KOMPAS.com - Startup dapat diartikan sebagai bisnis yang baru dimulai dan masih dirintis, dalam operasionalnya terbiasa menggunakan teknologi dan digitalisasi. Bisnis startup banyak menghasilkan ide segar dan inovasi baru.
Karakteristik dari startup adalah fleksibel, inovatif, dan memiliki semangat jiwa muda. Itu sebabnya saat ini kebanyakan generasi muda mencoba peluang bisnis startup.
Meskipun peluangnya cukup tinggi karena terus mengikuti era digital, tetapi pada dasarnya startup yang masih dirintis ini memiliki risiko juga. Jika kamu ingin berbisnis startup, coba perhatikan kelebihan dan kekurangannya berikut ini seperti yang dilansir dari Gramedia.com,
Startup banyak melibatkan tim yang saling bertukar ide dalam memunculkan peluang bisnis baru. Itu sebabnya banyak inovasi yang lahir dari startup.
Baca juga: Ketahui 3 Alasan Gen Z Cocok dengan Karakter Bisnis Startup
Misalnya pada awal kemunculan ojek onine di Indonesia, aplikasi tersebut termasuk dalam kategori bisnis startup. Setelah inovasi ini semakin banyak digunakan, bisnis tersebut jadi semakin berkembang.
Contoh tersebut membuktikan bahwa startup memiliki peluang untuk menciptakan inovasi baru, terlebih lagi dengan SDM di dalamnya yang memiliki banyak kreativitas.
Salah satu keunggulan dari startup adalah bisnisnya fleksibeldan tidak terlalu kaku seperti kebanyakan perusahaan lain. Startup yang memiliki semangat jiwa muda cenderung fokus pada bagaimana mengembangkan bisnis terlebih dahulu.
Selain itu, startup yang terus mengikuti perputaran teknologi digital membuat bisnis ini semakin fleksibel mengikuti kemajuan zaman.
Kelebihan lain dari startup adalah pekerjanya memiliki rasa tanggung jawab. Hal ini dikarenakan dalam bisnis startup para pekerja memiliki pembagian kerja yang jelas untuk diselesaikan oleh masing-masing individu tetapi pada akhirnya hasil dari pekerjaan mereka saling terhubung.
Itu sebabnya pekerja di bisnis startup memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang perlu diselesaikan. Memiliki semangat untuk mencapai tujuan bersama agar bisnis bisa berkembang juga menambah rasa tanggung jawab di diri para pekerjanya.
Baca juga: Sedang Membangun Startup? Hindari 5 Kesalahan-kesalahan ini
Kelemahan utama dari bisnis startup adalah risiko gagal yang cukup tinggi. Bisnis yang baru dirintis ini mungkin saja belum memiliki strategi yang matang untuk bertahan di dunia bisnis.
Selain itu, bisa saja ide dan inovasi yang dihasilkan ternyata tidak terlalu diperlukan dan sedikit peminatnya. Hal ini bisa mengakibatkan startup sulit berkembang bahkan berisiko gagal bisnis.
Terkadang banyak pekerja startup yang mengalami tekanan pekerjaan karena perputaran bisnis ini terbilang cepat. Startup yang berupaya terus menghadirkan ide dan inovasi baru cenderung menuntut para pekerjanya untuk terus bergerak menghasilkan sesuatu yang baru.
Perputaran yang cepat ini karena bisnis belum stabil dan terus mencari celah agar perusahaannya bisa berkembang. Sementara untuk menghasilkan ide dan inovasi juga bukan pekerjaan mudah yang bisa dihasilkan dalam waktu singkat.
Selain itu, pekerja yang berlomba-lomba menghadirkan ide baru cenderung memiliki rasa kompetitif. Budaya kerja yang seperti ini bisa menimbulkan stres dan kecemasan berlebih kepada para pekerja.
Baca juga: 4 Strategi Membangun Bisnis Startup Pertanian
Startup yang masih merintis biasanya memiliki modal terbatas, karena jarang ada investor yang berinvestasi jika bisnis tersebut belum memiliki track record. Bisnis startup yang modalnya terbatas ini akan sulit bergerak untuk mengembangkan bisnis tanpa pendanaan yang cukup.
Kekurangan modal juga bisa mengakibatkan bisnis mengalami kegagalan. Modal yang bisa diandalkan saat memulai startup yaitu modal dari pebisnis itu sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.