Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Stellar Coronae, Usaha Kerajinan Bunga Kering yang Berawal dari Hobi

Kompas.com - 01/04/2024, 15:15 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Akhirnya mereka mengembangkan produk-produk dengan ukuran lebih kecil, seperti aksesoris dan stationary yang mudah dibawa dan dipajang di toko. 

"Sebenarnya kami sudah mencoba mengembangkan aksesoris dan stationary dari 2020, tetapi ada beberapa kendala dalam prosesnya, akhirnya baru jadi tahun 2022," lanjut perempuan lulusan arsitektur tersebut. 

Baca juga: 5 Ide Bisnis Kerajinan Tangan, Cocok Buat Kalian yang Kreatif

Harga untuk stationary dipatok mulai dari Rp 8.000, sementara gantungan kunci mulai dari harga Rp 12.000. 

"Kalau aksesoris seperti anting gitu Rp 65.000 dan cincin Rp 85.000," kata Koro. 

Gunakan Teknik Oshibana

Ide kerajinan bunga kering Stellar Coronae terinspirasi dari teknik oshibana, yaitu teknik menyusun bunga-bunga yang sudah dikeringkan. Bunga-bunga tersebut dikeluarkan cairannya dengan cara ditekan. 

Baca juga: Pelaku UMKM Ini Bisa Cetak Omzet 1 Juta Dollar AS Per Tahun dari Kerajinan Kulit Kerang

"Semakin cepat air dalam bunga itu keluar, nanti warna bunganya juga semakin tahan lama," papar Koro. 

Setelah sebelumnya mengeringkan bunga dengan modal buku-buku tebal, mereka mulai mengganti metode mengeringkan bunga dengan menggunakan kertas penyerap air. Biasanya mereka menggunakan watercolor paper. 

Bunga-bunga yang masih segar diletakkan dalam watercolor paper tersebut, lalu mulai dijepit dengan kayu. Bahkan, kertas-kertas ini juga harus sering diganti. 

Baca juga: Di Tangan Ardiansyah, Limbah Kulit Ikan Pari Diolah jadi Kerajinan Bernilai

"Kertas yang kami gunakan itu juga harus sering diganti. Soalnya ada beberapa bunga tebal yang cairannya memang banyak. Semakin banyak airnya, semakin sering diganti," jelasnya. 

Rupanya, tidak semua bunga dapat langsung dikeringkan begitu saja. Ada kriteria tertentu untuk bunga-bunga yang bisa dikeringkan. Koro menyebut bahwa bunga yang tipis lebih mudah untuk dikeringkan. 

"Bunga yang dikeringkan itu harus tipis, seperti anggrek. Kalau bunganya tebal, kami harus lepas dulu kelopaknya satu-satu, dikeringkan, lalu baru disusun," ucap Koro. 

Baca juga: Sembari Jalankan Misi Sosial, Jane Kurnadi Sukses Bangun Bisnis Kerajinan Kain

Kendala Mengurus Keuangan

Dalam perjalanannya merintis Stellar Coronae, Koro menceritakan bahwa bisnis kerajinan bunga kering miliknya sempat menghadapi kendala mengurus keuangan.

Ia dan tim Stellar Coronae masih menggunakan cara manual untuk menganalisis keuangan mereka, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. 

"Kami kalau bikin laporan keuangan itu masih pakai google sheet, lalu dianalisis sendiri, tapi ya hasilnya tidak setajam itu," ucapnya. 

Ke depan, Koro berencana mencoba menggunakan platform analisis keuangan online. Menurutnya, hal ini bisa membantu mereka untuk menganalisis dan memahami kondisi keuangan. 

"Kalau kami berlangganan platform itu, nanti langsung bisa terdata inventory-nya, laporan laba ruginya juga. Jadi analisisnya mudah dan cepat juga," tutur salah satu pemilik Stellar Coronae tersebut. 

Namun apa pun masalahnya, Koro mengatakan bahwa ia justru semakin mencintai bisnis yang telah dirintisnya ini, sehingga ia tak akan mudah menyerah.

"Kalau sekarang, makin kerasa jatuh cinta sama kerajinan ini dan bisa menyalurkan ide-ide sendiri," pungkasnya.

Baca juga: Dari Beauty Vlogger, Rania Merambah Bisnis Florist Beromzet Jutaan Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau