JAKARTA, KOMPAS.com – Bulan Ramadhan selalu erat dengan sajian kue kering. Hal tersebut membuat tingginya peluang bisnis untuk kue kering.
Rosalia Andriani merupakan salah satunya yang cermat dalam membaca pasar. Ia membangun bisnis kue kering yang ia namakan Chics cookies.
Baca juga: Cerita Robby Herdian, Gagal Berbisnis Pertanian tapi Sukses Berjualan Kue Kering
Rosalia telah berjualan 20 tahun lebih sejak tahun 2002. Sebelumnya Rosalia merupakan seorang karyawan dan juga ibu rumah tangga.
“Waktu itu saya berhenti kerja untuk ngurus anak. Suami akhirnya nyuruh saya untuk kursus kue, mulai dari situ iseng bikin dan bagiin ke kantor suami terus jadi dititipin juga di sana, eh pada suka sama rasanya. Akhirnya perusahaan suami pun selalu pesan ke saya buat hampers karyawan,” kata Rosalia saat dihubungi Kompas.com pada Kamis, (21/03/2024).
Awal membangun usaha, Rosalia membutuhkan modal awal sekitar Rp 8 juta untuk keperluan alat seperti loyang, mixer, oven, dan lain sebagainya. Modal lainnya yaitu Rp 2 juta untuk membeli bahan-bahan kue-nya.
Target pasar yang dituju Rosalia memang kepada korporat ataupun para karyawannya. Selama ini pesanan yang masuk pun juga dari kedua pasar itu. Rosalia mengaku juga banyaknya permintaan untuk menjadi reseller Chics Cookies. Reseller itu tersebar di kota Jakarta, Bekasi, dan Yogyakarta.
Di Chics Cookies terdapat 15 varian kue. Ada kue lidah kucing, nastar, sagu keju, kastangel, dan putri salju merupakan yang paling populer dan paling banyak dipesan saat Ramadhan, Imlek, maupun Natal. Semua produk itu menggunakan bahan-bahan premium.
Rosalia sangat mengutamakan rasa dan kualitas. Namun, ia juga tetap memperhatikan harga yang ia pasang. Menggunakan bahan premium, produk-produk itu dijual mulai dari harga Rp 70.000 hingga yang termahal Rp 85.000.
Kue kering buatan Rosalia diklaim dapat tahan hingga 3-6 bulan. Bukan karena memakai bahan kimia atau pengawet, tetapi karena cara pengolahannya yaitu steril dan proses pemanggangannya menggunakan api yang benar-benar kecil dalam waktu yang lama. Rosalia memastikan kuenya matang sampai ke dalam.
“Kalau bandingkan sama yang lain, di Chics udah paling murah, soalnya premium punya. Saya berani bersaing kalau soal rasa. Menurut saya yang penting kualitas dan rasa kuenya. Untung masalah belakangan,” ujar wanita berusia 47 tahun itu.
“Dari dulu harga kue saya enggak pernah naik, segitu terus. Temen saya banyak yang tanya kenapa gak naikin harganya. Saya bilang gapapa kalo untungnya lebih sedikit dibanding toko lain, sedikit-sedikit nanti juga jadi bukit,” tambahnya.
Sebenarnya Rosalia juga ingin memasang harga mahal seperti merek lain, tetapi ia memikirkan reseller dan pelanggan setianya. Ia takut mereka lari ke merek-merek lain. Maka, ia lebih memilih banyak pesanan yang masuk karena harga yang murah, daripada sedikit pesanan karena harga produk yang mahal.
Hal itulah yang membuat kesuksesan bagi bisnis kue kering milik Rosalia. Memasuki bulan Ramadhan, Chics Cookies selalu menerima banyak sekali pesanan dari perusahaan, reseller maupun pembeli setianya.
Pesanan yang masuk selalu mencapai 5000 toples. Bahkan, hari ke-10 bulan Ramadhan tahun 2024, Rosalia telah mendapatkan pesanan sekitar 950-an toples. Itu pun belum dari perusahaan dan reseller setianya. Ribuan toples yang ludes itu bisa memberikan omzet hingga lebih dari Rp 100 juta.