MALANG, KOMPAS.com - Ratusan jenis tanaman hias membentang di Kebun 123, Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Kombinasi warna daun dan bunga dari tanaman hias di kebun seluas sekitar 250 meter itu memberikan kesegaran bagi siapapun yang masuk ke sana.
Setiap tanaman hias ditanam dalam pot dan tertata rapi dan berjejer di atas meja besi. Serta kolam yang ada di salah satu sisi kebun semakin menambah keindahan pemandangan.
Baca juga: Lazada Dorong UMKM di Jawa Timur Masuk Ekosistem Ekonomi Digital
Kebun wisata dan jual beli tanaman hias itu berada di dalam ruang green house, sehingga kesan kesejukan akan terasa ketika masuk ke kawasan itu, karena tidak tidak tersinari matahari secara langsung.
Destinasi wisata Kebun 123 dibangun sejak 2016 lalu oleh seorang pasangan suami-istri yang sama-sama berprofesi sebagai staf pengajar di salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Malang, yakni Ahmad Sukarianto dan istrinya, Rohmatul Jannah.
Ahmad Sukarianto adalah pengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Gondanglegi Malang, dan Rohmatul Jannah seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) KB Dewi Asiyah Kecamatan Turen.
Siapa sangka, taman budidaya tanaman hiasnya itu kini sering dijadikan sebagai tujuan wisata sekaligus tempat belanja tanaman hias.
Untuk kunjungan wisata, pengelola Kebun 123 juga menyedian spot-spot khusus untuk berfoto dengan latar belakang tanaman hias.
Rohmatul Jannah mengaku pendirian Kebun 123 itu bermula dari ketidaksengajaan. Berawal dari kesukaan suaminya, Ahmad Sukarianto membudidayakan tanaman hias di rumahnya.
"Semakin hari, jumlah tanaman hias suami saya semakin banyak dan tidak muat jika diletakkan di rumah," ungkapnya saat ditemui, Senin (8/8/2022) lalu.
Dari situ, tanaman hias tanaman hiasnya di pindah di sebuah lahan kosong yang dimilikinya.
"Dari sini suami saya mulai berpikir orientasi bisnis pada kesukaannya pada tanaman hias," jelasnya.
Keduanya mulai serius menambah koleksi berbagai jenis tanaman hias dengan dibantu oleh beberapa pegawainya, yang merupakan tetangganya sendiri. Sebab, keduanya sama-sama masih punya tanggung jawab profesi sebagai pengajar.
Baca juga: Perajin Batik di Kabupaten Malang Masih Berusaha Bangkit
Gayung pun bersambut, Kebun 123 yang mereka rintis mengundang daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke sana. Wisatawan yang datang sekadar wisata hingga belanja tanaman hias.
"Setiap harinya kurang lebih mencapai 150 orang. Sedangkan pada akhir pekan bisa mencapai 500 orang per hari," terang Jannah.