Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Salingka Tabek, Buatan Solok Laris ke Malaysia hingga Brunei Darussalam

Kompas.com - 20/05/2022, 17:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

SOLOK, KOMPAS.com - Siapa yang berpikir batik hanya ada di Pulau Jawa? Di Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Solok pun ada batik khas yang populer hingga ke negeri seberang.

Salingka Tabek, itulah merek batik dengan motif khas Solok yang produknya sudah terjual hingga beberapa negara di Asia Tenggara.

Di bawah besutan tangan Yusrizal (29), produk-produk batik Salingka Tabek bisa terjual beromset puluhan juta rupiah. Produk-produk batik Salingka Tabek pun juga laris di skena kerajinan tangan lokal.

"Kalau ada yang datang dari luar negeri ke sini, sudah. Dibawa travel agent. Ada dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand. Beli untuk jadi oleh-oleh," ujar Yusrizal kepada Kompas.com di rumahnya, Rabu (18/5/2022) siang.

Baca juga: Kisah Yusrizal, Belajar Membatik Lewat Youtube hingga Kini Beromset Rp20 Juta

Di skena lokal, batik Salingka Tabek banyak dikenal secara online dan offline. Ada yang berbelanja lewat media sosial maupun datang langsung ke toko Salingka Tabek.

"Pelanggan dari acara-acara pameran, event. Ada yang datang dari luar Sumatera Barat seperti Jambi, Medan, Aceh," tambah Yusrizal.

Pemilik usaha batik khas Minang bermerek Salingka Tabek, Yusrizal (29) saat ditemui di rumahnya di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022). Ia memegang kain batik bermotifkan rumah gadang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Pemilik usaha batik khas Minang bermerek Salingka Tabek, Yusrizal (29) saat ditemui di rumahnya di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022). Ia memegang kain batik bermotifkan rumah gadang.

Ia pun bekerja sama dengan travel agent setempat untuk memasarkan batik-batiknya. Ada wisatawan mancanegara seperti dari Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Singapura yang datang ke tempatnya untuk membeli oleh-oleh batik.

"Alhamdulillah setiap hari ada yang beli. Alhamdulillah tidak pernah kosong. Kita kerjasama dengan travel untuk pemasaran," ujar Yusrizal.

Harga batik cap Salingka Tabek dijual Rp180.000 dan batik tulis Rp250.000. Dari penjualan batik, Yusrizal bisa meraup omzet sekitar Rp15 juta hingga di atas Rp20 juta.

Baca juga: Lewat Pelatihan, Smesco Dorong 200 Pelaku UMKM di Solok Naik Kelas

Pemesanan dari luar negeri seperti dari Brunei Darussalam dan Malaysia pun juga pernah ia dapat. Mereka langsung menghubungi Yusrizal untuk memesan batik tulis produksinya.

"Misalnya Brunei Darussalam dan Malaysia, itu sukanya sarung karena budaya Melayu. Mereka sering komunikasi ke saya minta sarung. kirimnya via pos nanti biar nanti pos yang salurkan ke Malaysia. Orang Malaysia suka motif tanah liat," kata Yusrizal.

Salingka Tabek membuat motif khas yang dengan kearifan lokal Kabupaten Solok, seperti bareh (beras) Solok, Rumah Gadang Usang, Burung Makan Padi, Salingka Nagari, Budaya koto Baru Nagari Kapujan, Masjid Tuo, Budaya Jawi-Jawi, dan lainnya. Ada 14 motif batik tulis yang Yusrizal miliki hingga saat ini.

"Motif pertama dibuat itu rumah gadang usang. itu untuk motif baju. yang lebih khusus burung makan padi khusus batik Tanah Liat Solok. Ada rumah adat, tanaman padi, hewan. Kalau di Solok lebih dikenal dengan beras solok. Kalau di sini ada padi, ada burung," ujar Yusrizal.

Belajar dari Youtube dan Google

Para karyawan di tempat pembuatan Batik Salingka di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022). Dalam sebulan, Salingka Tabek bisa memproduksi minimal 80 batik.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Para karyawan di tempat pembuatan Batik Salingka di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022). Dalam sebulan, Salingka Tabek bisa memproduksi minimal 80 batik.

Usaha Yusrizal (29) pun tak ditempuhnya secara instan. Pria asli Solok itu kini menjadi pengusaha batik yang beromset puluhan juta rupiah bermodalkan belajar dari internet.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau