JAKARTA, KOMPAS.com – Produk lilin organik saat ini semakin diminati oleh konsumen. Tak sekedar karena produk yang handmade, namun juga ramah lingkungan.
Seperti yang dialami oleh Yulianah (43) yang mengusung brand Jakarta Candle, dia konsisten menggunakan bahan baku organik untuk menjaga agar lilin yang diproduksi selalu berkualitas.
Saat ini, lilin-lilin yang diproduksi Yulianah telah menjadi souvenir bagi konsumen ritel, terutama bagi pejabat di lingkungan Kabupaten Bogor. Selain itu, banyak wedding organizer yang mulai melirik produk Jakarta Candle sebagai aksesoris pelengkap acara pernikahan.
Baca juga: Ceruk Pasar Masih Terbuka Lebar, Yulianah Sukses Berbisnis Lilin Organik
Banyaknya konsumen yang membeli membuat omzet Jakarta Candle bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam setahun. Hal ini membuat Yulianah semakin terpacu untuk selalu melakukan inovasi dan pengembangan produk.
Namun sebelum mencapai seperti saat ini, Yulianah menghadapi sejumlah tantangan. Bahu membahu bersama suaminya, Dhanu Trapsilo (43), dia berhasil melalui berbagai tantangan tersebut dengan menghasilkan produk-produk yang menarik dan inovatif.
Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Sabtu (6/4/2024), Yulianah mengungkapkan usaha lilin organik ini sebenarnya dimulai dari gagasan suaminya. Saat itu sang suami baru saja keluar dari tempat kerjanya, yakni sebuah workshop lilin organik di Bali yang dimiliki warga Perancis.
Kembali ke Bogor, sang suami tidak ada pekerjaan. Lantas Dhanu mencoba membuat lilin organik yang ilmunya dia pelajari ketika masih bekerja.
“Saat itu tahun 2011. Suami yang dari Bali kembali ke Bogor tidak ada aktivitas. Dia lantas mencoba membuat lilin seperti yang dia kerjakan saat di workshop milik orang Perancis. Sementara saya tetap bekerja di sebuah perusahaan konsultan ISO agar tetap punya pendapatan rutin,” kata Yulianah.
Baca juga: UMKM Sidoarjo Ekspor Berhasil Ekspor Keripik Singkong ke Belanda
Awal-awal berproduksi, lilin buatan Dhanu belum banyak dikenal oleh pasar. Namun keduanya tidak menyerah. Berbagai inovasi dicoba hingga pelan-pelan bisa konsisten memproduksi lilin organik.
Dalam menjalankan usaha, Dhanu lebih fokus pada produksi dan inovasi produk. Sementara itu Yulianah lebih banyak untuk menjalankan fungsi kehumasan dan mengoptimalkan media sosial.
“Ibu saya punya toko kelontong dan didatangi oleh petugas dari BRI untuk menawarkan KUR. Ya udah, saya ikut mengajukan sekalian buat tambahan modal,” ujar dia.
Dari modal tersebut, Yulianah dan Dhanu mengembangkan usahanya. Berbagai bahan baku organik dia beli untuk mendukung kegiatan produksi.
Setelah beberapa waktu, dia berhasil melunasi pinjaman seiring dengan berkembangnya usaha.
Jakarta Candle telah memiliki banyak pelanggan. Hal itu tidak lepas dari upaya yang dilakukan Yulianah dan Dhanu untuk mempromosikan produk lilin organiknya.