KOMPAS.com - Saat memulai bisnis, pelaku usaha harus memiliki rencana bisnis yang matang. Bukan sekadar dokumen untuk dipresentasikan di hadapan klien atau saat mengajukan pinjaman modal, melainkan juga menjadi panduan untuk menjalankan bisnis.
Banyak bisnis yang tak bisa bertahan lebih dari lima tahun, sebagian besar karena tidak memiliki rencana bisnis untuk mengelola bisnisnya.
Kebanyakan pelaku usaha terjebak dalam suasana euphoria menciptakan bisnis mereka sendiri dan menganggap remeh rencana bisnis hingga mengabaikannya.
Baca juga: 5 Langkah Menciptakan Produk Unggul, Pelaku Usaha Harus Tahu
Dengan membuat business plan atau rencana bisnis, secara tidak langsung mengharuskan pelaku usaha memahami semua aspek manajemen bisnis dan menjalankannya.
Umumnya, ada enam aspek manajemen bisnis yang harus dipahami dan masuk dalam rencana bisnis, yakni strategi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan peralatan, serta operasional. Simak penjelasannya.
Strategi merupakan aspek penting dalam bisnis, dengan kata lain strategi adalah "otak" dari operasi bisnis Anda.
Dalam membangun bisnis yang potensial, pelaku usaha harus membuat pernyataan visi dan misi, sehingga pelaku usaha memahami apa yang ingin mereka lakukan, mengapa mereka ingin melakukannya, dan bagaimana mereka akan melakukannya.
Selain itu, jangan lupa untuk menganalisis persaingan dan pasar untuk menentukan di mana letak peluang bisnis, dan bagaimana Anda akan mengakses peluang tersebut.
Saat menyusun strategi, tentukan dengan tepat di pasar mana Anda akan beroperasi, dan kemudian lakukan analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman) terhadap pesaing utama dan diri Anda sendiri.
Hal ini akan memberikan gambaran yang baik tentang posisi Anda dalam persaingan pasar. Selain itu juga akan membantu Anda menentukan strategi akses pasar Anda, yang melibatkan penentuan posisi, pembedaan dari pesaing, dan pencitraan merek.
Pemasaran dan penjualan akan menghasilkan pendapatan, sehingga pelaku usaha juga harus benar-benar memahami pelanggan potensial mereka dan menentukan bagaimana mereka akan menjangkaunya.
Sebagian besar pelaku bisnis pemula, secara keliru menggunakan pendekatan "luar-dalam" terhadap pemasaran, yaitu dengan merencanakan produk atau layanan mereka terlebih dahulu dan kemudian mencari cara untuk menjualnya kepada kelompok yang “samar-samar” di luar sana.
Sebab itu, sebelum merancang sebuah produk atau layanan, para pelaku bisnis harus mempelajari pasar dan menilai kebutuhan pelanggan.
Temukan area yang kurang terlayani. Kemudian ciptakan produk atau layanan yang sesuai untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Baca juga: 3 Cara yang Bisa Dilakukan Pelaku Usaha untuk Berinovasi
Sebagian besar rencana bisnis berkonsentrasi pada area ini, karena mereka membutuhkan pinjaman atau investasi, serta untuk anggaran operasional bisnis.