JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, minum kopi tidak hanya menjadi sebuah tren, tapi juga kebutuhan masyarakat.
Mulai dari anak muda hingga orang tua, banyak yang menjadikan kopi sebagai sebuah hal penting untuk menemani aktivitas. Bahkan, sejak empat tahun terakhir, konsumsi kopi di Indonesia naik pesat mencapai 50 persen.
Kopi dianggap dapat meningkatkan energi, menghilangkan kantuk, atau sekadar minuman untuk menghabiskan waktu.
Baca juga: Tips Memulai Bisnis Eyelash Extension agar Cuan Terus...
Meningkatnya tren minum kopi ini berdampak juga pada banyaknya bisnis kedai kopi yang menjamur di tengah masyarakat. Mulai dari yang sederhana bahkan hingga berbentuk cafe cantik, Anda bisa menemukannya dengan mudah.
Inilah yang membuat banyak orang melihat peluang bisnis lewat kedai kopi. Banyak anak muda yang berlomba untuk membuka kedai kopinya sendiri di tengah banyaknya kompetitor.
Namun, memulai bisnis kedai kopi tidak semudah itu. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan secara teknis dan nonteknis.
Banyak kedai kopi yang hanya bertahan sebentar dan tutup begitu saja karena kurang memperhatikan banyak hal di tengah tingkat persaingan yang tinggi.
Banyak dari Anda yang mungkin sudah tidak asing dengan beberapa tantangan yang sering dihadapi pelaku usaha kedai kopi. Misalnya, lokasi yang kurang strategis, menu kurang beragam, kopi yang kurang cocok dengan selera target pasar, makanan pendamping yang kurang enak, dan sebagainya.
Hanya, tantangan bukan hanya itu. Ada beberapa faktor lain yang bisa menurunkan citra dan kualitas kedai kopi Anda, utamanya jika baru dirintis.
Berikut ini adalah beberapa tantangan yang sering diabaikan pelaku usaha kedai kopi dan solusi apa yang dapat disarankan:
Jika baru merintis usaha kedai kopi, kuantitas pelanggan yang datang akan jadi patokan agar pelanggan baru tertarik untuk datang. Kedai kopi yang ramai akan membuat citra bahwa kopi di tempat tersebut enak atau suasananya menarik.
Oleh karena itu, Anda bisa memasang strategi agar kedai kopi ramai dikunjungi. Selain strategi pemasaran lewat media sosial, cara paling ampuh lain adalah dengan mengundang teman atau kerabat. Membangun komunikasi dengan mereka agar datang ke kedai Anda, lalu mereka dapat membangun pemasaran dari mulut ke mulut dengan orang lain.
Sesuaikan kualitas kopi dan fasilitas di dalam kedai kopi Anda, seperti WiFi, area outdoor, atau TV. Hal tersebut dilakukan agar pengunjung benar-benar merasa nyaman dan mau merekomendasikan kedai Anda ke orang lain.
Salah satu tantangan yang sering dilupakan juga adalah bagaimana membangun kepercayaan pelanggan agar setia dengan kedai kopi Anda.
Maka dari itu, kesan pertama yang baik bagi pengunjung sangat penting. Mulailah dengan sistem pelayanan yang ramah dan cepat. Anda juga dapat membangun komunikasi interaktif antara pelayan kedai dengan pelanggan.
Baca juga: 8 Proses yang Bakal Bantu Bisnis Anda Capai Kesukesan
Tantangan ini bisa memperluas pasar kedai kopi jika Anda berhasil menemukan jawabannya. Salah satu yang dapat disarankan adalah membangun komunitas di dalam kedai kopi.
Membangun komunitas dapat mendekatkan pelanggan dengan pihak kedai, termasuk mendekatkan mereka pemilik hobi atau ketertarikan yang sama. Misalnya gamers, pecinta hewan, atau mereka yang menggeluti bisnis thrifting.
Undang mereka untuk dapat berinteraksi di dalam kedai kopi Anda dan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengatur pertemuan secara rutin di sana. Dengan begitu, Anda juga dapat bekerja sama membuat event tertentu dan mengundang pelanggan baru untuk datang.
Selain tantangan-tantangan di atas, kunci dari merintis kedai kopi adalah terus beradaptasi dengan tren. Seiring berjalan waktu, tren kedai kopi pun juga ikut mengalami perubahan. Anda perlu membangun ciri khas kedai kopi tanpa tertinggal tren yang sedang ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.