Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Adi Sernovian Merintis Usaha Warung Kopi Kekinian di Pasar

Kompas.com - 22/02/2024, 19:52 WIB
Nugraha Perdana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi


BATU, KOMPAS.com - Adi Sernovian (25) tampak sibuk membuat sajian secangkir kopi dengan alat seduh V60, untuk pelanggannya.

Ditemui pada Kamis (22/2/2024), Adi sapaan akrabnya, bercerita bahwa ia sudah membuka warung kopinya di Pasar Induk Among Tani, Kota Batu, Jawa Timur sejak November 2023.

Dia optimis, berjualan minuman kopi di pasar memiliki prospek yang bagus. Saat ini, Adi bisa menjual 20-30 cup minuman kopi ketika hari biasa. Sedangkan, saat akhir pekan bisa terjual 50-80 cup setiap harinya.

"Omzet sekitar ratusan ribu, dibawah Rp 500 ribu. Untuk jenis kopi yang saya pakai utamanya robusta arjuna," kata Adi.

Baca juga: Lanjutkan Bisnis Keluarga, Vera Damayanti Sukses Bikin Kopi Lelet Cangkir Beromzet Ratusan Juta

Warung kopinya (warkop) bernama Kidjang Kentjana. Saat memasuki kedai berukuran 2x3 meter itu, terlihat seperti bukan warung kopi pada umumnya. 

"Saya buka jam 6 pagi sampai jam 5 sore, kondisi ramai biasanya sekitar mulai jam 8 pagi ke atas, mulai jam makan siang juga ramai," katanya.

Ada misi yang ingin dibawa oleh Adi, sehingga lebih memilih berjualan minuman kopi di pasar. Dia ingin memberikan vibe atau pengalaman yang berbeda bagi pembelinya.

"Saya ingin memberikan vibe yang berbeda, di Batu ini belum banyak yang berjualan kopi di pasar, kalau di Malang sudah ada. Konsep warkop saya ini, orang datang bisa mengobrol langsung dengan saya, jadi terasa lebih dekat," katanya.

Harga kopi yang dijualnya juga cukup ramah di kantong anak-anak muda. Seperti kopi tubruk dijual Rp 5 ribu per cup, kopi tubruk susu Rp 7 ribu, kopi tubruk moka Rp 9 ribu, kopi Arabika saring Rp 15 ribu dan lainnya.

Sebelum membuka usaha kopi sendiri, pria dua anak ini merupakan seorang barista di beberapa tempat kopi di Malang Raya sejak tahun 2017. Berbekal pengalamannya itu, Adi memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan modal awal Rp 40 juta.

"Selama ini kondisinya (pendapatan yang diterima) lumayan, prospeknya bagus, tidak hanya anak-anak muda saja yang datang, orang tua-orang tua juga sering kesini," ujar Adi.

Baca juga: Roti Kopi Sukses Buka Jaringan di UEA, SImak Strateginya

Tidak Takut Gagal

Selama tiga bulan berjalan, pembeli minuman kopinya datang dari berbagai kalangan usia, dan wisatawan yang sedang berkuliner di Pasar Induk Among Tani.

"Biasanya hari Sabtu dan Minggu wisatawan keluarga dari Surabaya, Kediri, lainnya yang lagi penasaran dengan pasar sini, sekalian ngopi juga," katanya.

Keberaniannya dalam membuka usaha, berbekal dari dirinya yang berpikir untuk tidak pernah takut gagal. Menurutnya, selama menemukan konsep usaha yang menarik, lebih baik yakin untuk menjalankannya.

"Jangan takut gagal, kalau misalnya takut gagal santai saja, jangan buru-buru. Selama menemukan konsep yang menarik, oke saja, karena kalau usaha kopi saat ini pembeli lebih mencari vibe-nya. Kalau rasa kopi itu nomor tiga atau empat lah," jelasnya.

Baca juga: Gubernur Jatim Resmikan Pabrik Kopi Berkarbonasi Milik Ponpes di Malang

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau