Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Strategi Bisnis Blue Ocean, Red Ocean, dan Pink Ocean untuk Pelaku UMKM

Kompas.com - 11/12/2023, 18:36 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Dalam menjalankan sebuah bisnis, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus mengetahui tiga strategi penting, yakni blue ocean, red ocean, dan pink ocean strategy.

"Kalimat ini berasal dari Dicky Sukmana pemilik akun @dixxieland. Pink ocean, pasar yang perang kreativitas, sehingga buat saya pink ocean itu terpenting," kata Adytia Pratama, Guerilla Marketing Strategist dan IPO Consultant pada workshop Scale UP 2.0 di Hotel Garden Inn Taman Palem, Jakarta Barat, Minggu (10/12/2023).

Perbedaan Blue Ocean dan Red Ocean

Sementara blue ocean atau samudra biru, merupakan bisnis yang dijalankan dengan sesuatu yang baru, dengan cara membuat sesuatu produk yang sama sekali baru dan belum ada pesaingnya.

Baca juga: 4 Tips Merintis Bisnis Barang Vintage

Adytia mengatakan, meski tidak ada pesaing, pasar ini membutuhkan modal yang sangat besar, karena tidak mungkin pelaku usaha bisa membuat sesuatu yang benar-benar baru tanpa modal yang besar.

“Misalnya usaha membuat mobil listrik, ini kan sangat sedikit pesaingnya, karena mobil listrik punya nilai yang sulit dibikin,” lanjut Adytia.

Sedangkan, red ocean atau samudera merah adalah bisnis yang berdarah-darah, karena terlalu banyak pesaing atau kompetitor untuk produk yang sama.

“Bisnis skincare misalnya. Usaha ini gampang, tinggal cari maklon dengan modal tidak terlalu besar, tapi membangun brand-nya susah, karena banyak pesaingnya di pasaran,” jelasnya.

Baca juga: 3 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omzet, Salah Satunya Upselling

Strategi Pink Ocean

Di antara blue ocean dan red ocean terdapat irisan, yakni pink ocean atau samudera merah muda, kondisi adanya persaingan tapi tidak sebanyak di pasar samudera merah.

“Kalau mau punya margin yang bagus apalagi sampai scale up, red ocean sangat nyaman. Sedangkan, jika mulai di posisi blue ocean risikonya sangat besar. Sementara itu, pink ocean adalah bisnis yang minim risiko dan modal yang kecil, tapi harus menang di satu hal, kamu harus menemukan celah di pasar, yang disebut pasar ceruk,” tutur Adytia.

Baca juga: Cara Anik Widyastuti Mendapatkan Inovasi Pengembangan Produk

Pasar ceruk merupakan segmen konsumen yang sangat spesifik, yang memang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu, yang sama antara satu dengan yang lainnya.

Lebih lanjut Adytia menambahkan, pink ocean atau samudera merah muda ini, penting bagi UMKM karena biasanya mereka tidak punya dana besar dan tidak mungkin mulai di blue ocean.

“Pelaku UMKM sekarang cenderung bermain di red ocean, misalnya jual keripik tempe, semua pelaku pasti sudah ada yang jual keripik tempe. Karenanya, persaingannya semakin banyak, sehingga akan terjadi perang harga. Sementara itu, kalau di pink ocean akan bersaing di tingkat kreativitas dan positioning usaha,” tutup Adytia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com