Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Dasar Merintis Kedai Kopi yang sering Dilupakan

Kompas.com - 12/09/2022, 16:56 WIB
Gabriela Angelica,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, minum kopi tidak hanya menjadi sebuah tren, tapi juga kebutuhan masyarakat.

Mulai dari anak muda hingga orang tua, banyak yang menjadikan kopi sebagai sebuah hal penting untuk menemani aktivitas. Bahkan, sejak empat tahun terakhir, konsumsi kopi di Indonesia naik pesat mencapai 50 persen.

Kopi dianggap dapat meningkatkan energi, menghilangkan kantuk, atau sekadar minuman untuk menghabiskan waktu.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Eyelash Extension agar Cuan Terus...

Meningkatnya tren minum kopi ini berdampak juga pada banyaknya bisnis kedai kopi yang menjamur di tengah masyarakat. Mulai dari yang sederhana bahkan hingga berbentuk cafe cantik, Anda bisa menemukannya dengan mudah.

Inilah yang membuat banyak orang melihat peluang bisnis lewat kedai kopi. Banyak anak muda yang berlomba untuk membuka kedai kopinya sendiri di tengah banyaknya kompetitor.

Namun, memulai bisnis kedai kopi tidak semudah itu. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan secara teknis dan nonteknis.

Banyak kedai kopi yang hanya bertahan sebentar dan tutup begitu saja karena kurang memperhatikan banyak hal di tengah tingkat persaingan yang tinggi.

Banyak dari Anda yang mungkin sudah tidak asing dengan beberapa tantangan yang sering dihadapi pelaku usaha kedai kopi. Misalnya, lokasi yang kurang strategis, menu kurang beragam, kopi yang kurang cocok dengan selera target pasar, makanan pendamping yang kurang enak, dan sebagainya.

Hanya, tantangan bukan hanya itu. Ada beberapa faktor lain yang bisa menurunkan citra dan kualitas kedai kopi Anda, utamanya jika baru dirintis.

Berikut ini adalah beberapa tantangan yang sering diabaikan pelaku usaha kedai kopi dan solusi apa yang dapat disarankan:

1. Rayu Pelanggan dengan Cara yang Menarik

Jika baru merintis usaha kedai kopi, kuantitas pelanggan yang datang akan jadi patokan agar pelanggan baru tertarik untuk datang. Kedai kopi yang ramai akan membuat citra bahwa kopi di tempat tersebut enak atau suasananya menarik.

Oleh karena itu, Anda bisa memasang strategi agar kedai kopi ramai dikunjungi. Selain strategi pemasaran lewat media sosial, cara paling ampuh lain adalah dengan mengundang teman atau kerabat. Membangun komunikasi dengan mereka agar datang ke kedai Anda, lalu mereka dapat membangun pemasaran dari mulut ke mulut dengan orang lain.

Sesuaikan kualitas kopi dan fasilitas di dalam kedai kopi Anda, seperti WiFi, area outdoor, atau TV. Hal tersebut dilakukan agar pengunjung benar-benar merasa nyaman dan mau merekomendasikan kedai Anda ke orang lain.

2. Raih Kepercayaan Pelanggan

Salah satu tantangan yang sering dilupakan juga adalah bagaimana membangun kepercayaan pelanggan agar setia dengan kedai kopi Anda.

Maka dari itu, kesan pertama yang baik bagi pengunjung sangat penting. Mulailah dengan sistem pelayanan yang ramah dan cepat. Anda juga dapat membangun komunikasi interaktif antara pelayan kedai dengan pelanggan.

Baca juga: 8 Proses yang Bakal Bantu Bisnis Anda Capai Kesukesan

3. Dekati Komunitas

Tantangan ini bisa memperluas pasar kedai kopi jika Anda berhasil menemukan jawabannya. Salah satu yang dapat disarankan adalah membangun komunitas di dalam kedai kopi.

Membangun komunitas dapat mendekatkan pelanggan dengan pihak kedai, termasuk mendekatkan mereka pemilik hobi atau ketertarikan yang sama. Misalnya gamers, pecinta hewan, atau mereka yang menggeluti bisnis thrifting.

Undang mereka untuk dapat berinteraksi di dalam kedai kopi Anda dan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengatur pertemuan secara rutin di sana. Dengan begitu, Anda juga dapat bekerja sama membuat event tertentu dan mengundang pelanggan baru untuk datang.

Selain tantangan-tantangan di atas, kunci dari merintis kedai kopi adalah terus beradaptasi dengan tren. Seiring berjalan waktu, tren kedai kopi pun juga ikut mengalami perubahan. Anda perlu membangun ciri khas kedai kopi tanpa tertinggal tren yang sedang ada.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau