Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Roswita Asti Merintis Karaja Sumba, Berawal dari Keresahan Melihat Korban KDRT

Kompas.com - 30/11/2023, 15:05 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.comSocial Enterprise merupakan konsep bisnis, di mana pelaku usaha menyesuaikan bisnis mereka dengan tujuan menciptakan nilai sosial, tidak hanya berfokus pada keuntungan semata.

Seperti merek tenun dari Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Karaja Sumba. Brand ini dirintis oleh Roswita Asti Kulla sejak tahun 2019.

“Saya membangun brand ini, karena keresahan saya terhadap angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang masih tinggi di daerah saya,” ungkap Asti (31) saat acara Cerita Nusantara: Unveiling the Story of Indonesia Artistry, di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Teten Masduki Optimis Produk Kriya dan Wastra Bisa Go Internasional

“Kebanyakan korban KDRT itu mereka yang tinggal di kampung dan desa. Kami mengedukasi mereka dengan cara memanfaatkan potensi lokal yang ada, yaitu menenun, agar mandiri secara perekonomian,” lanjut Asti.

Menjadi Peluang Pekerjaan

Asti mengatakan, Karaja memiliki arti seni tangan menghitung atau “the art of counting”. Jadi, Karaja berarti kerajinan tangan yang memang terbuat dari hasil tangan terampil para pengrajin.

Karaja Sumba juga dirintis oleh Asti dengan harapan, bisa menjadi peluang kerja bagi ibu-ibu pengrajin tenun di daerah Sumba Barat.

Baca juga: Produk Model Bisnis Agregasi Dorong Sektor Wastra dan Kriya

“Brand ini juga berguna untuk menjaga kearifan budaya tenun, karena menggunakan bahan pewarna alami. Hasil tenunan yang pengrajin buat itu dari bahan alami, yaitu menggunakan 50 persen dari kapas asli lokal,” tutur Asti.

Produk Karaja SumbaNur Wahyu Pratama Produk Karaja Sumba

Berdayakan 105 Pengrajin dan Berikan 30 Lebih Beasiswa

Sebagai brand dengan konsep social enterprise, Karaja Sumba saat ini sudah memberdayakan sebanyak 105 penenun yang merupakan ibu-ibu daerah Sumba Barat.

Meski demikian, Asti merasa kewalahan dengan permintaan tenun setiap tahunnya, sehingga ia berencana menambah jumlah pengrajinnya.

Baca juga: Kisah Widiati, Berbisnis Frozen Food untuk Bantu Kekhawatiran Para Ibu

“Produksi tenun kami dalam satu tahun bisa mencapai 1.000 lebih bahkan hampir mendekati 2.000 penjualan, sehingga kami cukup kewalahan,” ucap Asti.

Selain itu, sebesar 25 persen keuntungan dari Karaja Sumba, digunakan untuk program beasiswa mulai dari SD hingga S1. Jumlah penerima beasiswa S1 hingga saat ini ada sekitar 30 orang lebih dan sudah berjalan selama 4 tahun.

Roswita Asti Kulla, owner Karaja Sumba berdayakan 105 Pengrajin Tenun di NTTNur Wahyu Pratama Roswita Asti Kulla, owner Karaja Sumba berdayakan 105 Pengrajin Tenun di NTT

Sulitnya Pengelolaan Keuangan dan Musim yang Berubah

Sama seperti pelaku usaha lain, Asti mengaku juga mengalami hambatan dalam menjalankan bisnisnya, salah satunya terkait para pengrajinnya.

Baca juga: Kisah Saroni, Seorang Disabilitas yang Merintis Usaha Makanan Bermodal Rp 20 Ribu

“Kesulitan yang saya hadapi, yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang masih sangat jarang, marketing sales, dan pengelolaan keuangan yang masih sulit di kalangan pengrajin,” ungkap Asti.

Selain itu, kondisi musim juga memengaruhi produksi tenun dari Karaja Sumba. Seperti yang dijelaskan Asti, ada beberapa bahan baku yang memang diperoleh ketika musim hujan, sehingga saat musim kemarau tiba, proses produksi jadi lebih sulit.

Kewajiban Belajar Menenun Memudahkan Proses Regenerasi

Karaja Sumba juga berfokus pada keberlanjutan. Oleh karena itu, Asti mengaku membutuhkan regenerasi, yang dapat meneruskan para ibu-ibu pengrajin di daerah Sumba Barat.

Baca juga: Ahmat Owner Rubycraft Ungkap Tips Menembus Pasar Internasional

“Saat ini, sekitar 30 persen dari total 105 pengrajin itu sudah dijalankan oleh anak muda. Itu karena, memang di desa kami menenun itu suatu kewajiban sejak usia tujuh tahun. Hal ini lantaran, kegiatan menenun sebagai salah satu basic skill untuk bekal bagi anak muda untuk ke depannya,” paparnya.

Roswita Asti Kulla, owner Karaja Sumba berdayakan 105 Pengrajin Tenun di NTTNur Wahyu Pratama Roswita Asti Kulla, owner Karaja Sumba berdayakan 105 Pengrajin Tenun di NTT

“Saya berharap Karaja Sumba dapat terus berlanjut memberikan dampak untuk kemandirian ekonomi, khususnya untuk ibu-ibu. Karena dari 2019 hingga saat ini, perekonomian ibu-ibu yang kami berdayakan, dapat meningkat di angka 25 persen hingga 50 persen,” tutup Asti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Training
5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

Training
Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Training
6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

Training
SATU Indonesia Awards 2024 Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat Bincang Inspiratif

SATU Indonesia Awards 2024 Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat Bincang Inspiratif

Program
4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

Training
Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Jagoan Lokal
5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

Training
Cara Hijrahfood Meatshop Menjaga Kualitas Daging untuk Pesanan Online

Cara Hijrahfood Meatshop Menjaga Kualitas Daging untuk Pesanan Online

Training
Tertarik Buka Bisnis Mi? Simak Tips dari Owner Mie Tjap Chili

Tertarik Buka Bisnis Mi? Simak Tips dari Owner Mie Tjap Chili

Training
3 Cara Membangun Bisnis dengan Passion

3 Cara Membangun Bisnis dengan Passion

Training
Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Training
Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Jagoan Lokal
Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Jagoan Lokal
Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com