Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Harus Diperhatikan untuk Bisnis Hampers

Kompas.com - 25/12/2022, 13:31 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Memasuki akhir tahun dan menyambut tahun baru, menjadi sebuah budaya untuk memberikan hampers atau bingkisan kepada rekan kerja, sahabat ataupun keluarga.

Budaya ini menjadi peluang bisnis bagi yang ingin memulainya dengan mengikuti momentum.

Namun, dalam memulai bisnis hampers diperlukan perhatian kepada beberapa hal agar bisa berjalan sesuai target, tujuan dan juga menjadi keuntungan. Sebab, ada kalanya hampers yang diinginkan tidak sesuai dengan keinginan pasar meski penjual sudah mengikuti momen dan tren kekinian.

Dilansir dari Cermati.com, pebisnis perlu memperhatikan 5 hal berikut ini jika ingin memulai bisnis hampers:

1. Target pasar

Menjadi sebuah kewajiban bagi di setiap bisnis untuk bisa membaca dan menentukan target pasar. Hal ini dilakukan agar barang atau jenis usaha yang akan dijual ke konsumen tidak salah sasaran.

Jika Anda ingin memulai dengan memanfaatkan momentum, maka perlu diperhatikan waktu dan tanggal yang tepat untuk mulai mempersiapkan segala kondimen hingga masa promosi bisnisnya.

Misalnya, memanfaatkan momen menyambut tahun baru. Anda bisa menargetkan lingkup perkantoran sebagai target pasar karena pemberian hampers menjadi budaya sebagai bentuk apresiasi kerja selama setahun ke belakang dan juga momen menjalin relasi di tahun berikutnya.

2. Isi hampers

Isi hampers juga perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan momentum dan target pasar sebelumnya. Ada kalanya kesalahpahaman terjadi jika apa yang sudah dikonsepkan dan isi hampers tidak sesuai.

Pilihan hampers pun beragam yang umumnya diperjualbelikan. Mulai dari paket tea set dengan bahan keramik atau kaca, merchandise dengan logo yang mewakili pemberi, kumpulan makanan kesukaan penerima, hingga barang yang disesuaikan dengan hobi penerima.

3. Harga

Setelah menentukan target pasar dan isian hampers, Anda bisa mulai menimbang harga yang akan dijual. Ini tentunya menjadi pertimbangan sebagian besar calon pembeli hampers Anda dan perlu diperhatikan dengan seksama.

Penentuan harga bisa disesuaikan dengan produk isian hampers yang ada di dalamnya. Anda bisa memberikan kategori tertentu untuk harga dan isiannya. Misalnya, untuk kategori premium dengan isian tea set di harga mulai dari Rp 500.000 atau untuk kategori medium dengan isian beragam makanan kemasan mulai dari Rp 150.000.

Baca juga: 10 Rekomendasi Hampers Natal Terbaik, Berksan, Kreatif dan Ramah di Kantong

4. Kemasan

Tampilan menjadi hal yang menarik mata pembeli pertama kali. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara mengemas dan tampilan hampers usaha Anda.

Kemasan pun bisa disesuaikan lagi dengan produk isian ataupun momentum saat pemberian kepada penerima hampers. Misalnya, hampers disesuaikan dengan momentum Hari Natal, bisa dikemas dengan dilengkapi ornamen bernuansa dan warna merah dan hijau yang khas di hari tersebut.

Selain itu, jika memanfaatkan momen sebagai pemberian apresiasi bisa disesuaikan dengan identitas pemberi atau penerima hampers. Misalnya, perusahaan Anda didominasi warna biru, bisa dengan warna tersebut, atau hobi penerima berkaitan dengan bercocoktanam, juga bisa disesuaikan dengan warna hijau.

5. Kartu ucapan

Kartu ucapan menjadi penutup yang personal bagi pemberi dan penerima hampers. Meski kadang hanya dianggap sebagai pelengkap, kartu ucapan ini bisa memberikan makna khusus sebagai pemberian.

Anda bisa menuliskan ucapan yang disesuaikan dengan momen pemberian atau ungkapan hati yang lebih personal dan mengena di hati penerimanya. Jika tidak punya ide untuk memberikan ucapan, ada banyak contoh yang bisa Anda cari di mesin pencari atau mengingat perjalanan relasi pemberi dan penerima hampers untuk bisa dituang ke dalam kata - kata.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau