah Satunya Upselling
“Pada dasarnya kita harus bisa serius dan komitmen sama apa yang sudah dimulai. Bukan hanya itu, kita juga harus bisa konsisten dengan apa yang sudah kita sepakati,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.