Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desa di Malang Ini Manfaatkan Halaman untuk Budidayakan Rumput Taman

Kompas.com - 09/09/2022, 13:54 WIB
Imron Hakiki,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Bagi sebagaian besar masyarakat, halaman rumah menjadi pendukung untuk menambah keindahan lingkungan rumah.

Oleh karenanya, halaman rumah biasanya ditanami berbagai macam tananam hias dengan konsep-konsep tertentu.

Berbeda dengan warga Desa Kidangbang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Mereka justru memanfaatkan halaman rumah masing-masing untuk mendatangkan pundi-pundi rupiah, tanpa mengurangi fungsi halaman rumah sendiri sebagai pendukung keindahan rumah.

Baca juga: Strategi Merintis Bisnis Kos-kosan agar Tidak Kalah Saing

Mereka memanfaatkan halaman rumah masing-masing untuk ditanami rumput jepang dan rumput gajah mini yang merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai taman.

Setelah berkembang hingga menjalar memenuhi halaman rumah, rumput-rumput akan dicabut lalu dijual, kemudian ditanami kembali, begitu seterusnya.

Kegiatan menanami halaman dengan rumah dengan rumput itu merupakan warisan nenek moyang mereka dan menjadi tradisi turun temurun.

Dijual ke Distributor

Salah satu warga, Nur Ba'i (52) sedang mencabut rumput jepang hasil budidaya di halaman rumahnya dengan sabit, Kamis (8/9/2022). Setelah dicabut, tanah yang masih menempel diakarnya dirontokkan dengan kayu berukuran sedang, dengan cara dipukul-pukul.

"Rumput-rumput ini kami jual kepada distributor. Distributor kemudian mengirimnya ke Surabaya," ungkapnya, Kamis.

Rumput-rumput itu menurut Ba'i -sapaan akrabnya- dihargai senilai Rp 8.000-Rp 12.000 per meter persegi. Adapun masa panen rumput-rumput itu berkisar 2 bulan sejak ditanam.

"Halaman saya ini ukurannya 7x7 meter. Ya lumayan untuk pemasukan tambahan," jelasnya.

Membudidayakan rumput merupakan pekerjaan sampingan Ba'i, di sela-sela pekerjaan utamanya sebagai petani tebu dan sayuran.

Baca juga: Kejar Prasyarat Negara Maju, Pemerintah Sepakat Genjot Target Satu Juta Wirausaha

"Hampir semua warga di desa ini, yang punya halaman, pasti memanfaatkannya sebagai tempat budidaya rumput Jepang dan Gajah Mini," ujarnya.

Bapak dari 2 anak itu tidak tahu pasti sejak kapan budidaya rumput taman itu muncul di desanya. Namun, yang pasti sejak ia kecil, tradisi budidaya rumput itu sudah ada.

"Kakek dan ayah saya dulu juga membudidayakan rumput taman semacam ini, di rumah kami," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan salah satu warga lain, Yuliani (54). Selain halaman, ia juga memanfaatkan lahan dibelakang rumahnya sebagai tempat budidaya rumput taman.

"Total lahan yang saya miliki untuk budidaya rumput ini sekitar 250 meter persegi, baik di halaman rumah maupun lahan di belakang rumah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Keuntungan Merekrut Pekerja Mahasiswa untuk Bisnis Anda

3 Keuntungan Merekrut Pekerja Mahasiswa untuk Bisnis Anda

Training
Ini Dua UMKM yang Paling Laris di Acara 'Daihatsu Kumpul Sahabat' di Bekasi

Ini Dua UMKM yang Paling Laris di Acara "Daihatsu Kumpul Sahabat" di Bekasi

Jagoan Lokal
Layang-layang, Permainan Tradisional yang Tetap Memiliki Nilai Ekonomi

Layang-layang, Permainan Tradisional yang Tetap Memiliki Nilai Ekonomi

Jagoan Lokal
Cerita Liana Jadi Reseller Dimsum Teh Irma, Kini Sudah Punya Dua Cabang

Cerita Liana Jadi Reseller Dimsum Teh Irma, Kini Sudah Punya Dua Cabang

Training
Pandemi yang Mengubah Jalan Hidup Perajin Loyang di Citeureup

Pandemi yang Mengubah Jalan Hidup Perajin Loyang di Citeureup

Program
3 Model Pendekatan Emosional dengan Konsumen yang Bisa Kamu Coba

3 Model Pendekatan Emosional dengan Konsumen yang Bisa Kamu Coba

Training
Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Training
Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Training
5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

Training
Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Training
6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

Training
Astra Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat SATU Indonesia Awards 2024

Astra Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat SATU Indonesia Awards 2024

Program
4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

Training
Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Jagoan Lokal
5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com